4
secara langsung, dan mengemukakan pendapatpemikirannya adalah dengan menerapkan model pembelajaran Think-Pair-Share TPS. Model pembelajaran
Think-Pair-Share TPS termasuk dalam pembelajaran kooperatif. Dipilih model pembelajaran Think-Pair-Share TPS karena model pembelajaran ini memberi
kesempatan pada peserta didik untuk berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain. Para peserta didik secara individu membangun kepercayaan diri
sehingga akan mengurangi bahkan menghilangkan rasa cemas dan takut pada matematika seperti yang sering dialami para peserta didik.
Bertitik tolak dari uraian di atas, penulis melakukan penelitian tentang manakah yang lebih baik antara pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share TPS dengan bantuan CD Pembelajaran daripada pembelajaran yang menggunakan model ekspositori
dengan bantuan Lembar Kerja Siswa LKS yang biasa digunakan guru terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika materi pokok Bangun Ruang Sisi
Datar pada peserta didik kelas VIII semester II SMP Negeri 4 Pati.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang ingin penulis kaji adalah lebih efektif manakah model pembelajaran kooperatif Think-Pair-
Share TPS dengan bantuan CD Pembelajaran terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar peserta didik kelas
VIII SMP Negeri 4 Pati dengan model pembelajaran ekspositori dengan bantuan Lembar Kerja Siswa LKS.
5
1.3 Penegasan Istilah
Agar tidak terjadi pembiasan pembahasan dan kesalahan penafsiran yang ada dalam judul, maka berikut ini dijelaskan beberapa istilah dan batasan-batasan
ruang lingkup penelitian. 1
Keefektifan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti baik hasilnya, dapat
membawa hasil, berhasil guna Tim Penyusun KBBI, 1998 :219. Adapun yang dimaksud keefektifan dalam penelitian ini adalah keberhasilanketepatgunaan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share TPS dengan bantuan CD Pembelajaran pada kemampuan pemecahan masalah
matematika peserta didik kelas VIII semester II materi pokok Bangun Ruang Sisi Datar SMP Negeri 4 Pati dibandingkan dengan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran ekspositori dengan bantuan Lembar Kerja Siswa LKS. Pembelajaran dikatakan
efektif apabila: a
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share TPS
dengan bantuan CD Pembelajaran lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan pembelajaran yang menggunakan
model pembelajaran ekspositori dengan bantuan Lembar Kerja Siswa LKS. b
hasil belajar pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share TPS dengan bantuan CD Pembelajaran dapat
6
mencapai ketuntasan hasil belajar sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM pelajaran matematika di SMP Negeri 4 Pati.
2 Model Pembelajaran Think-Pair-Share
Model pembelajaran Think-Pair-Share TPS adalah salah satu model dari pembelajaran kooperatif dengan pendekatan berstruktur. Model pembelajaran
Think-Pair-Share TPS dalam pembelajaran diawali dengan pengajuan pertanyaan atau permasalahan oleh guru dan meminta peserta didik untuk
memikirkan jawabannya secara individu. Kemudian secara berpasangan, peserta didik mendiskusikan hasil pemikirannya untuk menemukan jawaban yang paling
benar atau paling meyakinkan. Setelah itu beberapa pasangan berbagi dengan
seluruh kelas tentang apa yang mereka diskusikan.
3 Metode Pembelajaran Think-Pair-Share dengan bantuan CD Pembelajaran
Metode pembelajaran Think-Pair-Share TPS dengan bantuan CD Pembelajaran, merupakan suatu metode pembelajaran yang membagi peserta
didik menjadi beberapa kelompok-kelompok kecil beranggotakan 2 orang. Pada pelaksanaannya, Guru menjelaskan materi dalam Compact Disc CD sebelum
diskusi kelompok berlangsung. Peran guru memfasilitasi berlangsungnya diskusi. Guru menyiapkan beberapa pertanyaansoal yang terdapat dalam Compact Disc
CD, kemudian diberikan kepada peserta didik untuk dikerjakan secara berkelompok. Pertanyaansoal tersebut dipakai sebagai review untuk meteri yang
ditugaskan saat itu. 4
Kemampuan Pemecahan Masalah Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa bisa, sanggup
melakukan sesuatu, dengan imbuhan ke-an kata mampu menjadi kemampuan
7
yaitu kesanggupankecakapan. Adapun kemampuan pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah peserta didik dapat mengerjakan dengan tuntas permasalahan
dalam soal–soal pemecahan masalah bangun ruang sisi datar kubus dan balok. 5
Bangun Ruang Bangun ruang adalah bangun yang semua elemen pembentuknya tidak
seluruhnya terletak pada sebuah bidang datar atau lengkung. Bangun ruang dapat berupa luasan atau bukan berupa luasan, misalnya spiral. Yang dibahas berupa
luasan saja. Pada penelitian ini bangun ruang yang dibahas adalah Bangun ruang
Kubus dan Balok.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian