BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otitis media supuratif kronis OMSK salah satu penyakit telinga yang paling banyak terjadi di negara berkembang Akinpelu et al, 2007; Adhikari, 2009 termasuk
Indonesia. Otitis media supuratif kronis OMSK merupakan lanjutan dari episode initial otitis media akut dengan karakteristik adanya sekret persisten dari telinga tengah
melalui perforasi membran timpani WHO, 2004. Survei prevalensi di seluruh dunia, menunjukkan beban dunia akibat OMSK
melibatkan 65-330 juta penderita dengan telinga berair, 60 diantaranya 39-200 juta mengalami gangguan pendengaran yang signifikan. Ini menjadi masalah penting untuk
mengatasi ketulian yang kini menimpa negara berkembang, diperkirakan 28000 mengalami kematian dan 2 juta mengalami kecacatan; 94 terdapat di negara
berkembang WHO, 2004. Keadaan malnutrisi, tempat kumuh, tingkat kebersihan yang rendah, infeksi
saluran nafas berulang, dan fasilitas kesehatan yang tidak memadai, hal ini merupakan faktor risiko. Masyarakat miskin mempunyai angka kejadian yang tinggi Adoga et al,
2010; Adhikari, 2009. Memon et al 2008 mendapatkan 68 penderita OMSK berasal dari keluarga miskin.
Berdasarkan status ekonomi, secara umum disimpulkan bahwa infeksi telinga memiliki prevalensi lebih tinggi dalam masyarakat dengan status ekonomi rendah akibat
dari kemiskinannya. Pengukuran status ekonomi dapat dilihat dari pendapatan atau penghasilan perbulan, jumlah anggota keluarga, jumlah kamar dalam rumah sistem
drainase dan pendidikan orang tua Uddin et al, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Lasisi et al 2009 di Nigeria meneliti 189 anak dengan OMSK dan mendapatkan kelas sosial rendah, malnutrisi, minum susu botol, memasak di dalam
rumah dan jumlah anggota keluarga yang banyak secara signifikan berpengaruh terhadap perkembangan otitis media.
Faktor yang mempengaruhi otitis media berperan dalam perkembangan OMSK, termasuk faktor intrinsik yaitu ras, umur, riwayat ISPA dan atau otitis media akut
OMA, dan tingkat pengetahuan orang tua, sedangkan faktor ekstrinsik lingkungan antara lain orang tua perokok, tempat penitipan anak dan mengkonsumsi susu botol
Veen et al, 2006. Belum ada ketentuan mengenai penanganan yang paling efektif terhadap
OMSK, baik dengan terapi medikamentosa ataupun operatif memiliki angka kegagalan yang besar Veen et al, 2006. Untuk itu pencegahan ataupun penanganan dini terhadap
OMSK sangat penting, sehingga informasi akan faktor sosio-demografi OMSK sangat dibutuhkan, walaupun datanya masih jarang. Oleh karenanya, kami ingin melakukan
penelitian tentang faktor-faktor predisposisi terhadap pasien yang menderita OMSK di RSUP H. Adam Malik Medan.
1.2. Rumusan Masalah