Hasil Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif di wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Tahun 2011

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil

5.1.1. Gambaran Umum Daerah Penelitian

Ditinjau dari letak geografisnya, Kelurahan Padang Bulan termasuk di dalam Kecamatan Medan Baru dengan luas wilayah 168 Ha. Luas wilayah kelurahan ini banyak digunakan untuk pemukiman dan sarana umum kantor, kampus, sekolah, tempat ibadah, kuburan dan sebagainya. Kelurahan ini dibatasi oleh wilayah-wilayah sebagai berikut : a Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Merdeka. b Sebelah selatan berbatasan dengan Kelurahan Titi Rante. c Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Selayang. d Sebelah timur berbatasan dengan Kelurahan Polonia

5.1.2. Gambaran Umum Responden

5.1.2.1.Karakteristik Umur Responden Pada gambar 5.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berada dalam kelompok umur 20 hingga 30 tahun yang mencakupi 63. Responden dalam kelompok umur ini dianggap memiliki kemampuan laktasi yang baik jika dibandingkan dengan responden pada kelompok umur yang melebihi 30 tahun 33 dan kurang 19 tahun 4 . Dengan demikian diharapkan jumlah ibu yang memberi ASI eksklusif akan lebih banyak. Universitas Sumatera Utara 5.1.2.2. Karakteristik Pendidikan Responden Tabel 5.1. Frekuensi Responden Mengikut Tingkat Pendidikan Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan 2011 TINGKAT PENDIDIKAN BILANGAN RESPONDEN PERSENTASE SD 30 30 SMP 10 10 SMA 45 45 Perguruaan Tinggi 15 15 Total 100 100 Universitas Sumatera Utara Dari tabel 5.1 dapat dilihat bahawa responden pada umumnya sudah memiliki tingkat pendidikan sederhana yaitu paling banyak pada tingkat SMA sebanyak 45 . Dengan demikian diharapkan responden memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang laktasi. 5.1.2.3. Karakteristik Status Pekerjaan Responden Dari gambar 5.2 dapat dilihat bahawa dari 100 responden, sebahagian besar adalah ibu yang tidak bekerja yang mencakupi 55 dari jumlah keseluruhan responden. Ini bermakna tentu sahaja mereka memiliki waktu yang lebih banyak untuk memberikan ASI eksklusif dibandingkan ibu yang bekerja. Universitas Sumatera Utara

5.1.3. Perilaku Responden

5.1.3.1. Pengetahuan Responden Tabel 5.2. Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Tingkat Pengetahuan Bilangan Responden Tinggi 60 rendah 40 Total 100 Dari tabel 5.2 didapati lebih dari sebahagian besar responden yaitu 60 daripada 100 orang responden memiliki pengetahuan yang tinggi tentang ASI eksklusif. Pada table 5.3. dapat dilihat bahwa sebanyak 95 orang 95 telah menjawab pertanyaan pengetahuan dengan benar mengenai ASI eksklusif pertama kali sebaiknya diberikan secepat pada hari pertama dilahirkan dan sebanyak 85 85 orang ketahui asupan gizi ibu yang cukup dapat meningkatkan kualitas ASI yang diberikan kepada bayi 0-6 bulan serta lebih sering menyusui, maka lebih banyak ASI yang dihasilkan. Namun hanya 65 orang 65 yang ketahui pergertian ASI eksklusif yang benar yaitu pemberian hanya Air Susu Ibu ASI kepada bayi tanpa tambahan apapun serta pemberian ASI eksklusif berguna untuk menjarangkan kehamilan. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.3. Frekuensi Pengetahuan Responden Bagi Tiap Pertanyaan Pengetahuan Tentang ASI eksklusif No. Pertanyaan Pengetahuan Bilangan Responden Tidak Tahu Ya Tidak 1 ASI eksklusif berarti pemberian hanya Air Susu Ibu ASI kepada bayi tanpa tambahan makanminuman apapun. 25 65 10 2 Pemberian ASI eksklusif minimal selama 6 bulan. 15 80 5 3 ASI pertama kali sebaiknya diberikan secepat pada hari pertama setelah melahirkan. 5 95 4 ASI yang pertama kali keluar Kolustrum yang berwarna kekuning-kuningan mengandung zat antibodi yang melindungi tubuh bayi dari infeksi. 20 75 5 5 Asupan gizi ibu yang cukup dapat meningkatkan kualitas ASI yang diberikan kepada bayi 0-6 bulan. 5 85 10 6 Kandungan zat gizi dalam ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi umur 0-6 bulan 5 45 50 7 Dalam ASI terdapat zat antibody yang dapat melindungi bayi dari segi kesehatan dan dari penyakit pernapasan. 15 75 10 8 Pemberian makanan minuman tambahan pada bayi usia kurang 6 bulan dapat menyebabkan gangguan pencernaan 15 80 5 9 Lebih sering menyusui, maka lebih banyak ASI yang diproduksi. 5 85 10 10 Pemberian ASI eksklusif berguna untuk menjarangkan kehamilan. 35 65 Universitas Sumatera Utara 5.1.3.2. Sikap Responden Tabel 5.4. Frekuensi Sikap Responden Tentang ASI eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Sikap Bilangan Responden Baik 77 kurang 23 Total 100 Dari tabel 5.4 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden memiliki sikap baik dalam pemahaman tentang ASI eksklusif yaitu sebesar 77. Sedangkan responden dengan sikap kurang baik sebanyak 23. Tabel 5.5. Frekuensi Sikap Responden Bagi Tiap Pertanyaan Sikap Tentang ASI eksklusif No. Pertanyaan Sikap Bilangan responden Tidak Tahu Ya Tidak 1 Pemberian ASI eksklusif bermanfaat untuk meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. 13 85 5 2 Sejak masih kehamilan ibu bertekad akan memberikan ASI sahaja tanpa makanan minuman tambahan yang lain pada bayi selama 6 bulan pertama. 9 72 19 3 Pemberian ASI eksklusif kepada bayi dengan cara metode yang benar tidak merusak bentuk payudara ibu. 13 67 20 4 Pemberian ASI eksklusif dapa meringankan beban ekonomi pengeluaran keluarga 9 87 4 5 ASI eksklusif makanan yang terbaik untuk bayi umur 0-6 bulan yang diciptakan oleh Tuhan. 8 92 Universitas Sumatera Utara Dari table 5.5 dijabarkan pertanyaan sikap nomor 1, 2, 3, 4 dan 5. Didapati 87 orang 87 mengaku pemberian ASI eksklusif dapa meringankan beban ekonomi pengeluaran keluarga dan 85 orang 85 menyatakan ya bahwa pemberian ASI eksklusif bermanfaat untuk meningkatkan jalinan kasih sayang antara ibu dan bayi. Dari penelitian juga, kebanyakan ibu yaitu hampir 92 menyetujui bahwa ASI eksklusif makanan yang terbaik untuk bayi umur 0-6 bulan yang diciptakan oleh Tuhan. Namun, kebanyakan ibu hampir 33 masih ragu-ragu bahwa pemberian ASI eksklusif kepada bayi dengan cara atau metode yang benar tidak merusak bentuk payudara ibu. 5.1.3.3. Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Dari tabel 5.6 dapat dilihat bahwa bilangan responden yang memberi ASI eksklusif adalah sama banyak dengan responden yang tidak memberi ASI eksklusif. Tabel 5.6. Frekuensi Tingkat Pemberian ASI eksklusif oleh Responden di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Tindakan Pemberian Asi Eksklusif Bilangan Responden Baik 50 kurang 50 Total 100 Dari 5 pertanyaan untuk mengukur tindakan responden dalam pemberian ASI eksklusif, didapat hanya 25 orang 25 yang memberikan kolustrum kepada bayi. Manakala selebihnya tidak tahu dan tidak memberikan kolustrum. Juga didapati hanya 25 orang 25 yang memberikan ASI setiap kali bayi membutuhkan. Dari penelitian juga ditemui kadar pemberian susu formula agak tinggi dengan alas an ASI tidak mencukup sehingga mencapai 48 dari keseluruhan responden. Begitu juga ditemukan hanya 37 dari 100 orang responden yang sanggup memberikan ASI sahaja selama 6 bulan pertama walaupun di malam hari. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.7. Frekuensi Tindakan Responden Bagi Tiap Pertanyaan Tindakan Pemberian ASI eksklusif No. Pertanyaan Tindakan Bilangan Responden Tidak Tahu Ya Tidak 1 Ibu memberikan cairan kental kekuningan yang keluar selama 3 hari pertamakolustrum kepada bayi. 21 25 54 2 Ibu memberikan ASI setiap kali bayi membutuhkan. 11 25 64 3 Ibu memberikan ASI saja tanpa makanan minuman tambahan sampai usia 6 bulan kepada bayi ibu. 21 18 61 4 Ibu memberikan susu formula jika ASI tidak mencukupi. 24 48 28 5 Ibu tetap memberikan ASI sahaja selama 6 bulan pertama walaupun di malam hari. 10 37 53 Universitas Sumatera Utara

5.1.4. Analisa Bivariat

Untuk melihat pengaruh umur ibu, pendidikan ibu, status pekerjaan ibu, pengetahuan ibu, dan sikap ibu dengan tindakan pemberian ASI eksklusif dapat digunakan uji Chi Square dan didapati hasil seperti berikut: 5.1.4.1. Pengaruh Umur Responden Terhadap Pemberian ASI eksklusif Tabel 5.8 Pengaruh Umur Responden Terhadap Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Kelompok Umur Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Total Respondan P value Baik Kurang Baik 19 36 12 4 0.387 20-30 3366 3060 63 30 14 28 1938 33 Total 50 100 50100 100 2 Degree Of Freedom Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh umur responden terhadap pemberian ASI eksklusif seperti terlihat dalam table 5.8. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase tindakan pemberian ASI eksklusif yang baik dijumpai sangat tinggi pada kelompok umur responden antara 20 hingga 30 tahun 66. Pada masa yang sama, kelompok umur antara 20 hingga 30 tahun juga paling tinggi menunjukkan tindakan pemberian ASI eksklusif yang kurang baik berbanding kelompok umur lain. Ternyata dari analisis data uji statistik dengan Chi Square menunjukkan nilai p=0.387 yaitu lebih besar dari nilai alpha 0.05. Ini berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahawa tidak adanya pengaruh bermakna antara umur ibu terhadap tindakan pemberian ASI eksklusif. Namun menurut pendapat penulis, responden berumur antara 20 hingga 30 tahun adalah majoriti dalam penelitian ini sehingga dapat mempengaruhi bias persentase hasil yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara 5.1.4.2. Pengaruh Pendidikan Responden Terhadap Pemberian ASI eksklusif. Tabel 5.9. Pengaruh Tingkat Pendidikan Terhadap Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Tingkat Pendidikan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Total Respondan P value Baik Kurang Tinggi 11 22 48 15 0.138 Sedang 2652 2958 55 Rendah 1326 1734 30 Total 50 100 50100 100 2 Degree Of Freedom Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh tingkat pendidikan responden terhadap pemberian ASI eksklusif seperti terlihat dalam tabel 5.9. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase tindakan pemberian ASI eksklusif yang baik dijumpai sangat tinggi pada kelompok yang berpendidikan sedang SMPSMA. Pada masa yang sama, kelompok reponden yang berpendidikan sedang juga menunjukkan angka tindakan pemberian ASI eksklusif yang kurang baik berbanding kelompok tingkat pendidikan responden yang lain. Ternyata dari analisis data uji statistik dengan Chi Square menunjukkan nilai p=0.138 yaitu lebih besar dari nilai alpha 0.05. Ini berarti Ho diterima. Hal ini menunjukkan bahawa tidak adanya pengaruh bermakna antara tingkat pendidikan ibu terhadap tindakan pemberian ASI eksklusif. Namun menurut pendapat penulis, responden berpendidikan sederhana SMPSMA adalah majoriti dalam penelitian ini sehingga dapat mempengaruhi bias persentase hasil yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara 5.1.4.3. Pengaruh Pekerjaan Responden Terhadap Pemberian ASI Eksklusif. Tabel 5.10. Pengaruh PekerjaanRespondem Terhadap Tindakan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan, 2011 Pekerjaan Tindakan Pemberian ASI Eksklusif Total Respondan P value Baik Kurang Ibu Rumah Tangga 33 66 2244 55 0.000 Wira Swasta 612 918 15 Petani 510 5 Pegawai Negeri 11 22 4 8 15 Pegawai Swasta 10 20 10 Total 50100 50100 100 4 Degree Of Freedom Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh pekerjaan responden terhadap pemberian ASI eksklusif seperti terlihat dalam table 5.10. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase pemberian ASI eksklusif dijumpai adanya pengaruh pekerjaan ibu dengan tindakan pemberian ASI ekslusif. Ini karena, dari table 5.10 didapati tindakan pemberian ASI eksklusif pada ibu-ibu yang tidak bekerja yaitu ibu rumah tangga adalah sangat tinggi berbanding ibu-ibu yang bekerja. Ternyata hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukkan bahawa nilai p=0.000 bermakna lebih kecil dari nilai alpha 0.05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahawa adanya pengaruh pekerjaan ibu terhadap tindakan pemberian ASI eksklusif. Namun menurut pendapat penulis, responden yang tidak bekerja ibu rumah tangga adalah majoriti dalam penelitian ini sehingga dapat mempengaruhi bias persentase hasil yang diperoleh. Universitas Sumatera Utara 5.1.4.4.Hubungan Tingkat Pengetahuan Terhadap Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif . Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh tingkat pengetahuan responden terhadap pemberian ASI eksklusif seperti terlihat dalam gambar 5.3. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase tindakan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi tingkat pengetahuan. Ini karena, dari gambar 5.3 didapati ibu-ibu yang mempunyai tingkat pengetahuan tentang ASI eksklusif yang baik melaksanakan tindakan pemberian ASI eksklusif yang lebih sempurna berbanding ibu-ibu kurang pengetahuan tentang ASI eksklusif. Ternyata hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukkan bahawa nilai p=0.000 yaitu kurang dari nilai alpha0.05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahawa adanya hubungan tingkat pengetahuan terhadap tindakan ibu dalam pemberian ASI eksklusif. Universitas Sumatera Utara 5.1.4.5.Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Ibu dalam Pemberian ASI Eksklusif . Hasil analisis data perhitungan uji statistik untuk mencari ada atau tidaknya pengaruh sikap responden terhadap pemberian ASI Eksklusif seperti terlihat dalam gambar 5.4. Dari hasil tabulasi silang didapati bahwa persentase pemberian ASI eksklusif dijumpai adanya pengaruh sikap dengan tindakan pemberian ASI ekslusif. Ini karena, dari gambar 5.4 didapati ibu-ibu yang mempunyai sikap yang baik tentang ASI Eksklusif melaksanakan tindakan pemberian ASI Eksklusif yang lebih sempurna berbanding ibu-ibu yang kurang mempunyai sikap baik tentang ASI eksklusif. Ternyata hasil uji statistik dengan Chi Square menunjukkan bahawa nilai p=0.000 yaitu kurang dari nilai alpha0.05 berarti Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahawa adanya hubungan sikap terhadap tindakan ibu dalam pemberian ASI Eksklusif. Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan