Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012
”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n” ISBN : 9 7 8- 97 9 - 198 88- 1- 0
274 Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M - Ma ta ra m , 17 Juli 201 2
4. Work in Progress
Penelitian ini belum selesai dilakukan, makalah ini merupakan progress yang telah dicapai
dan pembahasannya difokuskan pada proses bisnis PIE yang dimodelkan dengan BPMN Business
Process Modelling Notation. Namun demikian secara keseluruhan perancangan PIE mengikuti
tahapan yang ada didalam metodelogi MDSE yaitu BAM Business Architecture Model dan SAM
Services Architecture Model.
4.1 Business Process
BPM Business Process Model merupakan pasangan SOA didalam persyaratan bisnis dan
sistem informasi modern Imran et al, 2008. Di dalam konteks BAM, BPM mendefinisikan proses
bisnis beserta sumber dayanya pada domain yang relevan dengan SOA; dengan demikian business
goal yang telah ditetapkan dapat terpenuhi Elvesaeter, 2011.
Proses Bisnis PIE dibagi dua yaitu pengelolaan eServis dan konsumsi eServis gambar
5. Gambar 4 menjelaskan pengelolaan eServis, yang terdiri dari tiga partisipan yaitu “konsumer”,
“provider”, dan “PIE Web”. Didalam gambar diagram BPMN tersebut, “konsumer” dan
“provider” di asumsikan telah terdaftar di dalam PIE Web. Proses ini, dimulai dari log on ke dalam
PIE Web; setelah berhasil, provider menginputkan sistem informasi, selanjutnya membuat dan
mengkonfigurasi eServis yang akan dibagi dengan entitas lain. Setiap sistem informasi dapat memiliki
eServis lebih dari satu.
PIE Web memasang alamat IP atau domain untuk eServis tersebut, lalu disimpan ke dalam basis
data PIE. Saat konsumer membutuhkan informasi eServis yang terdaftar, PIE Web melakukan query
ke dalam database PIE berdasarkan jenis konsumernya; jika “SKPD” maka eServis di filter
berdasarkan mode protected dan public; jika “Masyarakat Pengguna” hanya bertipe tipe public.
“Konsumer” melakukan registrasi pada eServis yang telah diperoleh, kemudian “provider”
memberikan persetujuan apakah diterima atau ditolak; bila diterima provider mengkonfigurasi
eServis yang diminta oleh konsumer dan PIE Web menyimpan konfigurasi tersebut.
Gambar 5 menjelaskan proses bisnis konsumer mengkonsumsi eServis yang disediakan
oleh provider. Proses diawali dengan proses permintaan validasi “appsid” atau id aplikasi, bila
berhasil maka PIE Core akan mengirimkan pesan sukses ke konsumer. Selanjutnya konsumer
mengirimkan message payload ke PIE Core. PIE Core melakukan pengecekan terhadap eServis untuk
mengetahui modenya; bila “sandbox” maka task “get number request” akan dieksekusi untuk
mengetahui jumlah request selama sehari,
seandainya hasilnya lebih besar dari yang telah di tetapkan maka konsumsi eServis akan di hentikan.
Gambar 4 Proses Bisnis PIE Pengelolaan eServis Diagram BPMN
Mode appsid bertipe “production” atau jumlah request kurang dari yang telah ditetapkan,
maka proses “exchangeMessageIN” akan dieksekusi yang hasilnya akan dikirimkan ke provider; provider
memproses message payload tersebut, hasilnya dikirimkan kembali ke PIE Core; PIE Core pada
“exchangeMessageOUT” akan melakukan transformasi dan hasilnya di kirimkan ke konsumer.
ISBN : 9 78 - 9 79 - 19 888 - 1 - 0
Pro sid ing : SEMINA R NA SIO NA L 2012
”Te knik Ele ktro Da n Info rm a tika Da la m Pe ng e m b a ng a n Te kno lo g i Be rke la njuta n”
Jurusa n Te knik Ele ktro UNRA M – Ma ta ra m , 17 Juli 201 2 275
Gambar 5 Proses Bisnis Konsumer Konsumsi eServis Provider Diagram BPMN
4.2 Hasil Sementara Interoperabilitas Sistem
Informasi Secara umum gambar 6 mengilustrasikan
pertukaran data dan protokol yang digunakan oleh partisipan PIE. Platform teknologi untuk berintegrasi
partisipan-partisipan tersebut, menggunakan teknologi yang populer di pakai pada saat ini,
misalnya rest representational state transfer, JMS Java Message Services dengan Apache ActiveMQ,
dan Web Service.
Gambar 6 Interoperabilitas Komponen PIE Sebagai contoh pada makalah ini akan
mengintegrasikan Sistem Informasi Apotik Rumah Sakit SIAR dan Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan SIAK, seperti yang digambarkan pada gambar 7 berikut.
Gambar 7 Skenario Integrasi SIAR dan SIAK Melalui PIE
SIAR adalah sistem yang digunakan untuk membantu Apoteker dalam mengelola Apotik.
SIARS dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic .Net. Salah satu program
Pemerintah Kota Denpasar adalah menggratiskan biaya pengobatan beserta resepnya di rumah sakit
pemerintah. Program ini memiliki syarat dan ketentuan yaitu hanya berlaku bagi warga kota
Denpasar yang dibuktikan dengan cara menunjukan KTP. Supaya program ini tepat sasaran maka
diperlukan verifikasi keabsahan KTP ke SIAK Sistem Informasi Administrasi Kependudukan di
Dinas Catatan Sipil.
Berdasarkan skenario tersebut maka SIARS akan mengkonsumsi eService yang disediakan oleh
SIAK dengan cara melakukan request http http:192.168.10.1:8001noktp8292929
sedangkan SIAK akan mempublis eService melalui JMS Java Server Message Queue. Broker yang
digunakan adalah Apache ActiveMQ. Selanjutnya PIE melakukan transformasi message dari satu sisi
ke sisi lain.
Petugas apoteker di Rumah Sakit menginputkan data pasien melalui form pasien
gambar 8. Didalam form tersebut terdapat beberapa isian diantaranya nomor pasien, nama
pasien, dan yang penting adalah nomor ktp.
Gambar 8 Form Input Data Pasien