Validitas Analisis Karakteristik Psikometri

3 Panjang Tes Panjang dari suatu tes sangat bergantung pada banyaknya aitem-aitem yang menyusun tes tersebut. Semakin banyak aitem yang memiliki kualitas baik dalam suatu tes, maka semakin tinggi pula indeks reliabilitas instrumen tersebut. e. Analisis Reliabiliatas Sebuah alat tes yang sangat reliabel tentu akan lebih dipilih dibandingkan alat tes yang kurang reliabel. Reliabilitas yang tinggi diperlukan ketika tes tersebut digunakan untuk menjatuhkan keputusan tentang orang dan ketika menyeleksi individu dalam kategori – kategori tertentu yang didasarkan pada perbedaan individu yang relatif kecil. Alat tes dengan reliabilitas yang rendah dapat diterima ketika tes tersebut digunakan untuk seleksi awal, bukan ketika akan menjatuhkan keputusan akhir dan ketika membagi individu berdasarkan perbedaan individu yang jelas besar. Tes – tes inteligensi yang terstandarisasi kebanyakan melaporkan estimasi reliabilitas sebesar 0,90. Kisaran sebesar ini dianggap sebagai reliabilitas yang tinggi. Estimasi reliabilitas sebesar 0,70 dianggap sudah rendah untuk alat tes inteligensi.

5. Validitas

a. Pengertian Validitas Sebuah alat pengukuran dikatakan valid jika alat tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas biasanya merupakan masalah tingkat daripada Universitas Sumatera Utara masalah ada atau tidak. Validasi juga merupakan proses yang tidak ada henti – hentinya. Sesungguhnya, validasi bukan pada intrumen pengukuran akan tetapi melihat bagaimana instrumen tersebut dipakai. Tes yang digunakan untuk menyeleksi mahasiswa perguruan tinggi harus valid untuk tujuan tersebut, tapi tidak perlu valid untuk tujuan lain, seperti tingkat pemahaman pelajaran di sekolah. Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya Azwar, 2009. Artinya adalah bahwa valid tidaknya suatu alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Sisi lain dari pengertian validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan tepat akan tetapi juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat berarti bahwa pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan yang sekecil – kecilnya di antara subjek yang satu dengan yang lain. b. Jenis-Jenis Validitas Jenis validitas secara umum ada tiga tipe yaitu predictive validity validitas prediktif, content validity validitas isi, dan construct validity validitas konstruk. a Validitas prediktif Validitas prediktif menjadi masalah ketika tujuan dari instrumen adalah untuk mengestimasi beberapa bentuk perilaku yang penting yang berada di luar Universitas Sumatera Utara instrumen itu sendiri, yang disebut kriteria. Validitas prediktif diindikasikan dari korelasi antara hasil pengukuran dan kriterianya. Kata prediksi akan digunakan dengan mengartikannya sebagai hubungan fungsional antara sebuah instrumen dan kejadian yang terjadi sebelum, selama, dan sesudah instrumen digunakan. Beberapa ahli menyatakan prediksi ini dalam tiga poin waktu, secara berurutan, sebagai postdiction, concurrent validity, dan prediction. Walaupun istilahnya berbeda, akan tetapi ketiganya adalah sama. Dalam setiap prosedur itu, sebuah prediktor dihubungakan dengan kriteria. Beberapa orang menyebut validitas prediktif sebagai validitas kriteria. Validitas kriteria menunjukkan pada kita sejauh mana sebuah tes sesuai dengan kriteria tertentu Kaplan Saccuzzo, 2004. Sebuah kriteria adalah standar atau patokan yang dibandingkan dengan tes. b Validitas isi Validitas ini bergantung pada apakah suah memenuhi kawasan ukur tertentu. Validitas isi ini biasanya diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat professional judgement. Professional judgement artinya tes tersebut dinilai oleh orang yang berkompeten dalam bidang yang sesuai dengan isi tes tersebut. Walaupun validitas isi bisa didapatkan dengan mengkorelasikan skor pada tes yang berbeda tetapi mengukur hal yang sama. Akan tetapi, hal ini belum tentu merupakan validitas isinya. Universitas Sumatera Utara c Construct related validitas berdasarkan estimasi konstrak Allen Yen dalam Azwar, 2009 menjelaskan bahwa validitas konstrak adalah tipe estimasi validitas yang menunjukkan sejauh mana tes mengungkap suatu trait atau konstrak teoritik yang hendak diukurnya. Pengujian validitas konstrak merupakan proses yang terus berlanjut sejalan dengan perkembangan konsep mengenai trait yang diukur. Crocker dan Algina 1987 menyebutkan empat pendekatan yang sering digunakan dalam validitas konstruk. 1 Korelasi antara pengukuran konstruk dan tujuan Contoh klasik untuk pendekatan ini adalah usaha untuk membuat bukti korelasional dari hubungan antara skor pada tes inteligensi dan pengukuran performansi di sekolah atau tempat kerja. Walaupun inteligensi dan pencapaian di sekolah bukan merupakan konstruk yang sama, akan tetapi dapat diperdebatkan bahwa paling tidak ada hubungan antara keduanya. 2 Perbedaan antara kelompok – kelompok Contoh untuk pendekatan ini adalah membedakan skor rata – rata laki – laki dan perempuan pada skala persepsi peran gender untuk melihat apakah terdapat perbedaan. Kegagalan untuk mendapatkan perbedaan akan membuat keraguan terhadap konstruk persepsi peran gender ataupun pada kemampuan alat ukur. Universitas Sumatera Utara 3 Analisis faktor Pendekatan ini secara umum melibatkan beberapa kumpulan alat pengukuran yang diberikan pada subjek yang sama. Dengan mengkalkulasikan korelasi antara alat pengukuran tersebut kemudian menggunakan teknik analisis faktor untuk mengidentifikasi beberapa variabel yang mendasari disebut faktor yang menyebabkan variasi pada variabel asli dari alat ukur. 4 Analisis multitrait - multimethod Campbell dan Fiske dalam Murphy Davidshofer, 2003, menguraikan pendekatan yang sering digunakan dalam menilai validitas konstruk. Mereka mendapati bahwa jika menggunakan beberapa metode untuk mengukur beberapa konstrak, korelasi antara pengukuran tersebut akan menghasilkan sebuah matriks multitrait – multimethod. Melalui pendekatan multitrait – multimethod ini dapat dilihat dua macam validitas, yaitu validitas konvergen dan validitas diskriminan.

6. Analisis Karakteristik Alat Ukur