2.4 Gross Profit Margin
Gross profit margin, merupakan perbandingan penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio
antara gross profit dengan penjualan bersih. Gross profit margin GPM dapat dihitung dengan formula sebagai berikut :
Gross profit margin
=
Penjualan bersih – harga pokok penjualan x 100
Penjualan bersih
Gross profit margin atau persentase gross profit margin, merupakan ukuran kinerja utama. Semua biaya lainnya harus dapat
ditutup oleh gross profit margin ini, dan laba yang dihasilkan adalah saldo yang tersisa setelah biaya-biaya tersebut. Agar menguntungkan,
perusahaan harus menghasilkan gross profit margin yang cukup. Gross profit margin harus cukup besar untuk mendanai pengeluaran penting
yang mengarah ke masa depan seperti penelitian dan pengembangan, pemasaran dan iklan. Gross profit margin suatu industri berbeda dengan
industri yang lain. Tergantung pada berbagai faktor seperti kompetisi, investasi modal dan besaran biaya yang harus ditutup oleh gross profit
margin.
2.5 Prediksi Arus Kas
Salah satu tujuan umum akuntansi adalah untuk memberikan informasi yang dapat digunakan untuk memprediksi kejadian-kejadian
bisnis. Adapun kriteria nilai prediksi secara umum adalah suatu
Universitas Sumatera Utara
probabilitas hubungan antara kejadian ekonomi yang penting bagi pengambilan keputusan dan variabel prediktor yang relevan dalam
informasi akuntansi. Kecendrungan untuk meramalkan atau menduga suatu peristiwa secara lebih tepat khususnya dalam bidang ekonomi
akan memberikan dasar yang lebih baik untuk perencanaan. Akan tetapi ada dua hal yang perlu diingat; Pertama adalah, bahwa keberhasilan
peramalan ini tidak selalu bermanfaat secara langsung bagi manajer pihak lainnya. Kedua adalah, perbedaan antara peristiwa eksternal diluar
kendali dengan peristiwa internal yang dapat dikendalikan. Prediksi atau peramalan dapat digunakan untuk mengetahui
keadaan usaha di masa mendatang. Peramalan dilakukan atas dasar data yang didapat dari periode lampau. Likuiditas perusahaan dapat diukur
dengan beberapa alat, salah satu alat yang berguna adalah peramalan kas jangka pendek. Peramalan kas jangka pendek ini berguna bagi pemakau
internal dan eksternal. Bagi pengguna internal seperti manajer dan auditor, peramalan arus kas diperlukan untuk mengevaluasi aktivitas
operasi perusahaan sekarang dan di masa yang akan datang. Sedangkan bagi pemakai ekternal seperti kreditor, peramalan arus kas digunakan
untuk melihat kemampuan perusahaan membayar utang jangka pendek. Untuk analisis investasi, para analisis keuangan lebih banyak
menggunakan informasi yang berkaitan dengan penerimaan dan pengeluaran kas yang lebih mencerminkan likuiditas daripada informasi
laba akuntansi. Prediksi arus kas masa depan merupakan informasi
Universitas Sumatera Utara
penting yang membantu pengambilan keputusan bagi pengguna laporan keuangan. Thiono 2006 dalam As’ad 2010 menyatakan bahwa
informasi arus kas juga memungkinkan para pemakai laporan keuangan mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai
sekarang dari arus kas masa depan dari berbagai perusahaan. Lebih lanjut Parawiyati dan Baridwan 1998 dalam As’ad 2010
mengungkapkan bahwa informasi arus kas mampu memberikan indikasi keberhasilan usaha yang rinci dan nyata sehingga penilaiaan kinerja
yang didasarkan informasi tersebut menjadi lebih berarti.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berikut disajikan tinjauan hasil penelitian terdahulu untuk mendukung kerangka konseptual penelitian.
Tabel 2.1 Ringkasan penelitian terdahulu
Nama Peneliti
Judul Penelitian Variable
penelitian Kesimpulan dan hasil
Bandi dan Rahmawati
2005 Relevansi
kandungan informasi
komponen arus kas dan laba dalam
memprediksi arus kas masa depan
Independen: Arus kas aktivitas
operasi, arus kas aktivitas
pendanaan, arus kas aktivitas
investasi, earnings Dependen:
Arus kas masa depan
Baik earnings
dan komponen arus kas
secara bersama-sama dapat digunakan untuk
memprediksikan arus kas masa depan.
Dahler dan Febrianto
2006 Kemampuan
prediktif earning dan arus kas dalam
memprediksi arus kas masa depan.
Independent: arus
kas operasi tahun berjalan dan laba
bersih sebelum pos-pos luar biasa
tahun berjalan Dependen:
arus Arus kas operasi tahun
berjalan memiliki kemampuan lebih baik
dibandingkan dengan laba dalam
memprediksi arus kas operasi masa yang
Universitas Sumatera Utara
kas dari aktivitas operasi perusahaan
periode setelah tahun amatan
akan datang.
Kim dan Kross 2002
The ability of earnings to predict
future operating cash flows has
been increasing- not increasing
Independent:
earnings Dependent:
cash flow from
operation Hasil penelitian
mengindikasikan adanya hubungan yang
menguat antara laba dengan arus kas masa
depan
As’ad 2010 kemampuan
informasi komponen arus
kas dan laba dalam memprediksi arus
kas masa depan Independent:
arus kas aktivitas
operasi, arus kas aktivitas investasi,
arus kas aktivitas pendanaan
Dependent:
arus
kas masa depan
secara statistic terbukti bahwa baik komponen
arus kas operasi, investasi dan
pendanaan berpengaruh dalam
memprediksi arus kas masa depan, namun
pengujian komponen arus kas secara
bersama-sama tidak berpengaruh dalam
memprediksi arus kas masa depan
Ariani 2010 pengaruh laba
kotor, laba operasi, dan laba bersih
dalam memprediksi arus
kas di masa mendatang
Independent: laba
kotor, laba operasi, laba bersih
Dependent: arus
kas masa depan
laba kotor, laba operasi dan laba bersih secara
simultan berpengaruh signifikan dalam
memprediksi arus kas masa depan. Serta laba
kotor
memiliki kemampuan yang
paling baik dalam memprediksi arus kas
masa depan.
Setiawan
2010
kemampuan informasi
keuangan dalam memprediksi
perubahan laba dan perubahan
arus kas masa depan pada
perusahaan manufaktur
industry barang konsumsi yang
terdaftar di BEI Independen:
perubahan laba, perubahan piutang,
perubahan persediaan,
perubahan biaya administrasi dan
penjualan, perubahan
gross profit margin,
perubahan arus kas Dependent:
laba masa depan dan
arus kas masa depan
perubahan laba secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap perubahan laba 1 tahun
ke depan namun tidak terhadap perubahan
arus kas 1 tahun kedepan. Perubahan
arus kas secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba 1 tahun ke depan
maupun perubahan arus kas 1 tahun ke
depan pada taraf 10.
Universitas Sumatera Utara
Kim dan Kross 2002 dalam penelitiannya mengenai hubungan antara earnings dan arus kas operasi, menyatakan bahwa kemampuan laba
untuk memprediksi arus kas operasi masa depan terus meningkat dan peningkatan kemampuan prediksi ini bertahan sepanjang waktu untuk
beberapa horizon peramalan. Bandi dan Rahmawati 2005 menguji komponen arus dan laba
terhadap arus kas dimasa yang akan datang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama kedua prediktor dapat digunakan dalam
memprediksi arus kas masa depan. Selain itu, pemecahan arus kas menjadi komponen-komponen arus kas operasi, investasi, dan pendanaan akan
meningkatkan tingkat hubungan yang sesuai teori. Dahler dan Febrianto 2006 dalam penelitiannya menguji
kemampuan laba dan arus kas dalam memprediksi arus kas masa depan pada saat perusahaan melaporkan laba positif dan negatif. Hasil penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa arus kas operasi tahun berjalan memiliki kemampuan yang lebih baik dibandingkan laba dalam memprediksi arus kas operasi masa
depan baik untuk kelompok perusahaan berlaba positif maupun berlaba negatif.
Setiawan 2010 menguji kemampuan informasi keuangan dalam memprediksi perubahan laba dan perubahan arus kas masa depan pada
perusahaan manufaktur industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI. Hasil penelitian perubahan laba secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap perubahan laba satu tahun ke depan namun tidak terhadap
Universitas Sumatera Utara
perubahan arus kas satu tahun kedepan. Perubahan arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba satu tahun ke depan maupun
perubahan arus kas satu tahun ke depan pada taraf 10. Selain itu, perubahan piutang, persedian, biaya administrasi dan penjualan, serta rasio
laba kotor secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan laba maupun arus kas satu tahun ke depan.
Ariani 2010 menguji pengaruh laba kotor, laba operasi, dan laba bersih dalam memprediksi arus kas di masa mendatang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa laba kotor, laba operasi dan laba bersih secara simultan berpengaruh signifikan dalam memprediksi arus kas masa depan. Selain itu,
penelitian ini juga membuktikan bahwa laba kotor memiliki kemampuan yang paling baik dibandingkan laba operasi dan laba bersih dalam
memprediksi arus kas masa depan. As’ad 2010 menguji kemampuan informasi komponen arus kas dan
laba dalam memprediksi arus kas masa depan. Berdasarkan hasil pengujian beda independen menunjukkan bahwa secara statistic terbukti bahwa baik
komponen arus kas operasi, investasi dan pendanaan berpengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan, namun pengujian komponen arus kas
secara bersama-sama tidak berpengaruh dalam memprediksi arus kas masa depan. Selain itu, diperoleh hasil yang menunjukkan bahwa arus kas operasi
merupakan komponen yang paling akurat untuk menganalisis arus kas.
Universitas Sumatera Utara
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis Penelitian
2.1 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual adalah suatu model yang menjelaskan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah
diketahui dalam suatu masalaha tertentu. Berdasarkan tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu yang telah dikemukakan selumnya,
maka dapat digambarkan kerangka konseptual sebagai berikut.
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Dalam penelitian ini yang merupakan variable dependen adalah arus kas masa depan. Sedangkan yang menjadi variabel independen
adalah laba bersih, gross profit margin, dan arus kas aktivitas operasi pada periode pengamatan.
Komponen arus kas dan laba penting karena secara bersama- sama kedua prediktor tersebut dapat digunakan dalam memprediksi arus
Arus kas aktivitas operasi
Gross Profit Margin
Laba Bersih Arus kas masa depan
Y H1
H1
H3
H4
Universitas Sumatera Utara
kas masa depan Bandi dan Rahmawati, 2005. Prediksi arus kas suatu perusahaan adalah variabel dependen yang penting untuk dipelajari
karena dapat digunakan sebagai pengambilan keputusan ekonomi dan pemakai laporan keuangan.
Laporan keuangan dianggap dapat menggambarkan kondisi keuangan perusahaan As’ad, 2010:39. Arus kas dan laba yang
diungkapkan dalam laporan keuangan dapat membantu investor dalam mengambil keputusan investasi. Arus kas tahun berjalan dapat
digunakan investor untuk menghitung arus kas masa depan perusahaan, sehingga dengan arus kas masa depan yang baik, investor dapat
memperoleh keyakinan bahwa investasi yang dilakukannya sudah tepat. Penyajian jumlah arus kas dari aktivitas operasi merupakan
indikator yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah arus kas yang dihasilkan cukup untuk melunasi pinjaman, memelihara
kemampuan operasi, serta melakukan investasi baru tanpa mengandalkan sumber dari luar. Selain itu arus kas dari aktivitas operasi
berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta untuk menilai kebutuhan operasional perusahaan.
Arus kas dari aktivitas operasi merupakan prediktor dalam memprediksi arus kas masa depan Bandi dan Rahmawati, 2005.
Informasi laba yang merupakan komponen dari laporan keuangan memiliki potensi yang sangat penting baik bagi pihak intern
maupun ekstern. Penyajian informasi laba melalui laporan keuangan
Universitas Sumatera Utara
merupakan fokus kinerja perusahaan yang paling penting dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang mendasarkan pada gambaran
meningkatnya dan menurunnya modal bersih. Fokus kinerja tersebut mengukur keberhasilan atau kegagalan dalam mencapai tujuan operasi
yang profitable. Informasi laba memainkan peranan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan
yang diterbitkan. Informasi laba memiliki manfaat antara lain: menilai kinerja
manajemen; membantu mengestimasi kemampuan laba yang representative dalam jangka panjang; memprediksi laba dan menaksir
resiko dalam investasi atau kredit Setiawan, 2010:3. Untuk keputusan tersebut, baik pihak intern maupun ekstern dianggap memerlukan
informasi dari perusahaan tentang likuiditas dan solvensi, kemampuan menghasilkan laba, merupakan kemampuan mendatangkan aliran kas
dan prestasi manajemen. Gross profit margin, merupakan perbandingan antara laba kotor
gross profit dengan penjualan bersih. Semua biaya harus dapat ditutup oleh gross profit margin ini, dan laba yang dihasilkan adalah saldo
yang tersisa setelah biaya-biaya tersebut. Dalam penyusunan laporan laba rugi, laba kotor dilaporkan lebih awal dari dua angka laba lainnya.
Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan laba kotor akan menyertakan lebih sedikit komponen pendapatan dan biaya dibandingkan dengan
angka laba lainnya. Semakin detail perhitungan suatu angka laba, maka
Universitas Sumatera Utara
semakin banyak pilihan metode akuntansi yang disertakan sehingga semakin rendah kualitas laba Ariani, 2010:35. Dengan demikian laba
kotor akan memiliki pengaruh dalam prediksi arus kas masa depan.
2.2 Hipotesis Penelitian