Sensor Arus Sensor Tegangan

Blok diagram sistem data logger peralatan elektronik berbasis Android secara keseluruhan dapat dilihat pada Gambar 3.1. Rancangan penelitian ini dikelompokan berdasarkan subbab perancangan besar, yaitu: 1. Perancangan hardware dan software subsistem data logger terdiri dari perancangan sensor arus dan sensor tegangan dengan melihat karakteristik masukan analog Arduino UNO ATmega328NodeMCU. Konfigurasi data logger yang terdiri dari RTC dengan IC DS3231 dan slot memori micro SD Card module adapter. Konfigurasi LCD karakter 16x2 untuk tampilan data secara real time pada bagian subsistem data logger. Perancangan box perangkat keras untuk membuat subsistem data logger lebih optimal dan prototipe beban rangkaian 5 buah lampu pijar 60 Watt. 2. Perancangan software aplikasi Android sistem data logger, yaitu membuat aplikasi Android untuk menampilkan data. 3. Perancangan format paket data terdiri dari jumlah karakter data logger yang akan disimpan dalam sebuah kartu memori, serta jumlah data yang akan disimpan dalam selang waktu tertentu dalam 1 file. 4. Perancangan koneksi WiFi untuk menghubungkan antara subsistem data logger sebagai penyedia dengan aplikasi Android yang dihubungkan oleh interface modul WiFi ESP8266.

3.2. Perancangan Hardware dan Software Data Logger

3.2.1. Sensor Arus

Sensor arus yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sensor arus ACS712 20A dalam bentuk modul. Berdasarkan datasheet modul ACS712 10A, sensor ini dapat digunakan untuk mendeteksi arus AC maupun DC, dengan sensitivitas 100 mVA [2]. Arus maksimum yang dapat dideteksi adalah sebesar 10 A. Keluaran dari sensor ini adalah analog tegangan DC, jika terdeteksi arus sebesar 0 A maka keluaran dari tegangan arus ini sebesar VCCx0,5 Volt = 5 x 0,5 = 2,5 Volt, saat terdeteksi arus 5 A maka tegangan keluaran dari sensor arus ini sebesar 5x100 mV ditambah dengan 2,5 Volt, yaitu 4,5 Volt. Bentuk fisik modul sensor arus ACS712 dapat dilihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2. Bentuk Fisik Sensor Arus ACS712

3.2.2. Sensor Tegangan

Sensor tegangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sensor tegangan ZMPT101B. Sensor tegangan ini digunakan untuk mengukur tegangan AC dengan jarak ukur dari 20 Volt sampai dengan 240 Volt AC. Sensor ini aktif dengan catuan tipikal 5 Volt dan terdapat micro transformer pada rangkaian sensor ini. Transformer ini berfungsi untuk menurunkan tegangan yang akan diukur dengan perbandingan rasio, jika menggunakan tegangan referensi 3,3 Volt maka rasionya adalah 1000:1,16. Sedangkan menggunakan tegangan referensi 5 Volt maka rasionya adalah 1000:3,53. Proses dari pembaca sensor tegangan ini adalah dengan cara pensamplingan. Perlu diketahui bahwa ADC tidak bisa membaca sinyal negatif maka dari itu tegangan negatif harus dinaikkan offset-nya ke 2,5 volt, sehingga terdapat space untuk nilai negatif dan positif. Untuk menaikkan tegangan AC ini, bisa menggunakan rangkaian summing amplifier, namun pada sensor ZMPT101B sudah terdapat rangkaian summing amplifier sehingga tidak perlu menambahkan rangkaian eksternal summing amplifier. Gambar 3.3. menunjukan bentuk fisik sensor tegangan ZMPT101B. Gambar 3.3. Bentuk Fisik Sensor Tegangan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3.2.3. Arduino UNO