28
beberapa saat dan guru meminta peserta didik untuk menuliskan hasil pemikirannya masing-masing
4 Guru meminta peserta didik membentuk kelompok secara berpasangan
dengan peserta diik lain untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkannya pada tahap sebelumnya. Dalam tahap ini, setiap anggota dalam kelompok
membandingkan jawabannya mana yang paling dianggap benar dan paling meyakinkan. Guru memberikan waktu 4-5 menit
5 Guru meminta peserta didik beserta kelompoknya untuk memberikan atau
berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah didiskusikan. Ketrampilan berbagi dengan seluruh kelas dapat dilakuan dengan menunjuk
pasangan secara sukarela bersedia melaporkan hasil kerja kelompoknya 6
Guru membantu peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah mereka diskusikan
7 Pada akhir pelajaran, guru menanyakan kepada peserta didik mengenai
kegiatan belajar hari ini dan memberikan PR untuk dikerjakan secara individu.
2.1.8 Model Ekspositori
Model ekspositori dapat dikatakan sebagai model pembelajaran karena memenuhi 4 ciri model pembelajaran, yaitu: tinjauan teoritik atau kajian ilmiah
dari penemu, ada tujuan yang ingin dicapai dari tindakan pembelajaran tersebut, ada tingkah laku yang khusus yang dilakukan guru dan peserta didik serta
memerlukan kondisi khusus yang perlu diciptakan agar tujuan tercapai.
29
Model ekspositori adalah cara penyampaian pembelajaran dari guru kepada peserta didik di dalam kelas dengan cara berbicara di awal pelajaran,
menerangkan materi dan contoh soal disertai tanya jawab. Peserta didik tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Guru bersama peserta didik berlatih
menyelesaikan soal latihan dan peserta didik bertanya kepada guru kalau belum mengerti. Guru dapat memeriksa pekerjaan peserta didik secara individual,
menjelaskan kepada peserta didik secara individual atau klasikal. Peserta didik di papan tulis, walaupun dalam hal terpusatnya kegiatan pembelajaran masih kepada
guru, tetapi dominasi guru sudah banyak berkurang Suyitno, 2006:3. Beberapa hasil penelitian di Amerika Serikat menyatakan model
ekspositori merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien. Demikian pula keyakinan sementara ahli teori belajar mengajar. Asuble berpendapat bahwa
model ekspositori yang baik merupakan cara mengajar yang paling efektif dan efisien Suyitno, 2006:3.
2.1.9 LKS Lembar Kerja Siswa
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan sebagai berikut Hidayah, 2004: 5:
1 media objek fisik model, alat peraga, LKS
2 media grafik atau visual poster, chart, kartu, dan lain-lain
3 media proyeksi film
4 media audio radio, tape, dan lain-lain
5 media audio visual TV
30
Lembar kerja siswa adalah media cetak yang berupa lembaran kertas yang berisi informasi pertanyaan yang harus dijawab Suyitno, 2004 : 7. Menurut
Tobing, lembar kerja siswa adalah suatu lembaran belajar mengajar di sekolah Nurlaeli, 2006 : 23. LKS digunakan sebagai sarana pengajaran individual untuk
mendidik peserta didik mandiri, percaya diri, disiplin, bertanggungjawab dan dapat mengambil keputusan, LKS juga dapat dimanfaatkan sebagai tahap
menemukan atau memperdalam kemampuan menguasai konsep. Jadi, lembar kerja siswa merupakan salah satu media pembelajaran yang berbentuk lembaran
berisi serangkaian pertanyaan untuk menemukan atau memperdalam kemampuan menguasai konsep yang harus dijawab peserta didik.
Tujuan dan manfaat menggunakan LKS antara lain: a mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar, b melatih peserta didik untuk
menemukan dan mengembangkan keterampilan proses; c sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari
melalui kegiatan belajar yang sistematis.
2.1.10 Materi Pembelajaran