commit to user 59
demikian pengeluaran non upah signifikan secara statistik terhadap penyerapan tenaga kerja lnY.
.
3. Interpretasi Hasil Penelitian
Pembahasan hasil analisis regresi secara parsial sebagai berikut :
a. Pengaruh upah tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja
Variabel upah tenaga kerja lnX
1
menunjukkan bahwa nilai koefisien sebesar -0,182 dengan signifikansi 0,544 yang artinya tidak signifikan pada level
0,05. Koefisien regresi pada variabel upah tenaga kerja berpengaruh negatif dan nilai tersebut dapat diartikan bahwa jika upah tenaga kerja naik 1 maka
tidak ada penyerapan tenaga kerja dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Penelitian ini mendukung
penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Kuncoro 2002 meneliti tentang upah sistem bagi hasil dan penyerapan tenaga kerja. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa jumlah upah tenaga kerja berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
b. Pengaruh produktivitas tenaga kerja terhadap penyerapan tenaga kerja
Variabel produktivitas tenaga kerja lnX
2
secara statistik signifikan berpengaruh terhadap variabel penyerapan tenaga kerja lnY dan mempunyai
hubungan positif. Hipotesis yang diajukan diterima. Besarnya koefisien regresi variabel produktivitas tenaga kerja sebesar 0,295 artinya produktivitas
tenaga kerja naik sebesar 1 maka penyerapan tenaga kerja meningkat sebesar 0,295 dengan asumsi variabel lain konstan. Implikasinya dalam
penelitian ini adalah permintaan tenaga pada perusahaan rokok Sejahtera
commit to user 60
Abadi Malang ditambah karena produktivitas tenaga kerja meningkat. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zamrowi
2007,meneliti tentang analisis penyerapan tenaga kerja pada industri kecil mebel di Kota Semarang dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan
bahwa produktivitas tenaga kerja berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja.
c. Pengaruh modal terhadap penyerapan tenaga kerja
Variabel modal lnX
3
menunjukkan bahwa nilai koefisien regresi sebesar - 0,025 dengan signifikansi 0,834 yang artinya tidak signifikan pada level 0,05.
Koefisien regresi pada variabel modal menunjukkan bahwa variabel ini berpengaruh negatif dan nilai tersebut dapat diartikan bahwa jika modal naik 1
maka tidak ada penyerapan tenaga kerja dengan asumsi variabel lain konstan. Dengan demikian hipotesis yang diajukan diterima. Penelitian ini
tidak mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Irsan 1993, meneliti tentang faktor –faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja
industri pengolahan di Indonesia dan Ernaro 2001, meneliti tentang analisis penyerapan tenaga kerja pada industri pengolahan secara keseluruhan dan
khusus pada industri kecil makanan dan minuman di Indonesia dengan menggunakan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa modal
berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. d.
Pengaruh pengeluaran non upah terhadap penyerapan tenaga kerja Variabel pengeluaran non upah tenaga kerja lnX
4
secara statistik signifikan berpengaruh terhadap variabel penyerapan tenaga kerja lnY dengan nilai
commit to user 61
signifikansi sebesar 0,005 dan mempunyai hubungan negatif. Hipotesis yang diajukan diterima. Besarnya koefisien regresi variabel pengeluaran non upah
sebesar -0,791 artinya pengeluaran non upah naik dengan 1 maka penyerapan tenaga kerja menurun sebesar 0,791 dengan asumsi variabel
lain konstan. Implikasinya dalam penelitian ini adalah pengeluaran non upah tenaga kerja menurun, maka tenaga kerja pada perusahaan rokok Sejahtera
Abadi Malang meningkat. Penelitian ini mendukung penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zamrowi 2007,meneliti tentang analisis penyerapan tenaga
kerja pada industri kecil mebel di Kota Semarang dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa pengeluaran non upah berpengaruh
terhadap penyerapan tenaga kerja.
commit to user 62
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan :
1. Secara simultan variabel upah tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja,
modal dan pengeluaran non upah berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada Perusahaan Rokok Sejahtera Abadi di Malang.
2. Secara parsial variabel upah tenaga kerja dan modal berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan
tenaga kerja, sedangkan pengeluaran non upah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada Perusahaan Rokok
Sejahtera Abadi di Malang.
B. Rekomendasi
1. Terkait dengan hasil penelitian bahwa dengan adanya kenaikan Upah
tenaga kerja maka tidak ada penyerapan tenaga kerja, sehingga sebaiknya perusahaan rokok Sejahtera Abadi Malang mempertahankan
upah tenaga kerja tersebut. Hal ini penting karena kenaikan upah dapat meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
2. Hasil penelitian ini menunjukkan Produktivitas tenaga kerja sangat
mempengaruhi penyerapan tenaga kerja, untuk itu perusahaan harus
62