PIE Core Arsitektur PIE

ISBN : 9 78 - 9 79 - 19 888 - 1 - 0 Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012 ”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n” Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M – Ma ta ra m , 17 Juli 201 2 273 Sistem informasi SKPD pada tabel 1, perlu dipersiapkan sebelumnya untuk bisa berinteraksi dengan PIE, baik dalam rangka mempublis atau mengkonsumsi sebuah eService atau lebih dengan cara menetapkan persyaratan requirements penggunaan teknologi tertentu pada proyek sistem informasi yang baru; adapun jika telah memiliki legacy system tetap memungkin bisa berintegrasi dengan cara melakukan refactoring atau menambahkan modul baru sehingga memiliki kemampuan tersebut. Pilihan teknologi yang bisa digunakan dalam berintegrasi dan berinteroperabilitas, misalnya web service, JMS Java Service Message, dan lain-lain.

2.4 Masyarakat Pengguna

Masyarakat pengguna adalah entitas dalam bentuk software yang mengkonsumsi eService yang telah disediakan oleh SKPD. Entitas tersebut bisa dikembangkan oleh seorang pengembang mandiri, vendor software, rekanan proyek sistem informasi pemerintah, atau yang lainnya. Setiap entitas dapat mengkonsumsi satu atau lebih eServis SKPD. 3. Metodelogi Pengembangan Secara umum, sebuah metodelogi menjelaskan sebuah cara yang teratur dan sistematis tentang bagaimana mencapai sesuatu. Istilah metodelogi disini, menyatakan sebuah set atau kumpulan metode dan artifak terkait yang dibutuhkan dalam mendukung rekayasa sistem berbasis SOA; dalam mendukung kebutuhan tersebut, Elveseater et al 2011 menyajikan MDSE Model-driven Services Enginereeng dengan SoalML yang berbasis pada pendekatan MDA Model-driven Architecture PIE dikembangkan menggunakan metodelogi MDSE Model-driven Service Enginereeng. MDSE merupakan gabungan dari dua istilah yaitu model- driven dan service enginereeng. Model-driven adalah sebuah paradigma baru dalam pengembangan perangkat lunak, yang salah satu fiturnya design- time interoperability Kampka, 2007. Sedangkan service enginereeng, sebuah disiplin yang berkaitan dengan teknik pengembangan service yang sistematik untuk memfasilitasi kerja sama business to business B2B atau integrasi perangkat lunak aplikasi bisnis Kampka, 2007. Spesifikasi OMG MDA menyediakan tiga sudut pandang yang berbeda yaitu dari business architect, system architect, dan system developer. MDSE menyediakan panduan menggunakan SoaML dalam mendefinisikan dan menentukan sebuah SOA service oriented architecture dari prespektif business dan IT. Tahapan MDSE dimulai dari menjelaskan model bisnis, dikenal dengan level CIM Computational Independent Models yang menghasilkan BAM Business Architecture Model, selanjutnya untuk memodelkan IT, dipisah menjadi dua model yaitu PIM Platform Independent Models menghasilkan SAM Services Architecure Model dan PSM Platform Specific Models. Gambar 2 menggambarkan proses secara keseluruhan MDSE dan mengidentifikasi kumpulan model yaitu Business Architecture Model BAM mencakup business goal, business process, capabilities, services architecture, dan service contract and choreographies. SAM System Architecture Model menentukan services interfaces, interfaces and messages types, services choreographies and software components. Model-to- model M2M transformation terdiri dari aturan transformasi dan panduan prosedur untuk mendukung pemetaan semi otomatis dari BAM ke SAM. Gambar 2 Keseluruhan Proses Dalam MDSE Model-driven Service Enginereeng Platform-Specific Model PSM memuat perancangan dan implementasi artifak SOA yang di tentukan ke dalam platform teknologi tertentu misalnya web services, java enterprise edition JEE, multi-agent sistem MAS, peer-2-peer P2P, grid and semantic web services SWS. Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012 ”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n” ISBN : 9 7 8- 97 9 - 198 88- 1- 0 274 Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M - Ma ta ra m , 17 Juli 201 2

4. Work in Progress

Penelitian ini belum selesai dilakukan, makalah ini merupakan progress yang telah dicapai dan pembahasannya difokuskan pada proses bisnis PIE yang dimodelkan dengan BPMN Business Process Modelling Notation. Namun demikian secara keseluruhan perancangan PIE mengikuti tahapan yang ada didalam metodelogi MDSE yaitu BAM Business Architecture Model dan SAM Services Architecture Model.

4.1 Business Process

BPM Business Process Model merupakan pasangan SOA didalam persyaratan bisnis dan sistem informasi modern Imran et al, 2008. Di dalam konteks BAM, BPM mendefinisikan proses bisnis beserta sumber dayanya pada domain yang relevan dengan SOA; dengan demikian business goal yang telah ditetapkan dapat terpenuhi Elvesaeter, 2011. Proses Bisnis PIE dibagi dua yaitu pengelolaan eServis dan konsumsi eServis gambar 5. Gambar 4 menjelaskan pengelolaan eServis, yang terdiri dari tiga partisipan yaitu “konsumer”, “provider”, dan “PIE Web”. Didalam gambar diagram BPMN tersebut, “konsumer” dan “provider” di asumsikan telah terdaftar di dalam PIE Web. Proses ini, dimulai dari log on ke dalam PIE Web; setelah berhasil, provider menginputkan sistem informasi, selanjutnya membuat dan mengkonfigurasi eServis yang akan dibagi dengan entitas lain. Setiap sistem informasi dapat memiliki eServis lebih dari satu. PIE Web memasang alamat IP atau domain untuk eServis tersebut, lalu disimpan ke dalam basis data PIE. Saat konsumer membutuhkan informasi eServis yang terdaftar, PIE Web melakukan query ke dalam database PIE berdasarkan jenis konsumernya; jika “SKPD” maka eServis di filter berdasarkan mode protected dan public; jika “Masyarakat Pengguna” hanya bertipe tipe public.

Dokumen yang terkait

ANALISA BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN PENGANGKUT SAMPAH KOTA MALANG (Studi Kasus : Pengangkutan Sampah dari TPS Kec. Blimbing ke TPA Supiturang, Malang)

24 196 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Khutbah Washil bin Atho' wa ma fiha minal asalib al-insyaiyah al-thalabiyah : dirasah tahliliyah

3 67 62

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam Peningkatan Produktivitas sekolah : penelitian di SMK al-Amanah Serpong

20 218 83

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37

Partisipasi Politik Perempuan : Studi Kasus Bupati Perempuan Dalam Pemerintahan Dalam Kabupaten Karanganyar

3 106 88

Perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung : (studi deksriptif mengenai perilaku komunikasi para pengguna media sosial path di kalangan mahasiswa UNIKOM Kota Bandung)

9 116 145