a. Berfungsi sebagai daftar inventaris bahab pustaka dari suatu perpustakaan.
Maksudnya adalah katalog perpustakaan merupakan daftar kekayaan yang dimiliki perpustakaan, terutama menyangkut bahan - bahan pustaka yang
tersedia. b.
Berfungsi sebagai sarana temu balik bahan pustaka. Dimana katalog adalah alat atau media untuk mencari dan menemukan bahan pustaka yang dibutuhkan
oleh pengnjung secara cepat, tepat dan akurat. Fungsi ini merupakan fungsi utama katalog perpustakaan.
Sejalan dengan fungsi tersebut, maka tujuan pembuatan katalog perpustakaan sebagaimana dikemukakan oleh pustakwan C.A. Cutter pada tahun 1876 yang diangkat
kembali oleh Needham, 1971 yang dikutip oleh Suhendar 2007: 2 sebagai berikut : 1.
Memberikan kemudahan kepada seseorang untuk menemukan bahan pustaka yang telah diketahui pengarang, judul atau subjeknya secara cepat, tepat, dan
akurat. 2.
Menunjukkan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perustakaan oleh pengarang tertentu berdasarkan subjek tertentu atau subjek yang berhubungan
dan jenis atau bentuk literatur tertentu. 3.
Membantu dalam pemilihan bahan pustaka berdasrkan edisi dan karakternya sastra atau berdasarkan topik.
Katalog memiliki bermacam - macam bentuk fisik seperti katalog buku, katalog berkas, katalog kartu, dan katalog dengan media komputer. Katalog yang masih banyak
ditemui hingga saat ini adalah katalog kartu. Dimana katalog ini dibuat dalam bentuk kartu berukuaran 7,5 x 12,5 cm.
2.3.2.3 Pelabelan
Pelabelan adalah pemasangan label pada punggung buku yang berisi call number sesuai dengan yang tertulis dalam katalog. Pelabelan sebaiknya diketik pada kertas label
putih, atau pada kertas HVS biasa yang digunting satu ukuran seragam, sesuai dengan kebutuhan perpustakaan. Pemasangan dilakukan setelah call number sudah dicantumkan dan
tinggi pada label buku harus sama misalnya 3 cm dari bawah, agar jika buku dijajarkan akan tampak rapi.
2.3.3 Pemeliharaan Bahan Pustaka
Dalam pengembangan perpustakaan perguruan tinggi perlu adanya peningkatan buku perpstakaan baik ditinjau dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dalam kagiatan
Universitas Sumatera Utara
pemeliharaan bahan pustaka, pepustakaan berusaha mencegah kemungkinan timbulnya kerusakan pada buku. Untuk mencegah kerusakan bahan pustaka diketahui ada beberapa
faktor penyebab timbulnya kerusakan pada buku. Menurut buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi Dirjen Dikti, 2004: 63 kerusakan bahan pustaka dapat disebabkan oleh :
1. Faktor dari dalam Kerusakan berasal dari koleksi bahan pustaka tersebut yakni pada kertas, tinta cetak,
perekat, dan pengawet perekat yang tidak baik kualitasnya,serta benang penjilidan yang tidak serasi dengan sampul.
Kerusakan pada bahan pustaka non-buku seperti kaset, disket, piringan hitam juga disebabkan oleh bahannya yang tidak baik atau tidak cocok. Pemrosesan yang kurang
baik juga menyebabkan bahannya mudah tercemari oleh jasad renik sehingga bahan pustaka mudah rusak
2. Faktor dari luar Kerusakan bahan pustaka disebabkan oleh faktor mekanis atau kimiawi dari
lingkungan dan hayati. Faktor mekanis, misalnya kecerobohan pengguna yang menimbulkan keausan pada bahan pustaka; debu dan kotoran, cahaya matahari, air,
api, dan medan magnet yang ditimbulkan oleh arus listrik atau logam maagnet. Faktor kimiawi yang menyebabkan kerusakan, misalnya air dan kelembaban, suhu udara, dan
lingkungan yang mengandung bahan kimia. Faktor hayati yang menyebabkan kerusakan misalnya, cendawan, serangga, hewan pwngerat dan manusia.
Kelembaban udara dapat menimbulkan jamur yang dapat merusak buku. Kelembaban ini biasanya terjadi di ruangan yang gelap dan ventilasi yang kurang. Air dapat
menimbulkan timbulnya flek - flek warna pada buku, kertas buku menjadi rusak dan perekat buku menjadi mudah lepas. Oleh sebab itu pada waktu mendirikan gedung
perpustakaan harus mempertimbangkan kemungkinan terjadinya banjir. Apabila terjadi kerusakan pada bahan pustaka, harus segera diperbaiki agar kerusakan
tidak bertambah besar. Ada bermacam - macam usaha yang dapat dilakukan untuk mencegah kerusakan bahan pustaka. Untuk kerusakan yang disebabkan oleh faktor dari dalam sulit
untuk dicegah, tetapi beberapa upaya berikut dapat dilakukan : a.
Menghindarkan bahan pustaka dari sinar matahari langsung b.
Mengatur peredaran udara, kelembaban dan suhu udara ruangan Kerusakan yang disebabkan oleh faktor luar dapat dicegah dengan usaha sebagai berikut :
a. Memberi bimbingan tentang cara menggunakan bahan pustaka secara baik kepada
pengguna
Universitas Sumatera Utara
b. Membersihkan ruangan dari debu dan kotoan secara teratur
c. Menempatkan bahan pustaka ditempat yang tepat dan sesuai agar terhindar dari sinar
matahari langsung dan air hujan d.
Melarang pengguna merokok dan makan di dalam ruangan perpustakaan e.
Memberi rambu peringatan atau peraturan tertulis di dalam perpustakaan f.
Menyediakan sarana pemadam api.
2.4 Sistem Layanan Perpustakaan
Perpustakaan diharapkan dapat memberikan layanan yang cepat, tepat dan benar kepada penggunanya, karena salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk memberi layanan
informasi untuk kegiatan belajar, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menurut buku pedoman Perpustakaan
Perguruan Tinggi 2004: 71 bahwa:” Pelayanan perpustakaan adalah pemberian informasi dan fasilitas kepada pengguna”.
Perpustakaan adalah pelayanan. Pelayanan berarti suatu aktifitas yang terjadi akibat adanya sebuah kegiatan yang dilakukan oleh beberapa orang dalam sebuah transaksi dimana
dalam hal ini adalah transaksi peminjaman, pengembalian dan perpanjangan buku maupun denda. Selain itu termasuk juga sistem pelayanan perpustakaan, pelayanan pengguna,
pelayanan referensi, pelayanan sirkulasi, dan pelayanan pendidikan pengguna. Dalam penyelenggaraan setiap perpustakaan harus dapat menentukan sistem layanan
yang akan dilakukan oleh perpustakaan tersebut sesuai dengan pengguna serta tujuan perpustakaan. Sistem layanan perpustakaan ada 2 jenis, yaitu:
1. Sistem layanan terbuka open access
Adalah suatu sistem yang memungkinkan pemakai masuk ke ruang koleksi untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi yang mereka inginkan.
Sistem ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Beberapa kelebihan antara lain:
a kartu katalog tidak mudah rusak b
menghemat tenaga c
lebih banyak judul koleksi yang diketahui d
kecil kemungkinan terjadi kesalahan antara petugas dan pemakai Beberapa kekurangan antara lain:
a. frekuensi kerusakan koleksi besar
b. perlu ruangan yang besar
Universitas Sumatera Utara