commit to user 31
4 Komponen Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan uang pesangon, uang penghargaan masa kerja dan uang penggantian hak yang
seharusnya diterima yang tertunda, terdiri atas : Upah pokok dan segala macam bentuk tunjangan yang bersifat tetap yang dibagikan kepada
pekerjaburuh dan keluarganya, termasuk harga pembelian dari catu yang diberikan kepada pekerjaburuh secara cuma-cuma, yang apabila catu
harus dibayar pekerjaburuh dengan subsidi, maka sebagai upah dianggap sebagai selisih antara harga pembelian dengan harga yang harus dibayar
oleh pekerjaburuh. Selain itu, Perusahaan juga perlu memperhatikan penegasan antara tunjangan tetap dengan tunjangan tidak tetap serta
pendapatan lain yang sebenarnya tidak termasuk dalam bentuk tunjangan.
B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Irsan 1993, dalam studinya mengenai faktor –faktor yang mempengaruhi penyerapan tenaga kerja industri
pengolahan di Indonesia, dengan menggunakan analisis regresi linear berganda secara OLS
Ordinary Least Square.
Hasil analisis menunjukkan variabel upah, modal dan nilai tambah berpengaruh negatif dengan signifikansi pada tingkat 1
persen, sementara untuk kemajuan teknologi berpengaruh negatif dengan signifikan pada tingkat 10 persen.
Penelitian yang dilakukan Ernaro 2001, mengenai Analisis Penyerapan Tenaga Kerja pada Industri Pengolahan secara Keseluruhan dan Khusus pada
Industri Kecil Makanan dan Minuman di Indonesia. Hasil analisis menunjukkan
commit to user 32
bahwa variabel modal berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil makanan dan minuman di Indonesia. Untuk
variabel nilai tambah mempunyai pengaruh yang signifikan dan bersifat positif terhadap penyerapan tenaga kerja pada industri kecil makanan dan minuman.
Dari dua penelitian yang dilakukan oleh Irsan dan Ernaro menunjukkan bahwa variabel upah tenaga kerja, modal, dan nilai tambah sama - sama
berpengaruh secara signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Industri Pengolahan di Indonesia dan pada Industri kecil makanan dan minuman di
Indonesia. Kuncoro 2002 meneliti tentang upah sistem bagi hasil dan penyerapan
tenaga kerja, dengan analisis regresi menggunakan model logaritma natural pada industri tembakau dan sepatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyerapan
tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor upah dan output. Nilai untuk variabel upah negatif maka pengaruhnya menunjukkan arah berlawanan. Pada industri rokok
dan tembakau koefisien pada variabel upah adalah sebesar -0,85,pada industri alas kaki dan sepatu koefisien variabel upah sebesar - 0,54 yang berarti setiap 1
kenaikan upah akan mengurangi jumlah tenaga kerja yang diminta masing – masing industri sebesar 0,85 dan 0,54. Dilihat dari angka absolutnya elastisitas
substitusi pada industri tembakau tampak lebih besar dari pada industri sepatu. Hasil ini dapat dinaikkan apabila dipertimbangkan kenyataan industri produk
tambahan bersifat padat karya . Elastisitas output terhadap kesempatan kerja untuk industri rokok dan tembakau serta industri alas kaki dan sepatu masing-masing
0,57 dan 0,68.
commit to user 33
Rejekiningsih 2004 meneliti tentang mengukur besarnya peranan industri kecil dalam perekonomian Jawa Tengah dengan menggunakan analisis regresi
menunjukkan bahwa jumlah unit usaha dan output industri kecil di Jawa Tengah periode 1991 – 1997 berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.
Pengaruh jumlah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja adalah positif dan elastisitas yang berarti bertambahnya jumlah unit usaha akan menambah jumlah
tenaga kerja yang terserap. Zamrowi 2007,meneliti tentang analisis penyerapan tenaga kerja pada
industry kecil mebel di Kota Semarang dengan menggunakan analisis regresi menunjukkan bahwa upah tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja, pengeluaran
non upah berpengaruh negatif terhadap penyerapan tenaga kerja, dan modal berpengaruh positif terhadap penyerapan tenaga kerja.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Setiyadi 2008, meneliti tentang faktor – faktor yang berpengaruh terhadap penyerapan tenaga kerja pada
industri kecil konveksi di Desa Sendang Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut :
1 . Pengaruh upah terhadap penyerapan tenaga kerja di industri kecil konveksi adalah tidak elastis , artinya jika ada kenaikan 1 persen upah
akan ada penurunan sebesar 0,526 tenaga kerja yang terserap pada industri kecil konveksi dengan asumsi faktor lainnya konstan . Dengan
turunnya upah berarti ada tambahan kesempatan tenaga kerja, sehingga akan ada permintaan tenaga kerja baru yang meningkat.
commit to user 34
2.
Pengaruh biaya bahan baku terhadap penyerapan tenaga kerja di industri kecil konveksi adalah tidak elastis, artinya jika ada kenaikan 1
biaya bahan baku akan ada penurunan sebesar 0,729 tenaga kerja yang terserap pada industri kecil konveksi dengan asumsi faktor
lainnya konstan . Dengan turunnya biaya bahan baku berarti ada tambahan kesempatan tenaga kerja, sehingga akan ada permintaan
tenaga kerja baru yang meningkat.
3.
Nilai produksi elastis terhadap penyerapan tenaga kerja , artinya jika ada kenaikan 1 nilai produksi akan ada kenaikan sebesar 0,548
tenaga yang terserap di industri kecil konveksi dengan asumsi faktor lainnya konstan . Bertambahnya jumlah nilai produksi akan menambah
jumlah tenaga kerja yang terserap pada industri kecil konveksi .
C. Kerangka Pemikiran