Pengertian Pajak LANDASAN TEORI

commit to user 24

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. LANDASAN TEORI

1. Pengertian Pajak

Ada beberapa definisi dan pendapat mengenai pengertian pajak, yaitu sebagai berikut: a. Menurut Dr. P. J. A Andriani dalam buku Akutansi Perpajakan Sukrisno : 2010, Pajak adalah iuran kepada kas negara yang dapat dipisahkan yang terutang oleh wajib pajak yang membayarnya menurut peraturan-peraturan dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelenggarakan pemerintah. b. Menurut Mr. Dr. N.J. Fieldman Ilyas dan Waluyo, 2002:4 pajak adalah prestasi yang dapat dipaksakan oleh sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma – norma yang ditetapkan secara umum, tanpa adanya kontraprestsi dan semata – mata digunakan untuk menutup pengeluaran – pengeluaran secara umum. c. Menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S. H. Mardiasmo, 2003:1 pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang – undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbal commit to user 25 balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Dari definisi – definisi diatas pengertian pajak diatas dapat disimpulkan bahwa ciri – ciri pajak secara garis besar, yaitu: 1. Iuran rakyat kepada negara. 2. Pembayaran pajak harus sesuai dengan Undang – undang. 3. Tidak adanya kontraprestasi secara langsung. 4. Dipungut oleh negara, baik pemerintah pusat maupun daerah. 5. Sifatnya dipaksakan. 6. Digunakan untuk membiayai keperluan pemerintah rutin dan pembangunan bagi kepentingan masyarakat umum. Dalam Undang – undang No. 28 tahun 2009 tentang perubahan atas Undang – undang No. 34 tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, disebutkan bahwa Pajak Daerah yang selanjutnya disebut pajak, adalah kontribusi wajib pajak kepada Daerah yang terutang oleh orang pribadai maupun badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang – undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Daerah bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dalam definisi Pajak Daerah tersebut, dapat disimpulkan bahwa Pajak Daerah mempunyai ciri-ciri: 1. Pajak daerah merupakan Pajak Negara yang diserahkan kepada Daerah 2. Pajak Daerah dipungut oleh daerah berdasarkan Undang-Undang commit to user 26 3. Hasil pungutan pajak digunakan untuk penyelenggaraan Pemerintah Daerah dan Pembangunan Daerah. Dengan demikian, menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 terdapat 2 macam jenis pajak, yaitu: 1 Jenis Pajak Provinsi, terdiri atas: a. Pajak Kendaraan Bermotor b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d. Pajak Air Permukaan e. Pajak Rokok 2 Jenis Pajak KabupatenKota, terdiri atas: a. Pajak Hotel b. Pajak Restoran c. Pajak Hiburan d. Pajak Reklame e. Pajak Penerangan Jalan f. Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan g. Pajak Parkir h. Pajak Air Tanah i. Pajak Sarang Burung Walet j. Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan k. Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan commit to user 27

2. Pengertian Sistem dan Prosedur