4.4 Metode Pengumpulan Data
4.4.1 Data Primer Data primer meliputi data tentang identifikasi kehadiran infestasi cacing
Ascaris lumbricoides
melalui pengambilan feses dari siswa-siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang untuk dilakukan
pemeriksaan di laboratorium parasitologi dan data tentang penentuan status gizi secara pengukuran berat dan tinggi badan berdasarkan umur dari siswa-siswi sekolah
tersebut. 4.4.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari instansi terkait seperti kantor cabang dinas dan Kepala Sekolah tentang jumlah populasi dan kegiatan harian siswa-siswi di SD Negeri
No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang. 4.4.3 Cara Pemeriksaan Tinja dengan Teknik Modifikasi Kato-Katz
Peralatan: Wadah penampung tinja, gelas preparat, lembar selofan, kawat saring, batang aplikator bambu, kertas minyak dan mikroskop.
Cara pengambilan: Sampel feses diambil dari siswa-siswi SD Negeri No.101837 Suka Makmur, Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang yang telah dipilih
secara rawak. Feses ditampung dalam beg penampung yang telah diberi kode. Berat feses minimal yang didapatkan adalah 30 mg per sampel. Pemeriksaan laboratorium
akan dilakukan sebelum 12 jam selepas sampel diambil. Pengiriman contoh feses:
a Sasaran pemeriksaan adalah telur-telur cacing dari nematode
Ascaris lumbricoides.
Universitas Sumatera Utara
b Bahan yang digunakan terdiri dari 100 bahagian aquades 6, 100 bahagian
gliserin, 1 bahagian malachite green 3 dan tinja 30mg. Prosedur pemeriksaan laboratorium:
a Sebelum pemakaian, pita selophane di masukkan ke dalam larutan melachite
green selama kurang lebih 24 jam. b
Di atas kertas minyak, ditaruh tinja sebesar butir kacang, selanjutnya di atas tinja tersebut ditumpangi dengan kawat saringan dan ditekan-tekan sehingga
didapatkan tinja yang kasar tertinggal di bawah kawat dan tinja yang halus keluar di atas penyaring.
c Dengan lidi, tinja yang sudah halus tersebut di ambil di atas kawat penyaring
kurang lebih 30mg, dengan menggunakan cetakan karton yang berlubang di taruh gelas preparat yang bersih.
d Selanjutnya ditutup dengan pita selophane dengan meratakan tinja di seluruh
permukaan pita sampai sama tebal, dengan bantuan gelas preparat yang lain. e
Dibiarkan dengan temperatur kamar selama 30-60 menit supaya menjadi transparan.
f Seluruh permukaan di periksa dengan menghitung jumlah semua telur yang
ditemukan dengan perbesaran lemah 10x dan 40x. Interpretasi:
1. Positif kecacingan
: bila didapat ada telur cacing dalam tinja. 2.
Negatif tidak kecacingan : bila tidak didapat ada telur cacing dalam tinja.
4.4.4 Pengukuran antropometri: Peralatan: pita ukur, alat penimbang berat badan dan alat pengukur tinggi badan
Universitas Sumatera Utara
Cara pengambilan: a
Data diambil dengan meminta anak melepaskan sepatu sebelum naik ke atas alat pengukur. Tanyakan umur anak.
b Kemudian setelah anak naik ke alat pengukur, data diambil yaitu tinggi badan
anak dan berat badan anak. c
Setelah itu data dimasukkan ke dalam tabel; tinggi badan dalam sentimeter, dan berat badan dalam kilogram.
d Data dibandingkan dengan kurva berat dan tinggi badan terhadap umur
NCHS-CDC 2000 lihat lampiran.
4.5 Pengolahan dan Analisis Data