commit to user
business centre. Hotel Melia Purosani juga memiliki
group sales
yang termasuk dalam
Sales Marketing
Department, yang khusus untuk menangani penjualan paket pertemuan. Oleh karena itu masalah yang menarik adalah bagaimana cara
dan strategi serta tugas
Sales Marketing Depatement
Hotel Melia Purosani untuk meningkatkan penjualan
meeting packag
e.
B. Rumusan Masalah
Beberapa pokok masalah yang dapat diuraikan dari latar belakang masalah agar penulisan dapat fokus tentang penelitian adalah :
1. Bagaimana potensi Yoyakarta di bidang MICE dan sejarah Hotel Melia
Purosani ? 2.
Bagaimana strategi penjualan
meeting package
di Hotel Melia Purosani ? 3.
Apa saja kendala yang dihadapi dalam penjualan
meeting package
dan bagaimana cara mengatasinya ?
C. Tujuan Penelitian
commit to user
Sesuai penelitian yang dilakukan pasti mempunyai tujuan yang akan dicapai dan untuk memperjelas dalam penelitian yang dilakukan. Tujuan
penelitian ini diantaranya : 1.
Untuk mengetahui potensi Hotel Melia Purosani di Yogyakarta dalam bidang MICE dan mengetahui sejarah Hotel Melia Purosani.
2. Untuk mengetahui cara-cara atau strategi penjualan yang dilakukan oleh
Sales Marketing Departement dalam penjualan
Meeting Package
Hotel Melia Purosani.
3. Mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam penjualan
meeting package
serta mengetahui bagaimana cara mengatasi beberapa kendala dalam penjualan.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan manfaat yang diperoleh antara lain :
1. Teoritis
a. Sebagai pembelajaran untuk menegembangkan pengetahuan dalam
bidang penjualan paket pertemuan yang disedialkan oleh hotel berbintang.
b. Sebagai bahan acuan pembelajaran maupun perbandingan bagi para
pelaku bisnis yang bergerak dalam bisnis perhotela maupun penyelenggara
event
kegiatan mice. c.
Sebagai bahan untuk evaluasi efektifitas kineja pegawai SalesMarketing Departement Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
commit to user
2. Praktis
Sebagai syarat kelulusan dari D3 Usaha Jasa Pariwisata Universitas Sebelas Maret.
E. Kajian Pustaka
1. Definisi Pariwisata
Istilah Pariwisata
tourism
dalam buku “ Kepariwisataan dan
Perjalanan” MuljadiA.J, 2009:7 baru muncul di masyarakat kira-kira pada abad ke -18, khususnya sesudah Revolusi Industri Inggris. Istilah Pariwisata berasal
dari dilaksanakannya kegiatan wisata
tour
, yaitu sesuatu aktifitas perubahan tempat tinggal sementara dari seseorang, di luar tempat tinggal sehari-hari dengan
uatu alas an apa pun selain melakukan kegiatan yang bisa menghasilkan upah atau gaji.
Terdapat beberapa peristilahan atau kata-kata yang perlu dipahami secara baik, serta penjelasannya lebih lanjut secara rinci.
Arti „pariwisata‟ belum banyak diungkapkan oleh para ahli bahasa dan pariwisata Indonesia. Kata „pariwisata‟ berasal dari dua suku kata, yaitu
pari
dan
wisata
.
Pari
berarti banyak, berkali-kali dan berputar-putar, sedangkan
wisata
perjalanan atau bepergian. Jadi Pariwisata berarti perjalanan atau bepergian yang dilakukan secara berkali-kali atau berkelilig. Pariwisata adalah padanan bahasa
Indonesia untuk istilah
tourism
dalam bahasa Inggris. Muljadi A.J, 2009:8
commit to user
Parwisata adalah keseluruhan hubungan dan gejala-gejala yang timbul dari adanya orang asing dan perjalannya itu tidak untuk bertempat tinggal menetap dan
tidak ada hubungan denga kegiatan untuk mencari nafkah. Menurut instruksi Presiden No.19 Tahun 1969 kepariwisataan adalah
kegiatan jasa memanfaatkan kekayaan alam dan lingkungan hidup yang khas, seperti hasil budaya, peninggalan sejarah, pemandangan alam yang indah dan
iklim yang nyaman. Munurut Undang-Undang No.9 Tahun 1990tentang kepariwisataan,
“pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata termasuk pengusaha objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait dibidang
ini”.
Pengertian pariwisata menurut Undang-Undang No.10 Tahun 2009 adalah berbagai macam kegiatan wisata dan dukungan berbagai fasilitas serta layanan
yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah Bab I, Pasal 1, Ayat 3 MuljadiA.J, 2009:9.
2. Definisi Penjualan
Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-
rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli,
guna mendapat
penjualan yang
menghasilkan laba
ridwaniskandar.files.wordpress.com : diakses pada 22 Desember 2012.
commit to user
3. Definisi Pemasaran Pariwisata
Pemasara pariwisata merupakan hal yang sangat komplek sekali karena produk dari industry parwisata maupun cirri-ciri khas dibandingkan dengan
produk berupa barang. Selain itu produk pariwisata saling berkaitan. Pemasaran pariwisata adalah merupakan identifikasi kebutuhan dan
keinginan wisatawan, serta menawarkan produk wisata yang sesuaia dengan keinginan dan kebutuhan wisatawan dengan maksud agar usaha pariwisata dapat
memberikan pelayanan yang maksiamal kepada wisatawan MuljadiA.J, 2009:87
4. Definisi Hotel
Menurut buku MuljadiA.J. Kepariwisataan dan Perjalanan.2009 Usaha perjalanan pada umumnya bekerjaama dengan perhotelan baik yang berada di luar
negeri maupun di dalam negeri. Usaha perjalanan membutuhkan sarana penginapan bagi peserta wisata yang dibuat dan diselenggarakanya. Selain itu,
usaha perjalanan juga dapat memberikan pelayanan pemesanan kamar hotel oleh konsumen dan akan memperoleh komosi sesuai dengan perjanjian kedua belah
pihak antara usaha perjalanan dan usaha hotel. Pihak usaha perjalanan akan mendapat harga kamar lebih murahdibanding bila konsumen sendiri yang
langsung memesan. Apabila terdapat pemesanan kamar hoel oleh konsumen melalui usaha
perjalanan, maka usaha perjalanan akan mengeuarkan
Travel Voucher
untuk diserahkan kepada petugas kantor depan hotel pada saat konsuen
check-in
di hotel yang di inginkan MuljadiA.J, 2009:147
commit to user
Hotel merupakan bagian yang integral dari usaha pariwisata dan dapat dikatakan sebagai usaha akomodasi yang dikomersialkan dengan menyediakan
fasilitas-fasilitas sebagai berikut: 1.
.Kamar tamu, 2.
Makanan dan minuman, 3.
Pelayanan-pelayanan lain,seperti : a.
Fasilitas rekreasi, b.
Fasilitas olahraga, c.
Fasilitas laundry, d.
Penyewaan ruang, dan lain-lain.
Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang memperguanakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta
jasa lainnya bagi umum, yang dikelola secara komersial SK Menteri Parpostel No.KM37PW.304MPPT-86.
Fasilitas standar yang terdapat pada masing-masing jenis kamar yang umumnya sebagai berikut :
Kamar mandi privat
bath room
; Tempat tidur jumlah dan ukurannya sesuai dengan jenis kamar;
Mini bar; Lemari pakaian
cupboard;
Telepon; Radio dan televisi;
commit to user
Meja riastulis
dressing table
; Rak untuk menyimapan koper
luggage rack
; Asbak, korek api, handuk, dan alat tulis
stationeries
. Jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia adalah berbeda dari suatu hotel
dengan hotel yang lain. Hal tersebut terjadi karena harga kamar selalu dikaitkan dengan kelengkapan fasilitas kamar. Makin lengkap fasilitas kamarnya, makin
mahal pula harganya. Dari contoh jenis-jenis kamar menurut fasilitas yang tersedia tersebut,
kamar standar adalah yang termurah harganya MuljadiA.J, 2009:149. Jenis kamar lain sebagai berikut :
Standart room Superior room
Moderate room Suite room
Executive suite room Penthouse
5. Definisi MICE Meeting, Incentive, Convention, Exibition
Pada saat ini, mash banyak orang yang mengetahui apa itu MICE. Bagi sebagian orang, istilah MICE masih menjadi sebuah kata yang asing dan
membingungkan, tetapi bagi merekan yang sudah berkecimpung dalam dunia
commit to user
pariwisata sudah tidak asing lagi, karena MICE adalah salah satu bagian dalam kegiatan pariwisata. MICE sebenarnya adalah kepajangan dari
Meeting, Incentive, Convention,
dan
Exibition
. MICE merupakan salah satu segmen pasar wisata yang saat ini
berkembang pesat sejak tahun 1980-an da pada dekade berikutnya mulai dikenal secara internasional. Mengapa segmen pasara yang satu ini berkembang?
Sebenarnya hal itu terjadi karena adanya perkembangan pertemuan-pertemuan yang membahas masalah bersama, misalnya rapat, seminar, lokakarya, dan
konferensi atau konvensi baik berskala nasional maupun internasioanl. Umumnya, kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh institusi pemerintah, perusahaan,
asosiasi., contohnya rakerda, rakernas, konferensi-konferensi internasional seperti WTO, APEC, ILO, PATA, IATA,, dan lain-lainMuljadiA.J, 2009:165-166.
Kegiatan yang berbentuk pertemuan-pertemuan tersebut diselenggarakan di suatu tempat di Negara dan daerah tertentu. Kegiatan ini akan menimbulkan
terjadinya pergerakan manusia peserta ke tempat tujuan pertemuan tersebut. Hal ini akan menimbulkan terjadinya mobilitas manusia ke satu titik tujuan yang
berasal dari berbagai daerah atau berbagai Negara yang jumlahnya tidak sedikit bahkan ribuan, seperti contohnya PATA
Pacific Asia Travel Association
, yang pernah berkali-kali diselenggarakan di Indonesia, yaitu di Jakarta dan Bali.
Kegiatan Konferensi yang diselenggarakan dan di ikuti oleh banyak orang peserta biasanya disertai dengan penyelenggaraan pameran
exhibition
produk- produk yang berkaian dengan konferensi. Pameran tidak hanya dihadiri oleh
commit to user
peserta konferensi saja, tetapi juga masyarakat umum yang mempunyai minat untuk produk-produk pameran pameran lat otomotif, elektronik, buku atau
tentang kesehatan. Perusahaan-perusahaan dibeberapa Negara maju mempunyai kebiasaan
memeberi perangsang
incentive
bagi kalangan pimpinan dan karyawannya agar tetap meningkatkan mutu kenerja dan produktifitas perusahaan. Perangsang
tersebut berbentuk dukungan pembiayaan perjalanan wisata pada musim liburan. Perjalanan ini disebut insentif, serta tidak jarang hal ini dikaitkan dengan
kunjungan konferensi dan pameran MuljadiA.J, 2009:166 Jadi kesimpulanya MICE adalah kegiatan konvensi, perjalanan incentive,
dan pameran dalam industri pariwisata Pendit S. Nyoman. 1999
6. Definisi
Meeting Pakcage
Meeting package merupakan merupakan kalimat yang terdiri dari dua suku kata yaitu
meeting
dan
package
yang setiap kata memiliki definisi masing- masing. Maka dapat disimpulkan bahwa
meeting package
adalah komposisi beberapa produk yang disususun menjadi satu kesatuan oleh pihak hotel untuk
mendukung kebutuhan tamu bisnis. Produk tersebut berupa ruang
meeting
, perlengkapan
meeting
, kamar,
food and beverage
, dan produk lainnya disesuaikan dengan kebutuhan tamu.
F. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini delakukan dengan :
commit to user
1. Sumber Data
a. Data primer
Hasil penelitian didapatkan dengan cara wawancara langsung dengan pimpinan, karyawan Hotel Melia Purosani Yogyakarta guna
melengkapi laporan ini.
b. Data Sekunder
Data yang didapatkan dari data-data berupa buku panduan dari kantor yang sudah tersedia , buku, brosur, maupun artikel yang terdapat pada
internet.
2. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data-data digunakan beberapa cara dalam pengumpulan data, cara tersebut sebagai berikut :
a. Metode Observasi
Melakukan pengamatan secara langsung di Hotel Melia Purosani untuk mengetahui informasi tentang latar belakang Hotel tersebut. Observasi
yang digunakan adalah observasi partisipasi penuh yang berarti penelitian yang langsung ikut mengambil bagian aktifitas kegiatan
penjualan
meeting package
. b.
Metode Wawancara Bagian terpenting dalam setiap penelitian yang dilakukan, tanpa
melakukan wawancara penelitian akan kurang informasi, karena ada data-data yang harus didapatkan ketika melakukan wawancara dengan
commit to user
i
nforman
. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan langsung dengan pihak-pihak terkait yang lebih mengetahui
lebih jauh tentang hal yang diteliti. Wawancara dilakukan dengan piminan yaitu Manager
SalesMarketing
Hotel Melia Purosani serta wawancara dengan group sales lainnya guna mendapatkan informasi
yang lebih dengan terjun langsung ke lapangan.
c. Studi Pustaka
Data yang diperoleh dengan mencari informasi dan data dengan menggunakan bantuan berbagai macam media berupa buku-buku di
perpustakaan Lab Tour yang ada di Fakultas Satra dan Senu Rupa, dokumen yang dimiliki perusahaan, internet guna mendapatkan
informasi secara lengkap untuk menunjang penulisan laporan.
G. Sistematika Penulisan
Penulisan laporan tugas akhir ini disusun empat bab, secara garis besar diuraikan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang berisi tentang uraian Latar Belakang Masalah,
Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian, dan Sistematika Penelitian.
Bab II : Gambaran Umum tentang potensi Yogyakarta di bidang MICE
dan Hotel Melia Purosani beserta fasilitas yang dimiliki, struktur
commit to user
organisasi dan bagian yang menangani
Meeting Package
yang ada di Hotel Melia Purosani Yogyakarta.
Bab III : Pembahasan yang menjawab rumusan masalah yaitu tentang
strategi penjualan, kendala-kendala yang dihadapi serta cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam penjualan
meeting package
.
commit to user
BAB II GAMBARAN UMUM POTENSI YOGYAKARTA
DAN HOTEL MELIA PUROSANI DI BIDANG MICE
A. Potensi Yogyakarta Di Bidang MICE