17
5 Non Rutin-Terapan NR-T, masalah yang penyelesaiannya menuntut
perencanaan dengan mengaitkan dunia nyata dan penyelesaiannya. Non Rutin-Non Terapan NR-NT, masalah yang berkaitan murni dengan
hubungan matematika.
2.1.4 Pembelajaran Matematika di Sekolah
Matematika sekolah merupakan matematika yang diajarkan di sekolah, yaitu matematika yang diajarkan di Pendidikan Dasar SD dan SMP dan
Pendidikan Menengah SMA dan SMK. Tujuan diajarkannya matematika di
sekolah yaitu:
1 Melatih cara berpikir dan bernalar dalam menarik kesimpulan, misalnya
melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksperimen, menunjukkan kesamaan, perbedaan, konsisten, dan inkonsistensi.
2 Mengembangkan aktifitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi, dan
penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa ingin tahu, membuat prediksidan dugaan, serta mencoba-coba.
3 Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
4 Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan, catatan, grafik, peta, diagram, dalam menjelaskan gagasan.
Matematika sekolah memegang peranan yang sangat penting, pembelajaran matematika di sekolah dapat bermanfaat dalam bidang studi
lainnya, seperti fisika, kimia, akuntansi dan sebagainya. Prinsip pemakaian alat-
18
alat canggih, seperti kalkulator dan komputer, juga berdasar pada ilmu matematika. Pembelajaran matematika sekolah juga diharapkan dapat
dimanfaatkan untuk menerjemahkan suatu fenomena yang berkaitan dengan matematika dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, mempelajari matematika
sekolah merupakan dasar untuk mempelajari matematika lebih lanjut. Jadi, matematika diperlukan untuk mempelajari matematika itu sendiri Suherman,
2003:61. Dua hal penting yang merupakan bagian dari tujuan pembelajaran
matematika adalah pembentukan sifat yaitu pola berpikir kritis dan kreatif Suherman, 2003: 62. Oleh karena itu peserta didik harus dibiasakan untuk diberi
kesempatan bertanya dan berpendapat, sehingga diharapkan proses pembelajaran matematika lebih bermakna.
Seorang guru dalam mengajarkan matematika di sekolah hendaknya memilih dan menggunakan strategi, pendekatan, metode dan teknik yang banyak
melibatkan peserta didik aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Prinsip belajar aktif inilah yang diharapkan dapat menumbuhkan sasaran
pembelajaran matematika yang kreatif dan kritis. Selain itu, pembelajaran matematika akan lebih bermakna apabila dimulai
dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi Contextual Problem. Penyajian konsep yang dihubungkan dengan masalahsituasi yang kontekstual
dapat melatih peserta didik secara bertahap, dibimbing untuk menguasai konsep- konsep matematika.
19
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif