Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir

commit to user 35 e. Sistem penarikan pajak hendaknya sederhana Untuk mencapai efisiensi dalam penarikan pajak serta untuk memudahkan warga masyarakat dalam menghitung dan memperhitungkan pajaknya, maka harus ditetapkan sistem pajak yang sederhana yang mudah untuk dilaksanakan sehingga masyarakat tidak terganggu dengan permasalahan pajak yang sulit.

B. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

1. Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir

Berdasarkan Peraturan Daerah No. 4 tahun 2011 tentang Pajak Parkir, pajak parkir dipungut diseluruh wilayah daerah tempat parkir berlokasi. Pelaksanaan penarikan Pajak Parkir di Surakarta berdasarkan Peraturan Daerah sebagai berikut: a. Wajib pajak menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak yang terutang ke DPPKA dengan mengisi Surat Pemberitahuan Tagihan Pajak Daerah SPTPD b. SPTPD harus disampaikan kepada Walikota paling lambat 10 sepuluh hari setelah berakhirnya masa pajak. c. Berdasarkan SPTPD, Walikota menetapkan pajak terutang dan menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Daerah d. Apabila SKPD tidak atau kurang bayar setelah jangka waktu paling lama 30 hari sejak SKPD diterima, Wajib Pajak dikenai sanksi commit to user 36 administrasi sebersar 2 dua persen setiap bulan dan ditagih dengan menerbitak Surat Tagiha Pajak Daerah STPD e. Surat peringatan atau Surat Teguran sebagai awal tindakan pelaksanaan penagihan pajak dikeluarkan 7 tujuh hari sejak jatuh tempo pembayaran pajak. f. Dalam jangka waktu 7 tujuh hari setelah Surat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat Lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak terutang. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana yang telah ditentukan dalam Surat Teguran atau Surat Peringatan atau Surat Lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa. g. Apabila setelah dilakukan penyitaan dan wajib pajak belum juga melunasi hutang pajaknya setelah jangka waktu 10 sepuluh hari sejaktanggal pelaksanaan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, pejabat mengajukan permintaan penetapan tanggal pelelangan kepada kepala Kantor Lelang Negara. h. Setelah Kantor Lelang Negara menetapkan hari, tanggal, jam dan tempat pelaksanaan lelang, Juru Sita segera memberitahukan secara tertulis kepada Wajib Pajak. Pelaksanaan pemungutan pajak parkir di DPPKA Kota Surakarta dilaksanakan dengan cara sebagai berikut: commit to user 37 a. Penyelenggaraan Pendaftaran dan Pendataan Wajib Pajak Parkir Untuk mendapatkan data Wajib Pajak, dilaksanakan pendaftaran dan pendataan secara langsung ke lapangan terhadap Wajib Pajak yang memiliki obyek pajak di wilayah kota Surakarta. Diawali dengan pengisian formulir pendaftaran dan pendataan berupa Surat Pemberitahuan Tagihan Pajak Daerah SPTPD oleh Wajib Pajak dengan jelas, lengkap, dan benar, serta ditandatangani oleh Wajib Pajak. Kemudian, petugas pajak mencatat data Wajib Pajak kedalam Daftar Induk Wajib Pajak berdasarkan nomor urut yang kemudian digunakan sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD. b. Penghitungan Penetapan Pajak Parkir Wajib Pajak yang telah mempunyai Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah NPWPD, setiap awal masa pajak harus mengisi Surat Pemberitahuan Tagihan Pajak Daerah SPTPD harus segera diserahkan kepada Walikota selambat-lambatnya sepuluh 10 hari setelah berakhirnya masa pajak. Data yang sudah masuk akan disimpan kedalam berkas atau kartu data yang merupakan hasil akhir untuk memperhitungkan besarnya tagihan pajak dengan menerbitkan SKPD. c. Pembayaran Seluruh Wajib Pajak datang sendiri ke kantor DPPKA untuk membayar tagihan pajak. Dengan itu DPPKA mulai tahun 2008 membangun sendiri lokettempat pembayaran khusus untuk Wajib commit to user 38 Pajak membayar seluruh pajak daerah yang diberlakukan di Surakarta dan harus tepat waktu jika Wajib Pajak tidak ingin dibebani sanksi atas keterlambatan pembayaran. d. Sanksi Pembayaran Apabila SKPD yang dimaksud tidak atau kurang bayar setelah lewat waktu 30 hari sejak SKPD diterima, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 setiap bulan dan ditagih dengan menerbitkan Surat Tagihan Pajak Daerah. Sanksi yang dulu kurang digerakkan karena banyak anggota DPPKA masih melakukan proses pendekatan terhadap Wajib Pajak, mulai sekarang sudah mulai dihilangkan dan sanksi administrasi berlaku secara tegas.

2. Evaluasi Pelaksanaan Pemungutan Pajak Parkir