Daya beda aitem Reliabilitas alat ukur

penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan tujuan seberapa jauh alat ukur yang digunakan dapat mengungkapkan dengan tepat sampel yang dikenakan dan seberapa jauh alat ukur menunjukkan kecermatan atau ketelitian pengukuran atau dengan kata lain dapat menunjukkan keadaan yang sebenarnya Azwar, 2007. Di dalam penelitian ini akan diuji validitasnya berdasarkan validitas isi content validity yaitu menyajikan aitem-aitem dengan menggunakan kertas putih bersih dengan ukuran dan bentuk yang mudah untuk dilihat serta menggunakan warna yang menarik. Penilaian validitas isi tergantung pada penilaian subjektif individual. Hal ini dikarenakan estimasi validitas isi tidak melibatkan perhitungan statistik apapun melainkan dengan análisis rasional dan melalui professional judgement Azwar, 2000. Dalam penelitian ini, peneliti meminta professional judgement yaitu dosen pembimbing.

2. Daya beda aitem

Uji daya beda aitem digunakan untuk melihat sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok individu yang memiliki atau tidak memiliki atribut yang diukur. Dasar kerja yang dilakukan dalam analisis aitem ini adalah dengan memilih aitem yang fungsi ukurnya sesuai dengan fungsi ukur tes, atau dengan memilih aitem yang mengukur hal yang sama dengan apa yang diukur oleh tes sebagai keseluruhan Azwar, 2001. Pengujian daya beda aitem ini dilakukan dengan komputasi kolerasi antara distribusi skor pada setiap aitem dengan suatu kriteria yang relevan, yaitu skor total tes itu sendiri dengan menggunakan koefisien korelasi Pearson Product Universitas Sumatera Utara Moment. Prosedur pengukuran konsistensi aitem total ini akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total yang dikenal dengan indeks daya beda aitem Azwar, 2001. Setiap butir aitem pada skala dikorelasikan dengan skor total skala. Prosedur pengujian ini menggunakan taraf signifikansi 5 p0,05. Pengolahan akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 17,0 for Windows . Kriteria pemilihan aitem berdasarkan korelasi aitem menggunakan batasan r ix ≥ 0,30. Semua aitem yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya dianggap memuaskan. Apabila aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi sama dengan atau lebih besar dari pada 0,30 jumlahnya melebihi jumlah aitem yang direncanakan untuk dijadikan skala, maka kita dapat memilih aitem-aitem yang memiliki indeks daya diskriminasi yang tertinggi. Sebaliknya apabila jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, kita dapat mempertimbangkan untuk menurunkan sedikit batas kriteria 0,30 menjadi 0,275. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan batasan r ix ≥0,275 Azwar, 2000.

3. Reliabilitas alat ukur

Azwar 2007 menyatakan bahwa reliabilitas mengacu kepada konsistensi atau keterpercayaan hasil ukur yang mengandung makna kecermatan pengukuran. Reliabilitas adalah merupakan alat ukur yang menunjukkan derajat keajegan atau konsistensi alat ukur yang bersangkutan bila diterapkan beberapa kali pada kesempatan yang berbeda Hadi, 2000. Teknik yang digunakan adalah teknik Universitas Sumatera Utara koefisien alpha Cronbach. Teknik koefisien alpha untuk menguji reliabilitas alat ukur dihitung dengan bantuan program SPSS versi 17,0 for Windows.

F. Hasil Uji Coba Alat Ukur