dukun juga dilakukan agar kita bisa lebih gampang menjalin kerjasama dengan dukun.
f. Pelayanan yang Dapat Diberikan Oleh Tenaga Non-medis
Dalam mutu pelayanan tidak dipenuhinya standar minimal medis oleh para dukun, seperti dengan praktek yang tidak sterilmemotong tali
pusat dengan sebilah bambu dan meniup lubang hidung bayi baru lahir dengan mulut.
Layanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan non-medis misalnya: 1. Dukun mau mendatangi setiap ibu hamil untuk melakukan
pemeriksaan kehamilan. 2. Dukun mematok harga muruh, kadang bisa disertai atau diganti
dengan sesuatu barang misalnya beras, kelapa, dan bahan dapur lainnya. 3. Dukun beranak dapat melanjutkan layanan untuk 1-44 hari pasca
melahirkan dengan sabar memanjakan ibu dan bayinya misalkan dia mencuci dan membersihkan ibu setelah melahirkan.
4. Dukun menemani anggota keluarga agar bisa beristirahat dan memulihkan diri, sebaliknya bidan seringkali tidak bersedia saat
dibutuhkan atau bahkan tidak mau datang saat dipanggil.
6. Perawatan
Survey Kesehatan Rumah Tangga SKRT melaporkan bahwa dua pertiga atau lebih dari ibu hamil melahirkan di rumah dengan bantuan dukun
beranak, dan hanya 18 yang melakukan persalinan dengan bantuan dokter perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
atau bidan. Ini berarti bahwa empat dari setiap lima persalinan dilakukan di rumah dalam keadaan sanitasi yang kurang memadai.Apabilapersalinan itu
mengalami keadaan kritismengkawatirkan maka akan sulit ditangani dengan baik karena fasilitas, peralatan dan tenaga yang diperlukan tidak tersedia.
Sehubungan dengan ini pendidikan dan latihan bagi dukun beranak perlu ditingkatkan Pemerintah RI dan UNICEF, dalam Singarimbun, 1988. Dari
hasil laporan tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar dari ibu hamil melahirkan dengan bantuan dukun beranak yang fasilitasnya kurang memadai
bila dibandingkan dengan fasilitas yang dimiliki bidan maupun dokter. Kebiasaan
ibu hamil
untuk memeriksakan
kesehatan dan
kehamilannya perlu ditingkatkan. Hal ini diperlukan agar kasus dengan resiko tinggi dapat dideteksi dan dirujuk untuk mendapatkan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan yang terampil dan ahli. Tingkat pendidikan ibu dapat mempengaruhi tindakan yang diplih untuk menjaga kesehatan keluarga dan
meningkatkan keterampilannya dalam praktek upaya perawatan.
7. Pelayanan Jaminan Persalinan
Jaminan persalinan adalah jaminan pembiayaan pelayanan persalinan yang mengikuti pemerikasaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan
nifas termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir. Dan dasar hukum dari jaminan persalinan yaitu Permenkes RI No.
2562MENKESPERXII2011 tentang teknik jaminan persalinan.
commit to user
Tujuan umum jaminan persalinan untuk menjamin akses pelayanan persalinan yang dilakukan oleh dokter atau bidan dalam rangka menurunkan
AKI dan AKB. Tujuan khusus jaminan persalinan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan cakupan pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan,
dan pelayanan nifas ibu oleh tenaga kesehatan. b.
Meningkatkan program cakupan pelayanan bayi baru lahir oleh tenaga kesehatan.
c. Meningkatkan cakupan pelayanan KB pasca persalinan.
d. Meningkatkan cakupan penanganan komplikasi ibu hamil, bersalin, nifas,
dan bayi baru lahir. e.
Terselenggaranya pengelolaan keuangan yang efisien, efektif, transparan, akuntabel.
Pelayanan persalinan meliputi : 1. Persalinan normal diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan di sarana
pelayanan kesehatan yang ditunjuk atau bantuan tunai maksimun Rp 500.000 per persalinan.
2. Pelayanan persalinan dengan resiko tinggi disertai penyulit atau kelaianan yang berpotensi meningkatkan resiko kematian ibu dan janin.
Manfaat pelayanan persalinan diberikan meliputi : a.
Kamar perawatan ibu dan bayi di kelas III b.
Tindakan persalinan c.
Visik dokter yang merawat maksimu 1 kali perhari perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
d. Konsultasi dokter spesialis sesuai kebutuhan medis
e. Pemeriksaan penunjang diagnosis
f. Pemberian obat-obatan sesuai indikasi medis mengacu ke standar obat
JPK-PT. JAMSOSTEK persero Prosedur pelayanan persalinan kehamilan normal :
a. Perserta yang membutuhkan pemeriksaan kehamilan mengunjungi Poli
KIA sesuai pilihan peserta yang tercantum pada kartu pemeliharaan kesehatan
b. Peserta mendaftarkan diri pada Poli KIA
c. Peserta menunggu giliran sesuai urutan nomor pendaftaran
d. Mendekati waktu persalinan setelah enam bulan kehamilan peserta harus
melakukan pemeriksaan pada bidan atau dokter sesuai pilihan peserta e.
Persalinan pada Rumah Sakit Bersalin dan Bidan Praktek Swasta dilakukan untuk kehamilan atau persalinan normal dengan pertolongan
dokter atau bidan Prosedur pelayanan persalinan dengan kelainan Resiko Tinggi :
1. Bila hasil pemeriksaan kehamilan ternyata dengan resiko tinggi terdapat
kelainan seperti menderita darah tinggi, kencing manis, asma berat, letak sungsang, Placenta Previa totalis atau placenta letak rendah, panggul
sempit dan lain-lain. Peserta akan di rujuk ke rumah sakit umum atau rumah sakit bersalin yang ditunjuk
commit to user
2. Untuk selanjutnya pemeriksaan kehamilan harus dilakukan di rumah sakit
yang ditunjuk dengan mengikuti prosedur rawat jalan lanjutan di rumah sakit serta dapat melahirkan di rumah sakit yang ditunjuk
3. Proses persalinan kehamilan resiko tinggi dapat berlangsung normal atau
dengan tindakan seperti Induksi, penggunaan vacum atau Forcep bahkan operasi
B. Penelitian Yang Relevan