tersebut memiliki efektivitas yang terlalu efektif. Dapat kita lihat bahwa ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain, yang pada akhirnya akahn mempengaruhi
reabilitas dan validitas alat ukur.
C. Intelligenz Struktur Test IST
Amthauer mendefinisikan intelegensi sebagai sebuah bagian khusus dalam keseluruhan struktur kepribadian manusia. Intelegensi tidak hanya identik dengan
proses intelektual, melainkan erat kaitannya dengan kehidupan dorongan, kemamuan, dan perasaan. Seperti yang telah disinggung sebelumnya, intelegensi
merupakan keseluruhan tertruktur dari kemampuan jiwa-rohani yang akan tampak jelas dalam hasil tes. Intelegensi hanya akan dapat dikenali dilihat melalui
manifestasinya—misalnya pada hasil atau prestasi suatu tes. Amthauer berasumsi dari dasar pemikiran tersebut, bahwa hasil tes dan
kemampuan yang disimpulkan dari hasil tes memiliki kaitan satu sama lain dan membentuk suatu struktur—tidak hanya hasil tes nya, begitu pula dengan
pemeriksaannya. Amthauer kemudian menyusun sebuah tes berdasarkan asumsi tersebut.
Tes yang disusunnya dinamakan IST dengan hipotesis kerja sebagai berikut : “komponen dalam struktur tersebut tersusun secara hierarkis; maksudnya
bidang yang dominan kurang lebih akan berpengaruh pada bidang-bidang yang lain; kemampuan yang dominan dalam struktur intelegensi akan
menentukan dan mempengaruhi kemampuan yang lainnya.”
Amthauer kemudian melakukan studi, yaitu studi empirik dan studi psikologis. Studi empirik untuk temuan eksak yang seobjektif mungkin validitas,
Universitas Sumatera Utara
reliabilitas, dan analisis item; sedangkan studi psikologis untuk temuan yang sifatnya intuitif.
Tes IST terus dikembangkan oleh Amthauer dengan bantuan dari para koleganya, berikut adalah perkembangan tes IST dari tahun 1953 hingga 2000-an.
a. IST 1953
IST yang pertama ini pada awalnya hanya diperuntukan untuk usia 14 sampai dengan 60 tahun. Proses penyusunan norma diambil dari 4000 subjek pada
tahun 1953.
b. IST 1955
IST merupakan pengembangan dari IST 1953, pada IST 1955 range untuk subjek diperluas menjadi berawal dari umur 13 tahun. Subjek dalam penyusunan
norma bertambah menjadi 8642 orang. Pada tes ini sudah ada pengelompokan jenis kelamin dan kelompok usia.
c. IST 70
IST 70 disusun berdasarkan permintan dan tuntutan pengguna yang menyarankan pengkoreksian dengan mesin juga pengembangan tes setelah
penggunaan lebih dari 10 tahun. Dalam IST 70 ini tidak terlalu banyak perubahan, tes ini memiliki 6 bentuk, setiap pemeriksaan dilakukan 2 tes sebagai bentuk
parallel; yaitu A1 dan B2, atau C3 dan D4. Dua bentuk lainnya untuk pemerintah dan hanya bagi penggunaan khusus. Pada IST 70,range kelompok usia diperluas
menjadi berawal dari 12 tahun. Disamping itu telah ditambah table kelompok dan pekerjaan. Namun demikian, pada IST 70 terdapat kekurangan yaitu penyebaran
bidang yang tidak merata dan menggunkan kalimat dalam subtes RA sehingga
Universitas Sumatera Utara
jika subjek gagal dalam subtes ini dapat dimungkinkan karena tidak mampu mengerjakan soal hitungannya atau tidak mengerti kalimatnya.
d. IST 2000
IST 2000 tidak mengandung soal kalimat pada soal hitungan sebagai koreksi dari IST 70.
e. IST 2000-Revised
IST 2000-R ini terdapat beberapa perkembangan subtes juga penambahan subtes. IST ini terdiri dari 3 modul, yaitu sebagai berikut :
1 Grundmodul-Kurzform Modul Dasar-Singkatan; terdiri dari subtes : Satzergänzung SE,
Analogien AN, Gemeinsamkeiten GE,
Rechenaufgaben RE, Zahlenreihen ZR, Rechenzeichen RZ, Figurenauswahl FA, Würfelaufgaben WÜ, dan Matrizen MA
2 Modul Merkaufgaben; terdiri dari subtes Merkaufgaben Verbal dan Merkaufgaben Figural
3 Erweiterungmodul Modul menguji pengetahuan; terdiri dari subtes Wissentest tes pengetahuan
Intelligenz Struktur Test IST merupakan alat ukur inteligensi terstruktur yang disusun oleh Rudolf Amthauer pada tahun 1953. IST yang kini digunakan di
Indonesia merupakan hasil adaptasi yang telah dilakukan oleh Fakultas Psikologi Universitas Padjajaran Bandung UNPAD. Adaptasi dilakukan kepada IST-70.
IST terbagi dalam sembilan subtes dengan total 176 aitem dan waktu penyelesaian 72 menit. Skoring dilakukan menurut kunci jawaban yang tesedia
Universitas Sumatera Utara
untuk tiap subtes. Kecuali subtes GE Gemeinsamkeiten Pengelompokan Kata yang memiliki kata kunci khusus dengan ketentuan penilaian dengan rentang
antara 0 sampai 2 tergantung dengan jawaban yang diberikan subjek, sedangkan subtes lain hanya memiliki jawaban benar atau salah. Skor inteligensi diperoleh
dengan cara menjumlahkan skor masing – masing subtes dan mengkonversikan skor total keseluruhan yang masih berupa raw score ke dalam nilai atau taraf
inteligensi weighted score dengan membandingkan dengan norma. Taraf inteligensi ini bila dibandingkan dengan norma umum akan menunjukkan
kelompok taraf inteligensi tertentu. Sembilan subtes yang terdapat dalam IST adalah:
1 SE Satzeranzung : mengukur sense of reality rasa realitas menilai sesuatu mendekati realitas, common sense, berpikir konkrit praktis yang
dialami sehari – hari 2 WA Wortauswahl : mengukur kemampuan menghayati masalah bahasa
atau perasaan empati, berpikir induktif dengan menggunakan bahasa 3 AN Analogien : mengukur kemampuan menyusun kombinasi,
fleksibilitas berpikir, berpikir logis menggunakan pikiran sebagai dasar berpikir kedalaman berpikir, dan kemauan untuk berpikir eksploratif.
4 GE Gemeinsamkeiten : mengukur kemampuan abstraksi, pembentukan pengertian, kemampuan menyatakan pengertian dalam bahasa,
membentuk pengertian mencari inti masalah. 5 ME Merk Aufgaben : mengukur daya ingatan, kemampuan atensi
Universitas Sumatera Utara
6 RA rechen Aufgaben : mengukur kemampuan berpikir matematis, berpikir induktif dan berpikir praktis dengan angka.
7 ZR Zahlen Reihen : mengukur kemampuan berpikir induktif dengan angka, fleksibilitas berpikir dalam memecahkan masalah, dan berpikir
teoritis dengan disertai momen ritmis. 8 FA Form Auswahl : mengukur kemampuan membayangkan, kemampuan
berpikir visual, dan kemampuan berpikir konstruktif. 9 WU Wurfel Aufgaben : mengukur kemampuan membayangkan ruang,
kemampuan tiga dimensi, aspek teknis-konstruktif serta kemampuan analitis.
D. Subtes Zahlen Reihen ZR