Sensor Tegangan Pengujian Sensor

Gambar 4.3. Loop Kondisi Pin D0 NodeMCU

4.1.2. Sensor Tegangan

Sensor tegangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan modul sensor ZMPT1010B. Pada penelitian ini, tegangan referensi modul ZMPT101B menggunakan tegangan 5 Volt. Dengan sketch persamaan pada program Arduino IDE dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4. Sketch Arduino IDE untuk Pensamplingan Tegangan Dari Gambar 4.4. diperoleh getVPP , dengan U max sebesar 3,52 Volt. U max mewakili nilai tegangan pada transformator terhadap nilai V Peak pada tegangan listrik. Dalam penelitian ini, diperoleh tabel nilai yang digunakan untuk akurasi data sensor tegangan, yaitu U rms terhadap V rms Multimeter dapat dilihat pada Tabel 4.1. untuk memperoleh persamaan yang digunakan dalam pengolahan hasil baca mikrokontroler. Untuk memperoleh nilai tegangan yang bervariasi 0 sampai dengan 240 Volt, maka dalam penelitian ini menggunakan variabel tegangan AC. Fungsi dari variable tegangan AC ini untuk mengetahui dan mencari karakteristik serta sensitivitas sensor tegangan ZMPT101B. Dari variabel tegangan AC ini maka didapat nilai pengukuran pada Tabel 4.1. Tabel 4.1. Nilai Sensor Tegangan dan Perolehan Persamaan Vrms Multimeter Volt Urms Volt Dengan persamaan Volt Error 0.304 0.05 2.0255 -566.283 10 0.07 7.1733 28.267 20 0.12 20.0428 -0.214 30 0.15 27.7645 7.451667 40 0.2 40.634 -1.585 50 0.25 53.5035 -7.007 60 0.27 58.6513 2.247833 70 0.31 68.9469 1.504429 80 0.35 79.2425 0.946875 90 0.39 89.5381 0.513222 100 0.43 99.8337 0.1663 110 0.48 112.7032 -2.45745 120 0.5 117.851 1.790833 130 0.55 130.7205 -0.55423 140 0.59 141.0161 -0.72579 150 0.63 151.3117 -0.87447 160 0.66 159.0334 0.604125 170 0.7 169.329 0.394706 180 0.75 182.1985 -1.22139 190 0.79 192.4941 -1.31268 200 0.83 202.7897 -1.39485 210 0.86 210.5114 -0.24352 220 0.9 220.807 -0.36682 230 0.93 228.5287 0.639696 240 0.95 233.6765 2.634792 Dari hasil Vrms dan Urms, dapat dibuat dalam bentuk grafik untuk memperoleh nilai persamaan dapat dilihat pada Gambar 4.5. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 4.5. Grafik nilai Urms Terhadap Vrms Dari grafik di atas Gambar 4.5. dapat diambil persamaan dengan bantuan Excel pada format trendline. Pada trendline options dipilih linear dan centang display Equation on char untuk menampilkan hasil persamaan dan display R-squared value on char untuk mengetahui nilai kepresisian yang didapat. Terlihat bahwa nilai R 2 = 0,9991, ini menunjukan bahwa sensor dapat bekerja dengan baik. Nilai skala presisi memiliki jangkauan -1, 0, 1. Jika nilai R 2 mendekati nilai 1 maka nilai presisinya baik, namun jika nilai R 2 mendekati nilai 0 maka nilai presisinya buruk, dan jika nilai R 2 mendekati nilai -1 maka nilai presisi berkebalikan dari nilai presisi yang sebenarnya. Pada Tabel 4.1. dapat dihitung nilai error, dimana nilai yang diukur dibandingkan dengan nilai yang didapat dalam persen. Terlihat bahwa dari nilai 0,304 Volt, nilai error sebesar -566,283 dan nilai 10 Volt nilai error sebesar 28,267. Ini menunjukan bahwa sensor saat membaca nilai minimum sebesar 10 Volt kebawah sudah tidak efektif dan tidak akurat lagi. Sedangkan untuk pengukuran tegangan maksimum mencapai 240 Volt, sensor masih dalam jangkauan error yang ditoleransi, error hanya sekitar 2,634. Untuk membuat perangkat yang baik dalam mengukur tegangan maka diambil batasan nilai yang dapat dikur sensor, yaitu dari 20 Volt sampai dengan 240 Volt. Dari perhitungan dan pengujian yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kemampuan baca sensor tegangan sebesar 97,36. Angka ini didapat dari 100 dikurangkan dengan pengambilan nilai rata-rata error hasil baca 100-2,634=97,36. Dengan demikian, sensor tegangan dapat dikatakan mampu mengukur tegangan dengan akurasi yang baik pada rentang tegangan yang diukur dari 20 Volt sampai dengan 240 Volt. y = 257.39x - 10.844 R² = 0.9991 50 100 150 200 250 300 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Vrms Vo lt Urms Volt

4.1.3. Sensor Arus