berwarna putih. Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe yaitu :
Kolesteatom didapat terbagi atas primary acquired cholesteatoma dimana kolesteatom terjadi pada daerah atik atau pars flaksida, dan secondary acquired
cholesteatoma yang berkembang dari suatu kantong retraksi yang disebabkan peradangan kronis, biasanya bagian posterosuperior dari pars tensa. Khasnya perforasi
marginal pada bagian posterosuperior Meyer, 2006. kolesteatom kongenital dan
kolesteatom didapat. Kriteria untuk mendiagnosa kolesteatom kongenital, menurut Derlaki dan Clemis 1965 adalah: Berkembang dibelakang dari membran timpani yang
masih utuh, tidak ada riwayat otitis media sebelumnya, dan pada mulanya dari jaringan embrional dari epitel skuamous atau dari epitel undiferential yang berubah menjadi
epitel skuamous selama perkembangan Mills, 1997.
2.2.5. Patogenesis
Patogenesis OMSK benigna terjadi karena proses patologi telinga tengah, pada tipe ini didahului oleh kelainan fungsi tuba, maka disebut juga sebagai penyakit
tubotimpanal. Terjadinya OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak, jarang dimulai setelah dewasa Helmi, 2005. Sumbatan tuba Eustachius
merupakan faktor penyebab utama dari otitis media. Karena fungsi tuba Eustachius terganggu, pencegahan invasi kuman ke telinga tengah juga terganggu, sehingga kuman
masuk ke dalam telinga tengah dan terjadi peradangan Djaafar, 2007. Kadang-kadang infeksi berasal dari telinga luar masuk ke telinga tengah melalui perforasi membran
timpani, maka terjadilah proses inflamasi. Bila terbentuk pus akan terperangkap didalam kantong mukosa telinga tengah. Dengan pengobatan yang cepat dan adekuat dan dengan
perbaikan fungsi ventilasi telinga tengah, biasanya proses patologis akan berhenti dan kelainan mukosa akan kembali normal Helmi, 2005.
Universitas Sumatera Utara
Pada primary acquired cholesteatoma tidak ditemukan riwayat penyakit otitis media atau perforasi membran timpani sebelumnya. Kolesteatom ini timbul akibat
terjadi proses invaginasi dari membran timpani pars flaksida karena adanya tekanan negatif di telinga tengah akibat gangguan tuba Dhingra, 2007; Djaafar, 2007.
Pada secondary acquired cholesteatoma, kolesteatom yang terbentuk setelah adanya perforasi membran timpani. Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dari
masuknya epitel kulit dari liang telinga atau dari pinggir perforasi membran timpani ke telinga tengah atau terjadi akibat metaplasi mukosa kavum timpani karena iritasi infeksi
yang berlangsung lama Dhingra, 2007; Djaafar, 2007.
2.2.6. Gambaran Klinis
OMSK memiliki beberapa gambaran klinis, antara lain telinga berair sekret dimana sekret bersifat purulen kental atau mukoid seperti air dan encer tergantung
stadium peradangan. Sekret yang sangat bau, berwarna kuning abu-abu kotor memberi kesan kolesteatoma dan produk degenerasinya. Dapat terlihat keping-keping kecil,
berwarna putih, mengkilap Dhingra, 2007. Gangguan pendengaran berupa tuli konduktif namun dapat pula bersifat
campuran. Gangguan pendengaran bervariasi namun jarang melebihi 50 dB. Perforasi membran timpani pada yang jinak biasanya sentral, bisa di anterior, posterior atau
inferior dari malleus. Pada yang ganas di daerah atik atau posterosuperior. Mukosa kavum timpani tampak pada perforasi membran timpani yang besar. Secara normal
warnanya merah muda, saat terjadi inflamasi warnanya menjadi merah, udem dan lunak. Kadang-kadang tampak polip Dhingra, 2007.
2.2.7. Diagnosa