Guru Penjas Orkes Guru Non Penja Orkes Mata Pelajaran Penjas Orkes

stimulus yang diinderanya sehingga merupakan sesuatu yang berarti, dan merupakan respon yang integrated dalam diri individu. Karena itu dalam penginderaan orang akan mengaitkan dengan stimulus, sedangkan dalam persepsi orang akan mengaitkan dengan obyek. Dengan persepsi individu akan menyadari tentang keadaan disekitarnya dan juga keadaan diri sendiri. Kemudian menurut Poerwodarminto 1994 : 759 , persepsi adalah tanggapan atau penerimaan langsung dari sesuatu. Faktor – faktor yang berperan dalam persepsi adalah : a . Adanya obyek yang dipersepsi . b. Alat indera atau reseptor. c. Adanya perhatian dari individu Bimo Walgito, 1992 : 70 . Persepsi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan proses aktifitas kejiwaan seseorang dalam upaya mengenali dan memahami suatu obyek tertentu berdasarkan stimulus yang ditangkap panca inderanya, seseorang turut menentukan bentuk, sifat, dan intensitas peranannya dalam kehidupan sehari – hari, sehingga ada kecenderungan perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang dalam menanggapi rangsangan banyak diwarnai oleh persepsinya atas rangsangan tersebut.

1.5.2 Guru Penjas Orkes

Adalah tenaga profesional yang bertanggung jawab dan berwenang penuh untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama menyampaikan materi pelajaran Penjas Orkes kepada peserta didik pada suatu jenjang pendidikan tertentu, dengan tujuan membina generasi bangsa di era global yang mempunyai jiwa yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan demokratis serta bertanggung jawab.

1.5.3 Guru Non Penja Orkes

Guru non Penjasorkes adalah Guru-guru yang mengajar mata pelajaran selain pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Berdasar kurikulum SMPMTs, Guru non penjasorkes terdiri dari guru Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni Budaya, Keterampilan, Muatan Lokal, Pengembangan diri dan BKBP. Sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan guru-guru tersebut mengajar menurut waktu yang telah ditetapkan dan kegiatan mengajar yang berbeda-beda untuk mencapai tujuan mata pelajarannya.

1.5.4 Mata Pelajaran Penjas Orkes

Pendidikan jasmani adalah mata pelajaran yang merupakan bagian pendidikan keseluruhan yang dalam proses pembelajarannya mengutamakan aktifitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental sosial dan emosional yang selaras, serasi dan seimbang GBPP, 1994 : 1 . Pendidikan jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan yang berlangsung tidak terhambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Sebagai bagian integral dari proses pendidikan keseluruhan, pendidikan asmani merupakan usaha yang bertujuan untuk mengembangkan kawasan organik, neuromuskuler, intelektual dan sosial Abdulkadir Ateng, 1992 : 4. Pendidikan kesehatan adalah upaya pendidikan yang di luar sekolah masyarakat, klinik atau lingkungan. Dengan kata lain pendidikan kesehatan adalah segala bentuk upaya sengajadan berencana yang mencakup kombinasi metode untuk memfasilitaskan perilaku untuk beradaptasi yang konduksif bagi kesehatan GBPP, 2000 : 16. Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa pendidikan jasmani dan kesehatan sebagai bagian pendidikan secara keseluruhan yang prosesnya menggunakan aktifitas jasmani gerak sebagai alat pendidikan maupun sebagai tujuan yang hendak dicapai adalah menanamkan sikap dan kebiasaan hidup sehat dengan memanfaatkan pengetahuan-pengetahuan dan pengalaman tentang kesehatan, baik yang diperoleh secara formal melalui program sekolah ataupun pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh di luar sekolah.Pendidikan jasmani dan kesehatan, mempunyai arti penting dalam pembinaan dan pengembangan individu maupun kelompok dalam pemantapan pertumbuhan dan perkembangan jasmani, mental, sosial, serta yang selaras dan seimbang. 11

BAB II LANDASAN TEORI

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24