Perumusan Masalah Manfaat Penelitian Perilaku

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: Mencari hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan tindakan pemberian ASI eksklusif.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dapat diharapkan dan diperoleh dari penelitian ini adalah: 1.3.1. Tujuan umum: Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dalam pembentukan tindakan pemberian ASI eksklusif sehingga dapat diupayakan adanya pendidikan kesehatan yang lebih efektif dalam meningkatkan perilaku yang positif. 1.3.2. Tujuan khusus: 1. Untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang pemberian ASI eksklusif. 2. Untuk mengetahui sikap ibu dalam pemberian ASI eksklusif 3. Untuk mengetahui hubungan umur, pekerjaan dan tingkat pendidikan ibu dalam pemberian ASI eksklusif.

4. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dan tindakan ibu dalam pemberian ASI eksklusif.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Praktis a. Untuk pengelola program KIA di puskesmas Penelitian ini dapat menambah wawasan tentang hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dengan perilaku pemberian ASI eksklusif sehingga dapat dijadikan sebagai bahan rujukan referensi dalam melakukan upaya promotif-preventif bidang kesehatan khususnya dalam menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan anak. b. Untuk Dinas Kesehatan Kabupaten Merupakan bahan masukan dalam rangka penyusunan dan pengambilan kebijakan promosi kesehatan yang berkaitan dengan pemberian ASI eksklusif Universitas Sumatera Utara sebagai salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan angka kematian bayi dan anak. 1.4.2. Manfaat Teoritis Sebagai bahan kajian dalam pengembangan program kesehatan bayi dan anak dari tinjauan ilmu kesehatan masyarakat. Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Perilaku

2.1.1. Konsep Perilaku

Perilaku berdasarkan pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme yang bersangkutan. Jadi perilaku manusia pada hakikatnya adalah suatu aktivitias dari pada manusia itu sendiri. Dengan begitu perilaku manusia adalah bentangan yang sangat luas, mencakup : berjalan, berbicara, bereaksi, berpakaian, dan lain sebagainya. Dengan kata lain, perilaku manusia adalah segala kegiatan manusia itu sendiri, baik ynag dapat diamati secara langsung, maupun yang tidak dapat diamati secara langsung Notoatmodjo, 2003. Perilaku terbentuk dari dua faktor utama, yaitu faktor eksternal stimulus yang berasal dari luar diri manusia, dan faktor internal respon yang berasal dari dalam diri manusia itu sendiri. Faktor eksternal didapatkan dari lingkugan, seperti social, budaya, politik, ekonomi, dan sebagainya. Faktor internal menentukan respon seseorang terhadap stimulus yang ia terima, seperti perhatian, pengamatan, persepsi, motivasi, fantasi, sugesti, dan sebagainya Iin Dwi, 2008. Benyamin Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2003, membagi perilaku dalam 3 domain ranahkawasan, yaitu kognitif cognitive, afektif affective, psikomotor psychomotor. Dalam perkembangan selanhutnya oleh para ahli pendidikan, dan untuk kepentingan pengukuran hasil pendidikan, ketiga domain diukur sebagai berikut : a Pengetahuan knowledge b Sikap attitude c Tindakan atau praktek practice Universitas Sumatera Utara 2.1.2. Domain Perilaku 2.1.2.1. Pengetahuan knowledge Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu obejek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia, yakni: indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga Notoatmodjo, 2003. Pengetahuan pada dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat mencapai masalah yang dihadapinya. Pengetahuan tersebut diperoleh dari pengalaman langsung maupun melalui pengalaman orang lain Azwar, 2003. Menurut Rogers 1974 dalam buku Notoatmodjo 2003, mengunkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses beururutan, yakni : a Awareness kesadaran, di mana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek. b Interest merasa tertarik terhadap stimulus atau objek tersebut. c Evaluation menimbang – nimbang terhadap bail dan tidaknya stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden suudah lebih baik lagi. d Trial percobaan, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus. e Adoption, subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikap terhadap stimulus. 2.1.2.2. Tingkat Pengetahuan Menurut Hasan 2009, pengetahuan yang cukup dalam dominan kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu : a Tahu know Universitas Sumatera Utara Tahu diartikan sebagai mengingatkan suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkatan ini adalah mengingatkan kembali recall terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. b Memahami comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar mengenai objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi secara benar, orang yang telah paham terhadap objek yang dipelajari. c Aplikasi application Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi sebenarnya. Aplikasi disini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus, metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi lain. d Analisis analysis Kemampuan untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya untuk menjabarkan suatu materi dalam struktur organisasi. e Sintesis synthesis Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan untuk meletakan atau menghubungkan bagian-bagian didalm suatu keseluruhan yang baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. f Evaluasi evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu criteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada. Universitas Sumatera Utara 2.1.2.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengetahuan Tingkat pengetahuan setiap orang bervariasi karena dipengaruhi oleh faktor-faktor, antara lain : 1. Pendidikan Pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat di pungkirin bahwa makin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mudah pula mereka menerima informasi dan pada akhirnya makin banyak pila pengetahuan dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingajat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan Hasan, 2009. 2. Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung Notoatmodjo, 1997. 3. Umur Dengan bertambahnya umur seseorang, akan terjadi perubahan pada aspek fisik dan psikologis mental. Pertumbuhan pada fisik secara garis besar ada 4 kategori yaitu pertama perubahan ukuran, kedua perubahan proposi, ketiga hilangnya cirri-ciri lama, keempat timbulnya cirri-ciri baru. Ini terjadi akibat pematangan fungsi organ. Pada aspek piskologis atau mental taraf berpikir seseorang semakin matang dan dewasa Hasan, 2009. 4. Minat Minat sebagai suatu kecenderungan atau keinginan yang tinggi terhadap sesuatu. Minat menjadikan seseorang untuk mencoba dan menekuni suatu hal dan pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang lebih mendalam Anita, 2010. 5. Pengalaman Universitas Sumatera Utara Pengalaman adalah suatu kejadian yang pernah dialami seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Ada kecenderungan pengalaman yang kurang bail seseorang akan berusaha untuk melupakan, namun jika pengalaman terhadap objek tersebut menyenangkan maka secara psikologis akan timbul kesan yang sangat mendalam dan membekas dalam emosi kejiwaan dan akhirnya dapat pula membentuk sikap positif dalam kehidupannya Hasan, 2009. 6. Kebudayaan lingkungan sekitar Kebudayaaan di mana kita hidup dan dibesarkan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap kita. Apabila dalam suatu wilayah mempunyai budaya untuk menjaga kebersihan lingkungan maka sanagat mungkin masyarakat sekitarnya mempunyai sikap untuk selalu selalu menjaga kebersihan lingkungan, karena lingkungan sangat berpengaruh dalam pembentukan sikap pribadi atau sikap seseorang Notoatmodjo, 2005. 7. Informasi Kemudahan untuk memperoleh suatu informasi dapat membantu mempercepatkan seseorang untuk memperoleh pengetahuan yang baru. Notoadmodjo, 2005. 2.1.2.4. Cara memperoleh Pengetahuan Pengetahuan memungkinkan seseorang memechakan masalah yang dihadapinya. Menurut Notoadmodjo 2005, cara yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan dapat dilakukan dengan cara tradisional dan cara moden. Cara tradisional dapat diperoleh mulai cara coba salah trial and error dimana cara ini telah banyak dipakai orang sebelum adanya kebudayaan bahkan mungkin sebelumnya adanya peradaban, cara kekuasaan atau otoritas yaitu cara memperoleh pengetahuan melalui jalan pikiran dimana cara ini sejalan dengan pengembangan kebudayaan manusia. Universitas Sumatera Utara Sedangkan cara moden yanitu cara baru dalam memperoleh pengetahuan ini lebih sistematik, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian atau lebih popular disebut metodologi penelitian Notoadmodjo, 2005. 2.1.2.5.Pengukuran pengetahuan Pengukuran pengetahuan dapat diketahui dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden Notoadmodjo, 2003. 2.1.2.6.Variable-variable Yang Mempengaruhi Pengetahuan  Umur Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun.  Pekerjaan Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Bekerja bagi orang tua akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga Notoadmodjo, 2005  Sumber informasi Sumber informasi adalah semua bentuk infomasi yang dapat meningkatkan pengetahuan seseorang. Sumber informasi kesehatan biasanya berasal dari petugas kesehatan, media ceta, media elektronik, keluarga maupun masyarakat sekitar. Sumber informasi kesehatan yang tepat mempunyai peranan besar dalam meningkatkan pengetahuan individu atau seseorang untuk menerapkan informasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari Notoatmodjo, 2005. 2.1.3.1. Sikap Sikap adalah merupakan reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu stimulus atau objek.Azwar, 2003. Menurut Campbell 1950 dalam Notoatmodjo2005, sikap merupakan kumpulan dari gejala dalam merespons suatu stimulus sehingga melibatkan perasaan, pikiran dan gejala kejiwaan lainnya. Universitas Sumatera Utara Menurut Newcob dalam Notoatmodjo 2003, sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan atau perilaku. Notoatmodjo, 2003. Allport 1954 dalam Notoatmodjo 2003 menyatakan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok, yakni : a Kepercayaankeyakinan, ide dan konsep terhadap suatu objek. b Kehidupan emosional atau evaluasi emosional terhadap suatu objek. c Kecenderungan untuk bertindak trend to behave Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh total attitude. Menurut Notoatmodjo 2003, sikap terdiri daro berbagai tingakatan, seperti yang dimiliki oleh pengetahuan, yaitu : 1. Menerima receiving Menerima, diartikan bahwa seseorang atau subjek mau menerima dan memperhatikan stimulus yang diberikan oleh suatu subjek. 2. Merespon responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dan sikap. 3. Menghargai valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat ketiga. 4. Bertanggung jawab responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segera resiko adalah sikap yang paling tinggi. 2.1.4.1. Tindakan Atau Praktik Berdasarkan kualitasnya, Notoatmodjo 2003 membagi tingkatan tindakan atau praktik dibedakan menjadi 4, yaitu : a Persepsi perception Universitas Sumatera Utara Persepsi merupakan mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil adalah praktek tingkat pertama. b Respon terpimpin guided responce Respon terpimpin merupakan sesuatu yang sesuai dengan urutan yang benar sesuai dengan contoh, merupakan indicator praktek tingkat dua. c Mekanisme mechanism Seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan praktek tingkat ketiga. d Adaptasi adaptation Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik. Artinya tindakan sudah dimodfikasinya sendiri tanpa mengurangi kebenaran tindakan tersebut. Pengukuran perilaku dapat dilakukan secara tidak langsung, yakni dengan wawancara terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu recall. Pengukuran juga dapat dilakukan secara langsung, yakni dengan mengobservasi tindakan atau kegiatan responden Notoatmodjo, 2007.

2.2. Pengertian Air Susu Ibu ASI