ENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU

TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA

KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN

PELAJARAN 2012/2013 (Skripsi)

Oleh : Mellawati

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(2)

ABSTRAK

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU

TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA

KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN

PELAJARAN 2012/2013

Oleh MELLAWATI

Pendidikan di Indonesia saat ini dihadapkan pada masalah rendahnya prestasi atau hasil belajar peserta didik. Hal ini tidak terlepas dari berbagai faktor yang

mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas, antara lain kemampuan siswa dalam memahami kalimat yang terdapat dalam soal akuntansi, persepsi siswa tentang metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar di rumah, dan kemampuan guru mengajar. Keberhasilan proses pembelajaran di sekolah dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang bersangkutan. Hasil belajar mata pelajaran akuntansi merupakan hasil dari proses kegiatan belajar mengajar disekolah yang diperoleh dari hasil evaluasi yang dilakukan guru. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan di SMK Negeri 1 Metro menunjukkan bahwa hasil belajar akuntansi siswa kelas X Jurusan akuntansi tergolong rendah. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian dengan standar ketuntasan 78, dari 94 siswa kelas X jurusan akuntansi siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 30 siswa atau sebesar 32% sedangkan sebanyak 64 siswa atau sebesar 68 % belum mencapai ketuntasan belajar. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut maka perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa bisa berasal dari dalam diri siswa dan dari luar diri siswa. Faktor dari dalam diri siswa yakni kemampuan memahami soal akuntansi sedangkan faktor yang berasal dari luar diri siswa yakni persepsi siswa tentang metode mengajar guru.

Rumusan Masalahdalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh positif kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?”.


(3)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 94 siswa dengan jumlah sampel berdasarkan rumus T. Yamane sebanyak 76 siswa yang diambil dengan teknikprobability samplingdengan menggunakansimple random samplingyang selanjutnya dilakukanalokasi proporsional samplingagar sampel yang diambil lebih proporsional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiandeskriptip verifikatifdengan pendekatanex post factodan survey.Teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier multiple.

Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang positif kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar Akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (R) = 0,682 dan koefisien determinasi (R2) = 0,465, yang berarti hasil belajar akuntansi siswa dipengaruhi oleh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru sebesar 46,5 % dan sisanya dipengaruhi faktor lain.

Kesimpulan penelitian ini yaitu :

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan memahami soal akuntansi terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.


(4)

Judul Skripsi :PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama :

Mellawati

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031054

Program Studi : Pendidikan Ekonomi

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Yon Rizal, M. Si. Drs. Teddy Rusman, M. Si.

NIP. 19600818 198603 1 005 NIP. 19600826 198603 1 001

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua ProgramStudi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Buchori Asyik, M. Si. Drs. H. Nurdin, M. Si. NIP. 19560108 198503 1 002 NIP. 19600817 198603 1 003


(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Yon Rizal, M.Si ...

Sekretaris : Drs. Teddy Rusman, M.Si ...

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Darwin Bangun, M.Pd. ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Bujang Rahman, M.Si. NIP: 196003151985031003


(6)

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Mellawati

NPM : 0913031054

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Jurusan/Program Studi : Pendidikan IPS/ Pendidikan Ekonomi

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali disebutkan di dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, 14 Februari 2013

Mellawati 0913031054


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Desa Sidodadi Pekalongan Kabupaten Lampung Timur pada tanggal 16 Juni 1991 dengan nama lengkap Mellawati. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara, Putri dari pasangan Bapak Sudrasno dan Ibu Aminem.

Pendidikan formal yang diselesaikan penulis yaitu:

1. SD Negeri 1 Sidodadi Pekalongan diselesaikan pada tahun 2003 2. SMP Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2006

3. SMK Negeri 1 Metro diselesaikan pada tahun 2009

Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Pada bulan Januari 2012, penulis mengikuti Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Solo-Surabaya-Bali-Yogyakarta-Bandung. Pada bulan Juli, penulis mengikuti Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan PPL (Program Pengalaman Lapangan) di Desa Negeri Tua, Kecamatan Marga Tiga, Lampung Timur.


(8)

Persembahan

Alhamdulillah Hirobbil Alamin...

Puji syukur kehadirat allah SWT atas izin dan ridho-Nya, hingga selesai sudah karya kecil dari peluh dan letihku.

Kupersembahkan dengan tulus kepada: Bapak tersayang...

Atas doa dan pengorbanan yang tiada terhingga. Semoga semua keringat dan jerih payah mu aku bisa jadi yang

terbaik untuk bapak. Kelak aku dapat meringankan langkahmu setelah aku menunaikan kewajiban ku padamu..

Mamak tercinta...

Terimakasih atas doa dan kasih sayangnya selama ini, dari aku kecil hingga aku dewasa tiada pernah berubah. Aku akan menjadi yang terbaik untuk mamak, selalu dan selalu.

Aku akan selalu membuatmu bahagia. Aku cinta kepada mamak dan bapak.

Mamas Ku tersayang...

Tak pernah menyesal berjalan seiring denganmu, meskipun terkadang terdapat selisih paham diantara kita. Tak pernah menyesal memberikan separuh jiwaku untukmu. Semoga ini

menjadi langkah awal kita dalam mencapai ridho Allah SWT, kelak aku akan menjadi yang terbaik untukmu,

memberikan pengabdian dan kesetiaanku untuk mu.


(9)

otto

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah

dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (Al-Insyirah, 6-7)

Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tetapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil

diatasi ketika berusaha meraih sukses (TDW)

Segala kesulitan, segala penderitaan, dan ujian-ujian dalam hidup kita adalah mengajarkan kemandirian untuk

menentukan hidup sendiri (Penulis)


(10)

SANWACANA

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW yang telah menjelaskan kepada manusia tentang isi kandungan Al-Qur’ansebagai petunjuk jalan menuju kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Kemampuan Memahami Soal Akuntansi dan Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru terhadap Hasil Belajar Akuntansi Sub Pokok Bahasan Ayat Jurnal Penyesuaian Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salahsatu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di Universitas Lampung.

Penulis menyadari akan keterbatasan dan kemampuan yang dimiliki sehingga banyak mendapatkan petunjuk dan bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada.


(11)

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha B.S, Jaya, M. Si., selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Darwin Achmad, M. Si., selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Hi. Iskandar Syah, M. H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M. Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M. Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi.

7. Bapak Drs. Yon Rizal, M. Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik sekaligus sebagai Pembimbing I.

8. Bapak Drs. Teddy Rusman M. Si., selaku Dosen Pembimbing II.

9. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial FKIP Unila, terima kasih kepada ilmu yang telah diberikan kepada penulis.

10. Ibu Djumijati S.Pd , selaku Kepala SMK Negeri 1 Metro, yang telah memberikan izin kepada penulis untuk dapat melaksanakan penelitian di SMK Negeri 1 Metro

11. Ibu Siti Mu’amanahS.Pd, yang telah banyak memberikan bantuan, motivasi dan memberikan saran-saran demi keberhasilan penelitian ini.


(12)

12. Seluruh dewan guru, karyawan, serta staf tata usaha SMK Negeri 1 Metro. 13. Semua siswa-siswi SMK Negeri 1 Metro khususnya kelas X Jurusan

Akuntansi, terima kasih atas perhatian, kerjasama, dan dukunganya. 14. Bapak, Mamak, dan adikku tercinta yang selalu memberikan dukungan,

semangatdan do’anya selama ini.

15. Mas wawan, terimakasih atas dukungan, support,doa dan cinta serta kesabarannya mendampingiku dan menantiku dari awal kuliah hingga saat ini.

16. Sahabat-sahabat Tersayang layaknya saudara ku Main, Amel, Eka, Devi, Ica, Uli, Cica, Mba Yeni, Mba Eri, Tia, Ida Terimakasih untuk kebersamaanya selama ini motivasi dan semangat saling bahu-membahu dalam

menyelesaikan studi kita, dan masa-masa dimana kita selalu berkumpul dibasecamp tercinta merupakam hal yang akan sangat dirindukan untuk dapat terulang kembali.

17. Teman-teman seperjuangan dari SMK Uni, Lili, Anita terimakasih atas senasib dan seperjuangan kita selama ini.

18. Teman-teman angkatan 2009 Genap Rifky, Eko, Agus , Didi, Ramdon, Ivan, Mada, Faisal, Arif, Ardi, Wayan, Ina, Dewi, Muti, Nurul, Puput, Gusti, Esa, Dwi, Winda, Risa, Inayah, Ambar terimakasih untuk kebersamaanya. 19. Teman-teman angkatan 2009 Ganjil, kakak tingkat 2008, 2007, 2006, 2005


(13)

20. Teman-teman KKN dan PPL Meyrisda, Heni, Isti, Putri, Dwita, Febri, Ernisa, Lidya, Vicha, Guskan, Agung, Tirta Terimakasih untuk kekeluargaanya di desa Negeri Tua.

21. Saudara sekamarku sulis, terimakasih telah menamaniku selama 2 tahun dan memberikan semangat dalam penyelesaian skripsi ini.

22. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan di atas kertas ini, terimakasih untuk semuanya.

Semoga Allah memberikan berkah, rahmat, hidayah serta kemulian-Nya atas kebaikan dan pengorbanan bagi kita semua. Disadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, saran dan kritik yang bersifat membangun selalu diharapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 2013 Penulis


(14)

DAFTAR ISI

halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK PERSETUJUAN PENGESAHAN PERNYATAAN RIWAYAT HIDUP PERSEMBAHAN MOTTO

SANWACANA DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 10

D. Rumusan Masalah ... 10

E. Tujuan Penelitian... 11

F. Kegunaan Penelitian... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka ... 13

1. Hasil Belajar ... 13

2. Kemampuan Memahami Soal Akuntansi... 21

3. Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru ... 25

a. Persepsi... 25

b. Metode Mengajar Guru ... 27

B. Penelitian yang Relevan... 40

C. Kerangka Pikir ... 41


(15)

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ... 45

B. Populasi dan Sampel ... 46

1. Populasi ... 46

2. Sampel ... 46

3. Teknik Pengambilan Sampel...47

C. Variabel Penelitian... 49

1. Variabel Bebas ... 49

2. Variabel Terikat... 49

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel... 49

E. Teknik Pengumpulan Data... 53

F. Uji Persyaratan Instrumen... 54

1. Uji Validitas Angket... 54

2. Uji Reliabilitas Angket ... 56

G. Uji Persyaratan Analisis Data ... 57

1. Uji Normalitas ... 58

2. Uji Homogenitas ... 60

3. Uji Keliniearan ... 61

4. Uji Multikolinearitas ... 63

5. Uji Autokorelasi ... 63

6. Uji Heteroskedastisitas ... 65

H. Pengujian Hipotesis ... 67

1. Regresi Linier Sederhana ... 67

2. Regresi Linier Multiple ... 68

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 70

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 70

1. Sejarah Berdirinya SMK Negeri 1 Metro ... 70

2. Visi , Misi dan Tujuan SMK Negeri 1 Metro ... 72

3. Sarana dan Prasarana SMK Negeri 1 Metro ... 74

4. Kondisi Guru dan Karyawan SMK Negeri 1 Metro ... 75

5. Kondisi Siswa... 76

B. Deskripsi Data... 76

1. Data Kemampuan Memahami Soal Akuntansi (X1) ... 77

2. Data Persepsi Siswa tentang Metode Mengajar Guru(X2) ... 80

3. Data Hasil Belajar (Y) ... 83

C. Uji Persyaratan Analisis Data ... 85

1. Uji Normalitas ... 85

2. Uji Homogenitas ... 90

3. Uji Uji Kelinieran... 91


(16)

5. Uji Autokorelasi ... 95

6. Uji Heteroskedastisitas ... 96

D. Pengujian Hipotesis ... 98

1. Pengujian Hipotesis Pertama... 99

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 101

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 103

E. Pembahasan... 106

1. Pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi terhadap hasil belajar akuntansi siswa... 107

2. Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa... 109

3. Pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru, terhadap hasil belajar akuntansi siswa... 112

V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 116

B. Saran ... 117 DAFTAR PUSTAKA


(17)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Nilai Hasil Ulangan Harian Sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian

Kelas X Jurusan Akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ...3

2. Jumlah siswa yang memiliki KKM Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ...3

3. Hasil Tugas Harian Siswa Tentang Ayat Jurnal Penyesuaian ...8

4. Jumlah Seluruh Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi di SMK Negeri 1 MetroTahun Pelajaran 2012/2013...46

5. Perhitungan jumlah sampel untuk masing-masing kelas ...48

6. Indikator masing-masing Variabel dan Sub Indikatornya ...51

7. Hasil Analisis Uji Validitas Tes Untuk Variabel X1 ...55

8. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Untuk Validitas X2...56

9. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Untuk Variabel X1...57

10. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ...58

11. Analisis varians untuk uji regresi linier ...62

12. Prasarana Ruang...74

13. Perabot Ruang Pembelajaran ...75

14. Daftar Guru dan Karyawan SMK N 1 Metro...76

15. Jumlah Siswa Hasil ...76

16. Distribusi Frekuensi Kategori Kemampuan Memahami Soal Akuntansi (X1) SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013 ...78

17. Kategori Kemampuan Memahami Soal Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013 ...79

18. Distribusi Frekuensi Kategori Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013...81

19. Kategori Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013...82


(18)

20. Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Jurusan

Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013...83

21. Kategori Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Ajaran 2012/2013...84

22. Hasil Pengujian Normalitas Kemampuan Memahami Soal Akuntansi ...86

23. Hasil Pengujian Normalitas Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru... 88

24. Hasil Pengujian Normalitas Hasil Belajar ...91

25. Hasil Pengujian Homogenitas ...92

26. Hasil Uji Kelinearan X1...92

27. Hasil Uji Kelinearan X2...93

28. Hasil Uji Multikolinearitas...94

29. Hasil Uji Autokorelasi ...96

30. Hasil Uji Heteroskedastisitas ...97

31. Kesimpulan Hasil Uji Heteroskedastisitas ...98

32. Hasil Uji Hipotesis Pertama...99

33. HasilPengujian Statistik t ...100

34. Hasil Uji Hipotesis Kedua...101

35. Hasil Pengujian Statistik t ...102

36. Hasil Uji Hipotesis ketiga ...103

37. Hasil Pengujian Statistik t ...104


(19)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Pikir Pengaruh Kemampuan Memahami Soal Akuntansi dan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ,...43 2. Kurva Normal Q-Q Plot Kemampuan Memahami Soal Akuntansi...87 3. Kurva Normal Q-Q Plot Persepsi siswa Tentang Metode Mengajar

Guru...88 4. Kurva Normal Q-Q Plot Hasil Belajar...90


(20)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-kisi uji coba tes dan angket ...120

2. Tes dan angket uji coba...122

3. Data Uji Coba Tes X1...131

4. Data Uji Coba Angket X2...132

5. Hasil Validitas Tes X1 ...133

6. Hasil Validitas Angket X2...136

7. Reliabilitas X1...139

8. Reliabilitas X2...139

9. Data Angket Variabel X1...140

10. Data Angket Variabel X2 ...142

11. Hasil Belajar Siswa Kelas X jurusan Akuntansi ...144

12. Rekapitulasi Data Penelitian ...146

13. Uji Normalitas...148

14. Uji Homogenitas ...151

15. Uji Linearitas...152

16. Uji Multikolinearitas ...153

17. Uji Autokorelasi...154

18. Uji Heteroskedastisitas...155

19. Regresi X1terhadap Y ...156

20. Regresi X2terhadap Y ...157


(21)

I. PENDAHULUAN

Bagian pertama ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas dalam bab ini yaitu rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan ruang lingkup penelitian. Pembahasannya secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu usaha mencerdaskan anak bangsa yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan bertahap sehingga menghasilkan lulusan yang sesuai dengan keinginan. Karena pendidikan merupakan salah satu amanat bangsa yang tercantum dalam undang-undang. Cita-cita mulia untuk mencerdaskan anak bangsa ini haruslah didukung oleh semua pihak, terutama oleh para praktisi pendidikan.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu tempat untuk mempersiapkan peserta didik untuk menjadi manusia yang berkualitas yakni memiliki bekal ilmu

pengetahuan dan keahlian. Seperti halnya Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu jenjang lembaga pendidikan tempat untuk mendidik generasi muda yang diharapkan akan melanjutkan estafet pembangunan bangsa. Jurusan akuntansi adalah salah satu jurusan pada sekolah kejuruan, yang sangat berguna bagi dunia perekonomian suatu negara. Dengan bekal keahlian tersebut diharapkan mereka mampu menerapkan keahliannya dalam kehidupan


(22)

perekonomian yang makin hari perkembangnnya makin pesat. Oleh sebab itu perlu meningkatkan kualitas sebuah lembaga pendidikan, karena hal ini akan berdampak terhadap mutu dari lulusannya. Di sisi lain indikator untuk melihat sejauh mana kualitas dari suatu lembaga pendidikan dapat dilihat dari hasil belajar anak didik secara umum. Untuk mencapai hasil belajar yang baik diperlukan usaha yang sungguh-sungguh dari peserta didik dan guru.

SMK Negeri 1 Metro merupakan salah satu SMK yang hasil belajarnya cukup bervariasi. Hasil belajar siswa tersebut ada yang tinggi, sedang maupun rendah. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru, hal inilah yang dinamakan hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai siswa merupakan salah satu indikator dalam menilai mutu sekolah. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang dilakukan dengan evaluasi atau penilaian dan merupakan cara atau tindak lanjut untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 14).

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilaksanakan pada siswa kelas X Jurusan Akuntansi semester Ganjil di SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 hasil belajar yang dicapai siswa pada umumnya belumlah

menunjukkan hasil yang optimal, khususnya pada mata pelajaran Akuntansi, yang dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1. Hasil Ulangan Harian Sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian Kelas X Jurusan Akuntansi Semester Ganjil SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013


(23)

Rentang Nilai Jumlah Siswa Persentase (%) > 78 68-77 58-67 48-57 <47 30 20 29 8 7 32 21 31 9 7

Jumlah 94 100

Sumber : Guru Akuntansi SMK N 1 Kota Metro

Berdasarkan tabel hasil belajar dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai nilai yang rendah. Hasil belajar siswa kelas X SMK N1 Metro dari 94 siswa yang mendapat nilai kurang dari 78 sebanyak 64 siswa atau sebesar 68%. Hal ini berarti sebagian besar siswa

memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMK N 1 Metro terdapat Kriteria Ketuntatasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk

menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang

dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) siswa di SMK N 1 Metro adalah 78. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh Guru yang bersangkutan.

Tabel 2. Jumlah siswa yang Memiliki Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mata Pelajaran Akuntansi Kelas X Jurusan Akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

Standar Ketuntasan Frekuensi Persentase

≥78 ≤77 30 64 32 68

Jumlah 94 100

Sumber : Guru Akuntansi SMK N 1 Metro

Berdasarkan tabel KKM dapat dilihat prestasi belajar siswa kelas X SMK N 1 Metro masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa siswa yang


(24)

menguasai mata pelajaran akuntansi tergolong rendah jika dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran.

Menurut Djamarah dan Zain (2006:121) tingkat keberhasilan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Istimewa/Maksimal : Apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai oleh siswa

2. Baik sekali/Optimal : Apabila sebagian besar (76% s.d 99%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai oleh siswa 3. Baik/Minimal : Apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya

60% s.d 75% saja dikuasai oleh siswa. SMK N 1 Metro memiliki hasil belajar siswa yang bervariasi. Hasil belajar tersebut ada yang tinggi, sedang maupun rendah. Perbedaan hasil belajar tersebut dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal) dan faktor yang berasal dari luar diri siswa (eksternal). Faktor internal berupa faktor jasmaniah (faktor kesehatan dan cacat tubuh), faktor psikologis (inteligensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan) dan faktor kelelahan. Sedangkan faktor eksternal berupa faktor keluarga (cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan), faktor sekolah (metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah), faktor masyarakat ( kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat).

Penelitian ini faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar akuntansi siswa sub pokok ayat jurnal penyesuaian antara lain yakni kemampuan siswa dalam


(25)

memahami soal akuntansi yang dalam hal ini mengenai kemampuan memahami kalimat dalam soal tersebut. Dalam kegiatan akuntansi, ayat jurnal penyesuaian merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan sebuah perusahaan untuk memisahkan antara biaya yang sudah menjadi beban pada suatu periode akuntansi dengan yang belum, karena dalam neraca sisa yang merupakan bahan pokok dalam menyusun laporan keuangan, belum semua akunnya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Akun yang sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya dapat digunakan langsung untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya harus disesuaikan terlebih dahulu. Kemampuan memahami soal akuntansi oleh siswa satu dengan siswa yang lain pastinya berbeda-beda dalam melogika sebuah soal cerita ada yang dapat dengan mudah memahaminya dan ada pula yang kesulitan untuk memahami soal cerita tersebut. Sehingga ada perbedaan dari siswa satu dengan siswa yang lain dalam pemahaman soal, tentunya akan berdampak pada jawaban dari soal tersebut. Penalaran adalah suatu bentuk pemikiran untuk mengenalisa suatu bentuk masalah yang timbul dari apa yang akan dipahaminya. Kemampuan penalaran merupakan factor yang sangat penting bagi seseorang untuk mendasari secara logis. Pada kenyataannya, kemampuan memahami soal yang dimiliki siswa cenderuang masih kurang, ini ditunjukan pada saat siswa diberikan soal atau masalah akuntansi. Disini siswa belum bisa menganalisis soal terutama dalam mengartikan bahasa sehari-hari kedalam bahasa akuntansi atau mengubah soal cerita ke model akuntansi.


(26)

Adapun bentuk-bentuk pemikiran yang lain, mulai yang paling sederhana adalah pengertian atau konsep dan proposisi atau pertanyaan. Pengertian adalah suatu yang abstrak. Kalau kita hendak menunjukannya, pengertian itu harus diganti dengan lambang. Dalam mempelajari soal cerita pastinya ada rumus-rumus yang akan digunakan untuk menjawab soal-soal tersebut, maka dari itu pengertian sangat diperlukan dalam memahami lambang-lambang dari rumus yang akan digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut. Jika orang mengadakan penalaran, maksudnya ialah untuk menemukan kebenaran, artinya konklusinya harus berupa proposisi yang benar. Untuk mencapai maksud itu, penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki, artinya bertolak dari apa yang diketahui benar, yaitu memang benar, atau benar-benar salah. Dalam bentuk penalaran, pengetahuan yang menjadi dasar konklusi itu ialah premis. Jadi semua proposisi di dalam premis itu harus benar. Ini adalah syarat pertama untuk

mencapai konklusi yang benar berhubungan dengan pemilihan proposisi dalam aktifitas penalaran.

Proses pembelajaran, siswa memperoleh informasi terkait ayat jurnal penyesuaian dari guru dan literatur, agar siswa dapat memperoleh informasi terkait ayat jurnal penyesuaian dengan sempurna dari guru maka harus diikuti dengan kemampuan memahami soal-soal dalam hal ini lebih fokus terhadap kemampuannya dalam memahami kalimat akuntansi. Sebelum siswa mendapatkan penjelasan yang mendalam dari guru, siswa harus terlebih dahulu membaca materi yang akan diajarkan oleh guru agar siswa memiliki wacana awal terkait materi yang akan diajarkan oleh gurunya sehingga mereka mudah memahaminya. Selain itu untuk mengetahui hasil belajar siswa, guru mengadakan quis dengan menggunakan


(27)

beberapa soal pertanyaan terkait ayat jurnal penyesuaian yang berupa kalimat akuntansi, sehingga siswa dituntut untuk memiliki kemampuan untuk mampu memahami dan menafsirkan apa yang dimaksud dalam soal. Dengan demikian kemampuan memahami soal dan menelaah kalimat dalam hal ini sangat diperlukan, karena untuk memahami materi ayat jurnal penyesuian yang

berbentuk penjabaran atau deskripsi berkait, selain itu untuk menyelesaikan soal yang berbentuk wacana seperti yang telah dipaparkan.

Faktor lain yang diduga mempengaruhi hasil belajar siswa adalah Metode

mengajar guru. Metode mengajar guru merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dengan menggunakan metode mengajar yang akurat, guru akan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam penggunaan metode guru harus menyesuaikan dengan kondisi dan suasana kelas. Persepsi siswa tentang metode mengajar guru merupakan faktor yang mempengaruhi siswa yang berasal dari dalam diri siswa atau disebut juga faktor internal. Sebab persepsi siswa tentang metode mengajar guru akan memberikan pengaruh positif bagi tercapainya prestasi belajar siswa. Apabila persepsi siswa tentang metode mengajar guru akuntansi positif maka kehadiran guru dalam mengajar akan direspon positif pula oleh murid-murid seperti dengan tugas yang diberikan oleh guru akan dikerjakan oleh siswa dengan optimal, siswa akan lebih terlatih

sehingga diharapkan pemahaman siswa terhadap pelajaran akuntansi menjadi meningkat pula. Sebaliknya apabila persepsi siswa tentang metode mengajar guru akuntansi negatif akibatnya proses interaksi antara guru dan siswa tidak bisa tercipta dengan baik sesuai dengan yang diharapkan.


(28)

Data awal yang diperoleh dari penelitian pendahuluan tentang kemampuan siswa memahami soal akuntansi yaitu skor tugas harian ke-1 siswa tentang ayat jurnal penyesuaian, dari 15 butir soal ayat jurnal penyesuain data yang diperoleh yaitu sebagai berikut:

Tabel 3. Hasil tugas harian siswa tentang ayat jurnal penyesuaian

Jawaban Benar Jumlah Siswa

15-10 9-5 4-1

34 20 40

Jumlah 94

Sumber: Guru mata pelajaran akuntansi

Dari tabel diatas terlihat bahwa dari 15 butir soal ayat jurnal penyesuaian yang diberikan kepada siswa, siswa yang mampu menjawab benar dari rentang 15-10 yakni 34 siswa, 9-5 yakni 20 siswa dan 4-1 sebanyak 40 siswa. Dari data awal tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan siswa memahami soal akuntansi masih rendah, karna siswa yang paling banyak terdapat pada skor 4-1.

Data awal yang diperoleh dari persepsi siswa tentang metode mengajar guru yaitu data yang dihasilkan dari hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas x jurusan akuntansi yaitu: pandangan siswa terhadap cara penyampaian materi yang

dilakukan oleh guru akuntannsi kebanyakan dengan cara berceramah, terkadang dengan cara tanya jawab atau berkelompok, akan tetapi yang paling dominan yakni dengan cara berceramah. Dengan ceramah sering membuat siswa merasa jenuh dan mengantuk. Keadaan yang demikian membuat siswa merasa kurang fokus dengan materi, sehingga akan dapat mengurangi keefektifan dalam belajar, dan proses pembelajaran tidak akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan / tidak dapat berjalan secara optimal.


(29)

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini diuraikan dengan mengambil judul “Pengaruh Kemampuan Memahami Soal Akuntansi dan Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru Terhadap Hasil Belajar Akuntansi Sub Pokok Bahasan Ayat Jurnal

Penyesuaian Siswa Kelas X Jurusan Akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 ”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka permasalahan dalam penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut :

1. Sebagian besar hasil belajar siswa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM).

2. Siswa kurang dapat memahami kalimat dalam soal-soal latihan yang diberikan.

3. Sebagian siswa kurang memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran di kelas.

4. Pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih terpaku pada metode ceramah.

5. Siswa banyak yang tidak ada rasa kecewa apabila mendapat nilai rendah. 6. Siswa melakukan belajar apabila ada pekerjaan rumah dan menjelang ujian.


(30)

C. Pembatasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian ini dan berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka ada pembatasan masalah yang jelas agar lebih terarah pada tujuan yang ingin diungkapkan dalam penelitian ini, sehingga masalah dalam penelitian ini dibatasi pada aspek Kemampuan memahami soal akuntansi (X1), Persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X2), dan hasil belajar akuntansi siswa kelas X jurusan akuntansi (Y).

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013?

2. Apakah ada pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013? 3. Apakah ada pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi

siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013?


(31)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Jurusan akuntansi SMK N 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013. 2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru

terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X Jurusan akuntansi SMK N 1 Metro tahun pelajaran 2012/2013.

3. Untuk mengetahui pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahsan ayat jurnal penyesuaian pada siswa kelas X jurusan

akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, memberikan informasi bagi peneliti, untuk mengembangkan pengetahuan khususnya pengetahuan tentang pendidikan dan penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian.


(32)

2. Secara praktis, penelitian ini digunakan bagi :

a. Siswa : sebagai salah satu cara untuk mengetahui prosentase pengaruh kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi.

b. Guru : memberikan sumbangan pada para pendidik bahwa perlu adanya penggunaan metode mengajar guru yang efektif dan efisien .

c. Bagi Masyarakat : hasil penelitian ini memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka pembelajaran.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini mencakup : 1. Ruang Lingkup Objek Penelitian

Ruang lingkup objek penelitian ini adalah kemampuan memahami soal akuntansi (X1) , persepsi siswa tentang metode mengajar guru (X2), dan hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian (Y).

2. Ruang Lingkup Subyek Penelitian

Ruang lingkup subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X Jurusan akuntansi.

3. Ruang Lingkup Tempat Penelitian

Ruang lingkup tempat penelitian ini adalah SMK N 1 Metro. 4. Ruang Lingkup Waktu Penelitian

Ruang lingkup waktu dalam penelitian ini adalah semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013.


(33)

(34)

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

Bagian kedua ini akan membahas mengenai tinjauan pustaka, kerangka pikir, dan hipotesis. Diawali dengan analisis kritis dan komparatif terhadap teori-teori dan hasil penelitian yang relevan dengan semua variabel yang diteliti. Perpaduan sintesa antara variabel satu dengan variabel yang lain yang akan menghasilkan kerangka pikir yang selanjutnya dapat digunakan untuk merumuskan hipotesis. Pembahasannya secara lebih rinci dijelaskan dibagian-bagian berikut ini.

A. Tinjauan Pustaka

1. Hasil Belajar

Salah satu tujuan proses pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar yang diperoleh siswa pada akhir kegiatan pembelajaran. Hasil belajar merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup. Menurut gagne, belajar merupakan kegiatan yang kompleks. Setelah belajar maka diperoleh hasil belajar yang berupa kapabilitas untuk mengetahui, memahami dan mengerti konsep. Timbulnya kapabilitas tersebut karena adanya stimulus yang berasal dari lingkungan dan dari proses


(35)

kognitif yang dilakukan oleh siswa. Lebih lanjut dikatakan oleh Gagne dalam Dimyati dan Mujiono (2006:10) bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengelolaan informasi, menjadi kapabilitas baru. Dimana belajar terdiri dari tiga faktor penting yaitu kondisi eksternal, internal, dan hasil belajar.

Slameto (2010:2) belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Dikemukakan oleh Hamalik (2004:28) bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya . Hal senada juga disampaikan oleh Trianto (2009:17) belajar diartikan sebagai proses perubahan perilaku tetap dari belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil menjadi lebih terampil, dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri. Selanjutnya menurut Sardiman (2011:20) Belajar adalah usaha

penguasaan materi ilmu pengetahuan yang merupakan sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnya.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku pada diri individu yang sedang belajar meliputi pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan yang didapat yang merupakan kegiatan menuju terbentuknya kepribadian yang utuh, melalui pengalaman dan berlangsung secara aktif dengan lingkungan belajarnya


(36)

yang akan nampak pada peningkatan kualitas dan kuantitas sebagai hasil dari pengalaman belajar yang dilakukan secara berkelanjutan untuk mencapai tujuan. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan tingkah laku,

keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek pada individu yang belajar. Untuk memperoleh hasil belajar, dilakukan evaluasi atau penilaian yang merupakan tindak lanjut atau cara untuk mengukur tingkat penguasaan siswa.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa yang diwujudkan dalam bentuk skor atau angka setelah mengikuti tes pada saat berakhirnya proses pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Burton dalam Hamalik (2004:31) bahwa hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi, abilitas dan keterampilan. Sedangkan Hasil belajar menurut Suharsimi Arikunto (2008:63) sebagai hasil yang telah dicapai seseorang setelah mengalami proses belajar dengan terlebih dahulu mengadakan evaluasi dari proses belajar yang dilakukan.Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar . Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2006:3).

Proses Pembelajaran, tidak semua siswa mendapatkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan. Menurut Slameto (2010:54), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :


(37)

A. Faktor intern meliputi : 1. Faktor Jasmaniah meliputi Faktor kesehatan, Faktor cacat tubuh; 2. Faktor Psikologis meliputi Inteligensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan, Kesiapan; 3. Faktor kelelahan. B. Faktor ekstern meliputi : 1. Faktor keluarga meliputi Cara orang tua mendidik, Relasi antaranggota

keluarga, Suasana rumah, Keadaan ekonomi keluarga, Pengertian orang tua, Latar belakang kebudayaan. ; 2. Faktor sekolah meliputi, Metode mengajar, Kurikulum,

Relasi guru dengan siswa, Relasi siswa dengan siswa, Displin sekolah, Alat pengajaran, Waktu sekolah, Standar pelajaran diatas ukuran, Keadaan gedung, Metode belajar, Tugas rumah. ; 3. Faktor Masyarakat meliputi, Kegiatan siswa dalam masyarakat, Mass media, Teman bergaul, Bentuk kehidupan masyarakat. Sukmadinata, (2007:102) “Hasil belajar(achievement)merupakan realisasi atau pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang. Penguasaan hasil belajar seseorang dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku yang diperlihatkan oleh seseorang merupakan hasil belajar. Di sekolah hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar dapat dikatakan sebagai output dari suatu input seperti yang dikemukakan oleh A.J Romizowski dalam Mulyono (2003:38) bahwa hasil belajar merupakan keluaran(output)dari suatu sistem pemprosesan masukan(input). Masukan dari sistem tersebut berupa macam-macam informasi, sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja(performance).


(38)

Benjamin S. Bloom berpendapat bahwa hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam dua macam yaitu pengetahuan dan keterampilan.

Pengetahuan terdiri dari empat kategori yaitu : 1. Pengetahuan tentang fakta

2. Pengetahuan tentang prosedural 3. Pengetahuan tentang konsep 4. Pengetahuan tentang prinsip

Keterampilan juga terdiri dari empat kategori, yaitu : 1. Keterampilan untuk berfikir atau keterampilan kognitif 2. Keterampilan untuk bertindak atau keterampilan motorik 3. Keterampilan bereaksi atau sikap

4. Keterampilan berinteraksi

(Asep Jihad dan Abdul Haris,2008:15)

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar yang dilakukan dengan evaluasi atau penilaian dan merupakan cara atau tindak lanjut untuk mengukur tingkat penguasaan siswa. (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008: 14).

Benjamin S. Bloom mengemukakan hasil belajar yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik. (Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008:14). Usman menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan sebelumnya yang dikelompokkan dalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotor.

1. Domain Kognitif a. Pengetahuan b. Pemahaman c. Aplikasi d. Analisa e. Sintesa f. Evaluasi

2. Domain Kemampuan sikap(affective) a. Menerima atau memperhatikan b. Merespon


(39)

c. Penghargaan d. Mengorganisasikan

e. Mempribadi atau mewatak 3. Ranah Psikomotorik

a. Menirukan b. Manipulasi c. Keseksamaan d. Artikulasi e. Naturalisasi

(Asep Jihad dan Abdul Haris, 2008:15)

Oemar Hamalik (2008:30) berpendapat bahwa hasil belajar akan tampak pada setiap perubahan-perubahan di setiap aspek :

1. Pengetahuan 2. Pengertian 3. Kebiasaan 4. Keterampilan 5. Apresiasi 6. Emosional 7. Hubungan sosial 8. Jasmani

9. Etis atau budi pekerti 10. Sikap

Baik buruknya hasil belajar yang diperoleh siswa dari proses pengajaran nampak dalam perubahan tingkah laku secara menyeluruh yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Hasil belajar yang ingin diteliti pada penelitian ini adalah hasil belajar mata pelajaran akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian, dimana American Accounting Association mendefinisikan akuntansi sebagai “ ...proses

mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut”.


(40)

Definisi ini mengandung dua pengertian, yakni : 1. Kegiatan akuntansi

Bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.

2. Kegunaan akuntansi

Bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai kesatuan yang bersangkutan.

(Soemarso, 2004:3)

Pencatatan dalam akuntansi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu pencatatan berbasis kas dan pencatatan berbasis akrual. Konsep akuntansi berbasis kas dan pencatatan berbasis akrual. Konsep akuntansi berbasis kas menyatakan bahwa tidak ada pencatatan yang berhubungan dengan kas jika belum ada uang kas yang diterima atau dikeluarkan. Sedangkan pencatatan akuntansi berbasis akrual, yaitu pengaruh dari satu kejadian usaha langsung diamati pada saat terjadinya, artinya transaksi tersebut akan dicatat kedalam buku tanpa memperhatikan apakah uang kas sudah diterima atau belum (Fajara Gustiawati Dewi, dkk, 2005:40).

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (SAK), perusahaan diharuskan menggunakan akuntansi berbasis akrual. Oleh sebab itu dalam penyusunan laporan keuangan perlu dibuat jurnal penyesuaian untuk menggambarkan kondisi sebenarnya. Di dalam siklus akuntansi keuangan, ayat jurnal penyesuaian

merupakan proses penting yang harus dilakukan, di mana siklus akuntansi adalah tahap kegiatan mulai dari terjadinya transaksi, pencatatan, penggolongan,

pengikhtisaran, sampai kepada laporan keuangan sehingga siap untuk pencatatan transaksi periode berikutnya (Soemarso,2004:90). Dalam siklus akuntansi ayat jurnal penyesuaian adalah daftar yang digunakan untuk mencatat akun buku besar yang perlu disesuaikan agar menunjukkan keadaan yang sebenarnya

(Sumardi,2004 : 66). Ayat jurnal penyesuaian juga berarti jurnal yang dibuat untuk mengoreksi akun-akun tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva, kewajiban, beban, pendapatan dan modal yang sebenarnya (Soemarso,2004:124).


(41)

Uraian tentang ayat jurnal penyesuaian oleh para ahli menggambarkan dengan jelas seberapa besar pentingnya ayat jurnal penyesuaian. Ayat jurnal penyesuaian merupakan salah satu kegiatan yang penting dilakukan sebuah perusahaan untuk memisahkan antara biaya dan pendapatan yang sudah menjadi biaya dan

pendapatan pada suatu periode akuntansi dengan yang belum, karena dalam neraca yang diperoleh dari kegiatan pencatatan, penggolongan kemudian

pengikhtisaran yang merupakan bahan pokok dalam menyusun laporan keuangan, belum semua akunnya menunjukkan keadaan yang sebenarnya. Akun yang sudah menunjukkan keadaaan yang sebenarnya dapat digunakan langsung untuk

menyusun laporan keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaan yang sebenarnya harus disesuaikan terlebih dahulu. Oleh sebab itu Ayat jurnal

penyesuaian dalam siklus akuntansi sangatlah penting kedudukannya, hal ini sejalan dengan tujuan dibuatnya ayat jurnal penyesuaian menurut Soemarso (2004:125) bahwa ayat jurnal penyesuaian dibuat untuk menyesuaikan saldo perkiraan-perkiraan ke saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi atau untuk memisahkan antara penghasilan dan biaya dari satu periode ke periode lain.

Hasil belajar ayat jurnal penyesuaian dalam penelitian ini adalah nilai yang

diperoleh oleh siswa pada mata pelajaran akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian setelah mengalami proses pembelajaran ayat jurnal penyesuaian dalam bentuk nilai berupa angka yang diberikan oleh guru kelasnya setelah ulangan harian kepadanya.


(42)

Proses pembelajaran sub pokok ayat jurnal penyesuaian ini siswa seringkali mengalami kesulitan dalam memahami materi ini, hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang telah diperoleh. Kesulitan-kesulitan tersebut diantaranya adalah kesulitan dalam memahami materi yang lebih spesifik yakni memahami kalimat akuntansi dimana soal yang diberikan untuk mengukur hasil belajar terkait ayat jurnal penyesuaian ini berupa kasus-kasus yang berbentuk npenjabara. Selain itu sulitnya siswa dalam menyelesaikan ayat jurnal penyesuaian ini dikarenakan kurangnya pemahaman siswa tentang konsep ayat jurnal penyesuaian.

2. Kemampuan Memahami Soal Akuntansi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) “Kemampuan adalah

kesanggupan, kecakapan atau kekuatan dari dirimanusia itu sendiri”. Dari definisi inilah dapat dijabarkan bahwa kemampuan itu berupa keinginan yang timbul dari kekuatan, kesanggupan, dan kecakapan manusia itu sendiri. Sedangkan menurut Sudrajat dalam Yoza (2009:22) kemampuan adalah kesanggupan dan keuletan yang dimiliki seseorang, jenjang kemampuan seseorang dalam menuangkan ilmu pengetahuan yang dimiliknya, yang diperoleh dari proses belajar mengajar.

Kemampuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kesanggupan, kompetensi dan keuletan yang dimiliki seseorang dalam menelaah makna kalimat dalam soal akuntansi sebagai ungkapan pikiran atau perasaan kehendak penulis serta untaian bahasa yang ada didalamnya.

Pemahaman adalah suatu penafsiran atau penginterprestasian pengalaman, menghubungkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahui,


(43)

dalam Yoza 2009 : 15). Kemampuan memahami adalah kemampuan seseorang dalam melihat adanya hubungan atau relasi didalam suatu masalah dan kegunaan-kegunaan hubungannya bagi pemecahan masalah tersebut.

Akuntansi menurut American Accounting Association adalah proses

mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Kemampuan memahami soal akuntansi adalah kesanggupan atau kecakapan menafsirkan atau menginterprestasikan hal-hal yang tercakup dalam soal-soal akuntansi yang meliputi kemampuan dalam menelaah kalimatnya dan mampu menafsirkan secara baik informasi yang terkandung dalam soal tersebut.

Franqoise dalam Yoza (2009: 15), tujuan memahami suatu bacaan adalah membaca untuk mendapatkan informasi dan membaca untuk pemahaman, membaca untuk mengerti atau memahami isi atau pesan yang terkandung dalam bacaan seefisien mungkin, membaca untuk kesenangan, dan untuk memperoleh informasi dalam arti untuk memperoleh sesuatu atau membuat sesuatu dengan informasi yang diperoleh.

Tarigan dalam Yoza (2009:16) menyebutkan bahwa tujuan utama membaca adalah untuk memperoleh mencari serta memperoleh informasi mencakup isi, dan memahami makna bacaan, sedangkan tujuan memahami bacaan adalah untuk memahami: 1) standar-standar atau norma-norma(literary standars); 2) resensi kritis(critical review); 3) drama tulis(printed drama); pola-pola fiksi(patterns of fiction).

Subyakto dalam Yoza (2009:16) ,menyatakan bahwa ada tiga butir terpenting dari tujuan membaca, yaitu : 1) membaca untuk memperoleh keterampilan atau


(44)

(keterampilan membaca): 3) membaca untuk belajar bahasa. Yaitu meningkatkan pengetahuan tentang bahasa dan kemampuan dalam menggunakan bahasa. Nicolas dalam Yoza (2009:16), mengemukakan bahwa pembaca yang baik

sebaiknya mengetahui mengapa ia membaca dan bagaimana ia memanfaatkannya. Untuk memperoleh tujuan apa yang diinginkan dalam aktivitas membaca tersebut. Aktivitas membaca mempunyai peranan penting dalam proses ke arah kemajuan. Nasution (2007: 92), menyatakan bahwa untuk memperoleh kemajuan seseorang harus membaca dan mempelajari apa yang dibaca. Pada saat kegiatan membaca diharapkan memperoleh pengetahuan yang beragam dan majemuk, pengalaman yang luas, prilaku berbahasa yang baik, dan pada akhirnya dapat muncul sikap dewasa dan rasional. Dari pendapat para ahli tujuan dari membaca adalah untuk mendapatkan informasi faktual yang dapat mengembangkan kemampuan intelek seseorang. Untuk mencapai tujuan tersebut, peran guru akan turut menentukan keberhasilan siswa dalam pembelajaran membaca didalam kelas .

Tarigan dalam Yoza (2009:17) secara garis besar membagi aspek-aspek membaca dalam dua bagian.

a. Keterampilan yang bersifat mekanis, meliputi : 1. Pengenalan bentuk dan huruf

2. Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grafem, kata, frase, pola klausa, dan kalimat)

3. Pengenalan hubungan atau korespondensi pola ejaan dan bunyi 4. Kecepatan membaca tahap lambat.

b. Keterampilan yang bersifat pemahaman, meliputi :

1. Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal) 2. Memahami signifikansi atau makna

3. Evaluasi atau penilaian (isi dan bentuk)

4. Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaiakan dengan keadaan.


(45)

Secara garis besar menurut Sirait dalam Yoza (2009:18), pemahaman bacaan/kalimat berlangsung dalam empat proses.

a. Pengamatan dan pemahaman terhadap lambang-lambang bahasa. b. Pemahaman dan pengungkapan makna yang tersembunyi dibalik lambang tersebut, baik makana pokok maupun makana tambahan. c. Bereaksi secara positif maupun negatif.

d. Mengintegrasikan atau mengidentifikasikan pengertian atau gagasan tersebut dengan keseluruhan pengalaman dan pengetahuan yang akhirnya memberi pengaruh terhadap individu yang bersangkutan dalam wujud pengayaan pengalaman, perubahan sikap dan cara berfikir, dan

pembinaan kepribadian.

Memahami bacaan dalam hal ini di khususkan terhadap soal-soal akuntansi adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh pemahaman dan penafsiran yang memadai terhadap makna-makna yang terkandung di dalam lambang-lambang tertulis . Penafsiran terhadap apa yang diperoleh dari tulisan yang dibaca dan harapan untuk menemukan dan mengggunakan hal-hal yang ditemui dalam kalimat tersebut. Untuk mendapat pemahaman, pembaca dituntut untuk benar-benar dapat menguasai bentuk-bentuk bahasa tulis secara benar-benar dan tepat.

Kemampuan memahami soal akuntansi adalah kesanggupan seseorang untuk menangkap informasi atau ide-ide yang disampaikan oleh penulis melalui kalimat sehingga ia dapat menginterprestasikan ide-ide yang ditemukan baik makna yang tersurat maupun tersirat dari soal-soal akuntansi tersebut.

Untuk dapat menginterprestasikan ide-ide yang ditemukan baik makna yang tersurat maupun dari teks, maka Davies dan Widson dalam Abidah (2008:13) mentaksonomikan dan merinci aktivitas pemahaman bacaan menjadi empat aspek, yaitu sebagai berikut :

1. Acuan langsung(direct reference)

a. Kemampuan memahami arti kata, istilah atau ungkapan b. Kemampuan menangkap informasi dalam kalimat c. Kemampuan menjelaskan istilah

2. Penyimpulan(inference)

a. Kemampuan menemukan sifat hubungan suatu ide


(46)

3. Dugaan(suppotion)

a. Kemampuan dalam menduga pesan yang terkandung dalam bacaan b. Kemampuan menghubungkan isi teks dengan situasi komunikasi 4. Penilaian(evolution)

a. Kemampuan menilai isi teks bacaan

b. Kemampuan menilai ketepatan organisasi bacaan

c. Kemampuan menilai ketepatan dalam mengungkapkan informasi. 3. Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru

a. Persepsi

Kata persepsi berasal dari bahasa inggris “perception” yang berarti penglihatan

atau tanggapan. Istilah persepsi adalah suatu proses aktivitas seseorang dalam memberikan kesan, penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan dari sumber lain. Melalui persepsi kita bisa mendapatkan pengetahuan khusus tentang kejadian pada saat tertentu, karena persepsi terjadi kapan saja. Persepsi menurut Hanna dan Wozniak (2001:102) mengatakan bahwa “persepsi adalah proses menyeleksi,

mengorganisasi dan menginterprestasikan sensasi menjadi suatu keseluruhan yang penuh arti”. Persepsi merupakan suatu proses pengamatan terhadap suatu objek yang menyangkut tanggapan mengenai kebenaran langsung, keyakinan terhadap objek tertentu. Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga sebagai makhluk individual, maka terdapat perbedaan antara individu satu dengan individu yang lainnya. Adanya perbedaan ini menyebabkan mengapa seseorang menyukai suatu objek, sedangkan orang lain tidak menyukai objek tersebut. Hal ini tergantung bagaimana individu menanggapi objek tersebut dengan

persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap dan tingkah laku ditentukan oleh persepsinya. Slameto (2010:96) menjelaskan bahwa melalui persepsi


(47)

manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungan. Hubungan ini dilakukan lewat indranya yaitu indra penglihatan, pendengaran, peraba, perasa dan penciuman.

Persepsi merupakan kemampuan individu untuk mengamati atau mengenal perangsang sesuatu sehingga berkesan menjadi pemahaman, pengetahuan, sikap dan anggapan (Dalyono, 2003:227). Hal ini berarti persepsi itu penting dalam proses pencitraan terhadap hal-hal yang ditangkap oleh indera manusia lalu akan diinterprestasikan ke dalam bentuk anggapan atau respon. Respon atau tanggapan ini muncul sebagai akibat dari stimulus atau rangsangan yang telah diberikan sebelumnya. Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah dikemukakan, maka persepsi dapat dikatakan sebagai suatu proses menyeleksi, mengorganisir dan menginterprestasikan stimuli dalam lingkungan. Pada kenyataannya persepsi tidak terbatas pada penginderaan terhadap suatu objek atau lingkungan saja, tetapi lebih luas. Seseorang yang mengalami atau mengamati terhadap objek atau

lingkungannya memberikan kesan kepadanya sehingga ia dapat memberikan sesuatu penilaian pandangan, ataupun pendapat. Persepsi seseorang dapat

berubah-ubah misalnya dari baik menjadi buruk atau sebaliknya. Menurut Walgito (2005: 101) hal ini disebabkan oleh banyak faktor antara lain:

1. Objek yang dipersepsi

2. Alat indera, syaraf, dan pusat susunan syaraf. 3. Perhatian.


(48)

Proses terbentuknya persepsi karena adanya : 1. Stimulus

Stimulus atau situasi yang hadir yang awal mulanya terjadi persepsi ketika seseorang dihadapkan pada stimulus atau situasi. Stimulus atau situasi tersebut bisa berupa stimulus penginderaan dekat dan langsung atau berupa lingkungan sosiokultural dan fisik yang menyeluruh dari stimulus tersebut.

2. Registrasi

Registrasi disini merupakan sesuatu gejala yang nampak yaitu mekanisme fisik yang berupa penginderaan syaraf seseorang terpengaruh oleh kemampun fisik untuk mendengar dan melihat sesuatu informasi maka mulailah orang tersebut mendaftar, mencerna dan menyerap semua informasi.

3. Interprestasi

Tahap selanjutnya setelah semua informasi tersebut terserap, kemudian proses terakhirnya adalah penafsiran terhadapa informasi tersebut. Interprestasi ini merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting karena proses ini tergantung pada cara pendalaman, motivasi dan kepribadian seseorang berbeda dengan orang lain sehingga interprestasi seseorang terhadap suatu informasi atau stimulus akan berbeda dengan orang lain.

4. Umpan Balik

Umpan balik merupakan suatu proses yang terakhir, yaitu setelah seseorang menafsirkan informasi tersebut, akan muncul reaksi yaitu reaksi positif dan reaksi negative atau berupa tindakan yang menekankan setuju atau tidak setuju. Apabila reaksinya negative atau menolak maka akan muncul reaksi memberontak, apabila jawabannya bersifat menerima maka reaksi yang muncul akan berbentuk positif pula. (Bimo Walgito, 2005: 102)

Persepsi terhadap metode mengajar guru adalah sudut pandang seseorang (siswa) terhadap metode mengajar guru. Dimana persepsi ini dapat menimbulkan sisi positif maupun negatif yang dapat mempengaruhi motivasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa.

b. Metode Mengajar Guru

Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang

ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.


(49)

Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

(http:ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html) Metode menurut Suryosubroto (2009:141) adalah cara, yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Slameto (2010:82) metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Hamalik (2004:44-53) mengemukakan mengajar dapat diartikan sebagai (1) menyampaikan pengetahuan kepada siswa, (2) mewariskan kebudayaan kepada generasi muda,(3) usaha mengorganisasikan lingkungan sehingga menciptakan kondisi belajar bagi siswa, (4) memberikan bimbingan belajar kepada murid, (5) kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi warga negara yang baik, (6) suatu proses membantu siswa menghadapi kehidupan masyarakat sehari-hari. Ign. S. Ulih Bukit Karo-Karo dalam Slameto (2010:65) mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh orang kepada orang lain agar orang lain itu menerima, menguasai dan mengembangkannya.

Hadari Nawawi dalam Suryosubroto (2009:27) metode mengajar adalah kesatuan langkah kerja yang dikembangkan oleh guru berdasarkan pertimbangan rasional tertentu, masing-masing jenisnya bercorak khas dan semuanya berguna untuk mencapai tujuan pengajaran tertentu. Menurut Slameto (2010:65) metode

mengajar adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui dalam mengajar. Metode mengajar mempengaruhi belajar. Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang


(50)

menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode

mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin.

Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:24) metode mengajar adalah cara mengajar atau cara menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang kita ajar. Menurut Winarno Surakhmad dalam Suryosubroto (2009:140) menegasakan bahwa metode pengajaran adalah cara-cara pelaksanaan daripada proses pengajaran, atau soal bagaimana teknisnya sesuatu bahan pelajaran diberikan kepada murid-murid di sekolah.

Suryosubroto (2009:140) mengemukakan, metode mengajar guru adalah pemberian kecakapan dan pengetahuan kepada murid-murid yang merupakan proses pengajaran (proses belajar mengajar) itu di lakukan oleh guru di sekolah dengan menggunakan cara-cara atau metode-metode tertentu.

Metode mengajar merupakan cara pelaksanaan proses pengajaran kepada siswa supaya siswa tersebut dapat menerima, menguasai dan mengembangkannya. Dalam proses belajar mengajar, guru sebagai pengajar yang memberikan ilmu pengetahuan ,sekaligus sebagai pendidik yang mengajarkan nilai-nilai, akhlak, moral maupun sosial dan untuk menjalankan peran tersebut seorang guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas yang nantinya akan


(51)

Seorang guru dalam menyampaikan materi perlu memilih metode mana yang sesuai dengan keadaan kelas atau siswa, sehingga siswa merasa tertarik untuk mengikuti pelajaran yang diajarkan. Dalam mengajar guru harus mampu dan menguasai metode mengajar yang akan digunakan dalam mengajar, hal ini penting untuk mengefektifkan kegiatan mengajar dan dapat mengatasi rasa jenuh siswa selama mengikuti kegiatan proses belajar mengajar. Penggunaan tersebut tentunya disesuaikan dengan tujuan pengajaran yang akan dicapai dan diharapkan setiap materi pelajaran mampu diajarkan dengan baik sehingga pada akhirnya memudahkan siswa dalam menyerap setiap pelajaran yang diberikan.

Metode mengajar yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak baik pula. Metode mengajar yang kurang baik itu dapat terjadi misalnya karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga guru tersebut menyajikannya tidak jelas atau sikap guru terhadap siswa dan atau terhadap mata pelajaran itu sendiri tidak baik, sehingga siswa kurang senang terhadap pelajaran atau gurunya. Akibatnya siswa malas untuk belajar. Guru biasa mengajar dengan metode ceramah saja. Siswa menjadi bosan, mengantuk, pasif dan hanya mencatat saja.

Guru yang progresif berani mencoba metode-metode yang baru, yang dapat membantu meningkatkan kegiatan belajar mengajar, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan yang setepat, efisien dan efektif mungkin. Seperti yang

dikemukakan oleh Slameto (2010:92) Guru harus mempergunakan banyak metode pada waktu mengajar. Variasi metode mengakibatkan penyajian bahan pelajaran


(52)

lebih menarik perhatian siswa, mudah diterima siswa, dan kelas menjadi hidup. Metode penyajian yang selalu sama akan membosankan siswa.

Faktor-faktor yang mempengaruhi digunakannya suatu metode mengajar, menurut Surakhmad dalam Djamarah (2006:222) meliputi :

1. Tujuan dengan berbagai jenis dan fungsinya.

2. Anak didik dengan berbagai tingkat kematangannya. 3. Situasi dengan berbagai keadannya.

4. Fasilitas dengan berbagai kualitas dan kuantitasnya.

5. Pribadi guru serta kemampuan profesinya yang berbeda-beda. Dasar pemilihan metode mengajar (Suryosubroto,2009;28) :

1. Relevansi dengan tujuan 2. Relevansi dengan materi

3. Relevansi dengan kemampuan guru 4. Relevansi dengan keadaan siswa

5. Relevansi dengan perlengkapan/fasilitas sekolah

Menurut Winarno Surakhmad (Syaiful Bahri Djamarah,2006:78) pemilihan dan penentuan metode mengajar yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

1. Anak didik 2. Tujuan 3. Situasi 4. Fasilitas 5. Guru

Banyak faktor yang perlu di perhatikan guru sebelum menggunakan suatu metode dalam mengajar, metode yang digunakan dalam mengajar harus benar-benar sesuai dengan tujuan, materi, keadaan siswa, kemampuan guru. Metode yang baik akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menyajikan materi pelajaran dan bagi siswa memberikan kemudahan dalam menyerap setiap materi pelajaran yang akan di berikan yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar yang akan dicapai siswa dalam belajar.

Seorang guru dapat menggunakan beberapa macam metode dalam mengajar atau kombinasi dari beberapa metode. Penggabungan metode tersebut dimaksudkan


(53)

untuk menggairahkan dan menumbuhkan motivasi belajar anak didik. Dengan bergairahnya belajar siswa, maka tidaklah sukar bagi siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.

Beberapa metode mengajar yang dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya : 1. Metode ceramah

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara pasif. Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.

Beberapa kelebihan metode ceramah adalah : a. Guru mudah menguasai kelas

b. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar c. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar

d. Mudah dilaksanakan

Beberapa kelemahan metode ceramah adalah: a. Membuat siswa pasif.

b. Mengandung unsur paksaan kepada siswa. c. Mengandung daya kritis siswa.

d. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya. e. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik. f. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata). g. Bila terlalu lama membosankan

(Syaiful Bahri Djamarah, 2006). 2. Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran.


(54)

Kelebihan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau kerja suatu benda.

b. Memudahkan berbagai jenis penjelasan.

c. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki. melalui pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya.

Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

a. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan dipertunjukkan.

b. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

c. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai apa yang didemonstrasikan.

(Sri Rahayu, 2011: 53) 3. Metode eksperimen

Metode eksperimen memberikan kesempatan kepada siswa secara perorangan atau kelompok untuk melakukan percobaan atau praktikum. Dengan metode ini siswa diasah untuk cermat, terampil, dan aktif melakukan perencanaan,

pengumpulan data, pengamatan, penemuan, hingga menarik kesimpulan. Kelebihan metode percobaan sebagai berikut :

a. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaanya sendiri daripada hanya menerima kata guru/ buku.

b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajahi) tentang ilmu dan teknologi.

c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

Kelemahan metode percobaan sebagai berikut :

a. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik berkesempatan mengadakan eksperimen.

b. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anka didik harus menanti untuk melanjutkan pelajaran.

c. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.


(55)

4. Metode diskusi

Metode diskusi adalah suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui wahana tukar pendapat dan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh guna memecahkan suatu masalah, memperjelas sesuatu bahan pelajaran dan mencapai kesepakatan. Melalui metode ini berbagai keterampilan seperti bertanya, berkomunikasi, menafsirkan, dan menyimpulkan dapat

dikembangkan . Demikian pula keberanian mengemukakan pendapat, sikap-sikap kritis, toleran , kemampuan mengenndalikan emosi, dan sebagainya dapat dibina.

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk : a. Mendorong siswa berpikir kritis.

b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

c. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirannya untuk memecahkan masalah bersama.

d. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama.

Kelebihan metode diskusi sebagai berikut :

a. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar.

b. Setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pelajarannya masing-masing.

c. Dapat menumbuhkan dan mengembangkan cara berfikir dan sikap ilmiah. d. Dengan mengajukan dan mempertahankan pendapatnya dalam diskusi

diharapkan para siswa akan dapat memperoleh kepercayaan akan (kemampuan diri sendiri).

e. Dapat menunjang usaha-usaha pengembangan sikap sosial dan sikap demokratis para siswa.

Kelemahan metode diskusi sebagai berikut :

a. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar. b. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas. c. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara. d. Biasanya orang menghendaki pendekatan yang lebih formal. (Sri Rahayu ,2011: 56)

4. Metode resitasi

Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan membuat resume dengan kalimat sendiri.


(56)

Kelebihan metode resitasi sebagai berikut :

a. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diingat lebih lama.

b. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri.

Kelemahan metode resitasi sebagai berikut :

a. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru hasil pekerjaan temannya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri. b. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa oengawasan.

c. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual. (Syaiful Bahri Djamarah, 2006)

5. Metode latihan keterampilan

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar, dimana siswa diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaat dan sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute/ pernik-pernik.

Kelebihan metode keterampilan sebagai berikut :

a. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, membuat dan menggunakan alat-alat.

b. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian, penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda/ simbol, dan sebagainya.

c. Dapat membentuk kebiasan dan menambah ketepatan dan kecepatan pelaksanaan.

Kelemahan metode latihan keterampilan sebagai berikut :

a. Menghambat bakat dan inisiatif anak didik karena anak didik lebih banyak di bawa kepada penyesuaian dan diarahkan kepada jauh dari pengertian. b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal yang monoton dan mudah membosankan.

d. Dapat menimbulkan verbalitas. (Suryana , 2010 : 16)

6. Metode sosiodrama

Suatu cara penguasaan bahan pelajaran melalui pengembangan imajinatif, daya ekspresi, dan penghayatan. Metode ini membutuhkan peran aktif siswa dalam memainkan peran. Siswa dapat diberi peran sesuai dengan materi pelajaran


(57)

yang kita inginkan. Misalnya, saat kita ingin menanamkan jiwa-jiwa

kepahlawanan, guru dapat membuat skenario sederhana mengenai cerita yang berkaitan dengan materi tersebut. Selanjutnya, guru meminta siswa

memerankan tokoh-tokoh yang terdapat dalam skenario. Kelebihan metode ini di antaranya :

a. Memberikan pengalaman yang terlupakan. b. Menumbuhkan imajinasi.

c. Mendorong kreativitas.

d. Meningkatkan potensi seni peran yang dimiliki siswa. (Sri Rahayu , 2011: 58)

7. Metode karyawisata

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh pendidik, yang kemudian dibukukan.

Kelebihan metode karyawisata sebagai berikut :

a. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam pengajaran.

b. Membuat bahan yang dipelajari disekolah menjadi lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

c. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak. Kelemahan metode karyawisata sebagai berikut :

a. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak. b. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

c. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya terabaikan.

d. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik dilapangan.

e. Biayanya cukup mahal.

f. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh. (Sri Rahayu, 2011: 59)

8. Metode proyek

Metode proyek merupakan suatu cara memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengamati, meneliti dan melakukan sesuatu dengan terencana dan membutuhkan proses yang cukup panjang. Metode proyek biasanya dilakukan secara berkelompok. Setiap kelompok diwajibkan menyusun perencanaan yang


(58)

matang sebelum mereka melakukan pengamatan, penelitian atau kegiatan produksi.

Kelebihan metode proyek di antaranya :

a. Melatih siswa melakukan kegiatan secara terencana dan terukur. b. Membangun kebersamaan antarkelompok.

c. Melatih siswa untuk bertanggung jawab atas tugas-tugasnya.

d. Memberikan kesempatan siswa untuk mengalami dan melakukan sesuatu sehingga diharapkan dapat menjadi pengalaman yang tak terlupakan selama hidupnya.

(Suryana , 2010: 20)

9. Metode mengajar beregu

Metode mengajar beregu adalah suatu metode mengajar dimana pendidiknya lebih dari satu orang yang masing-masing mempunyai tugas. Biasanya salah seorang pendidik ditunjuk sebagai koordinator. Cara pengujiannya, setiap pendidik membuat soal, kemudian digabung. Jika ujian lisan maka setiap siswa yang diuji harus langsung berhadapan dengan team pendidik tersebut.

(Suryana, 2010: 21) 10. Metode perancangan

Yaitu suatu metode mengajar dimana pendidik harus merancang suatu proyek yang akan diteliti sebagai obyek kajian.

Kelebihan metode perancangan sebagai berikut :

a. Dapat merombak pola pikir anak didik dari yang sempit menjaid lebih luas dan menyeluruh dalam memandang dan memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan.

b. Melalui metode ini, anak didik dibina dengan membiaskan menerapkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan dengan terpadu, yang diaharapkan praktis dan berguna dalam kehidupan sehari-hari.

Kelemahan metode perancangan sebagai berikut :

a. Kurikulum yang berlaku di negara kita saat ini, baik secara vertikal maupun horizontal, belum menunjang pelaksanaan metode ini.

b. Organisasi bahan pelajaran, perencanaan, dan pelaksanan metode ini sukar dan memerlukan keahlian khusus dari guru, sedangkan para guru belum disispkan untuk ini.

c. Harus dapat memilih topik unit yang tepat sesuai kebutuhan anak didik, cukup fasilitas, dan memiliki sumber-sumber belajar yang diperlukan. d. Bahan pelajaran sering menjadi luas sehingga dapat mengaburkan pokok

unit yang dibahas. (Suryana, 2010: 22)


(59)

11. Metode Bagian

Metode bagian yaitu suatu metode mengajar dengan menggunkan sebagian-sebagian, misalnya ayat per ayat kemudian disambung lagi dengan ayat lainnya yang tentu saja berkaitan dengan masalahnya.

(Suryana, 2010: 22) 12.Metode Global

Metode global yaitu suatu metode mengajar dimana siswa disuruh membaca keseluruhan materi, kemudian siswa meresume apa yang dapat mereka serap atau ambil intisari dari materi tersebut.

(Suryana, 2010:22)

Dapat dilihat bahwa metode mengajar yang berpusat pada guru adalah metode ceramah atau sering disebut juga dengan metode langsung atau metode

ekspositori. Metode ceramah merupakan metode yang paling umum digunakan dalam pembelajaran. Pada metode ini, guru menyajikan bahan melalui penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap peserta didik, guru menjadi pusat peran dalam pencapaian hasil belajar dan seakan-akan guru menjadi satu-satunya sumber ilmu. Dalam metode ceramah peserta didik cenderung pasif karena hanya mendengarkan materi belajar dari guru sehingga kreativitas mereka kurang terpupuk atau bahkan cenderung tidak kreatif, siswa hanya sebatas memahami sambil membuat catatan. Metode ini memberikan informasi satu arah karena yang ingin dicapai adalah bagaimana guru bisa mengajar dengan baik sehingga yang ada hanyalah transfer pengetahuan.

Metode yang berpusat pada siswa adalah metode proyek, eksperimen, tugas dan resitasi, diskusi, sosiodrama, demonstrasi, karya wisata, latihan. Dalam metode-metode yang berpusat pada siswa ini, pembelajar memiliki tanggungjawab penuh


(1)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Bagian kelima ini merupakan bab penutup yang akan membahas mengenai kesimpulan dan saran. Bagian ini menyimpulkan keseluruhan inti dari hasil penelitian secara singkat namun terperinci dan jelas serta saran kepada pihak-pihak yang terkait dalam penelitian ini. Pembahasannya secara lebih rinci ditunjukkan pada bagian-bagian berikut ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, yang telah dilakukan mengenai kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X jurusan akuntansi SMK Negeri 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013 , dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan memahami soal akuntansi terhadap hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika kemampuan memahami soal akuntansi siswa baik maka hasil belajar siswa akan

meningkat. Sebaliknya, jika kemampuan memahami soal akuntansi buruk, maka hasil belajar siswa akan rendah.


(2)

2

2. Ada pengaruh yang posistif dan signifikan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadapa hasil belajar akuntanasi pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru baik maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika persepsi siswa tentang metode mengajar guru buruk maka hasil belajar siswa akan rendah.

3. Ada pengaruh yang positif dan signifikan kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi siswa kelas X SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013. Jika kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru baik maka hasil belajar siswa akan meningkat. Sebaliknya, jika kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru buruk maka hasil belajar siswa akan rendah.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang kemampuan memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru terhadap hasil belajar akuntansi pada siswa kelas X jurusan akuntansi SMK N 1 Metro Tahun Pelajaran 2012/2013, maka peneliti menyarankan sebagai berikut.

1. Kepada siswa

a. Hendaknya siswa lebih meningkatkan pemahamannya menelaah kalimat dalam membaca soal, sehingga kemampuannya memahami soal akuntansi


(3)

akan menjadi baik, dan hendaknya siswa lebih sering berlatih mengerjakan soal-soal latihan akuntansi, karena akuntansi itu akan lebih mudah

dipahami jika tidak hanya dengan cara mengahafal saja melainkan dengan lebih sering berlatih soal. Siswa juga hendaknya tidak hanya belajar pada saat ada PR dan akan mengahdapi ulangan saja, melainkan harus teratur, agar kemampuannya lebih baik lagi jika diasah setiap hari.

b. Siswa hendaknya lebih memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru dan mengikuti setiap pembelajaran yang ada di sekolah dengan baik. c. Persepsi adalah adalah suatu aktivitas seseorang dalam memberikan kesan,

penilaian, pendapat, merasakan dan menginterprestasikan sesuatu berdasarkan informasi yang ditampilkan. Jadi hendaknya siswa mempunyai persepsi yang positif terhadap metode mengajar guru, 2. Kepada Guru

a. Guru hendaknya dalam mengajar di kelas menggunakan metode-metode mengajar yang bervariasi dan mampu memilih metode mengajar yang tepat sehingga siswa akan lebih bersemangat dan tertarik untuk mengikuti proses pembelajaran di kelas tanpa melupakan inti dari materi yang akan disampaikan. Dan jika siswa sudah lebih bersemangat diharapkan dapat meningkatkan pemahamannya mengenai materi yang disampaikan guru.


(4)

4

3. Hasil belajar tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan siswa memahami soal akuntansi dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru saja. Akan tetapi hasil belajar diduga juga dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti motivasi belajar, keadaan ekonomi keluarga, disiplin belajar, aktivitas belajar, cara belajar lingkungan belajar atau yang lainnya. Oleh karena itu, peneliti mengaharapkan kepada peneliti lain untuk dapat meneliti faktor-faktor lain yang dapat meningkatkan hasil belajar selain kemampuan memahami soal oleh siswa dan persepsi siswa tentang metode mengajar guru.


(5)

A.M, Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Prafindo Persada

Almutmainah, Abidah. 2008.Hubungan pemahaman bacaan dan kemampuan mengarang narasi siswa kelas IX MA AL-Fatah Natar Lampung Selatan 2007/2008.Skirsi FKIP Universitas Lampung.

Arikunto,Suharsismi. 2008.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Astuti, Yuli Else. 2012.Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Metode Mengajar Guru, Lingkungan Belajar Disekolah dan Aktivitas Belajar Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI IPS SMA Kosgoro Bandar Sribhawono Tahun Pelajaran 2010/2011. Skripsi FKIP Universitas Lampung.

B.uno, Hamzah. 2008.Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2006.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamalik, Oemar. 2004.Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. Jakarta : PT Bumi Aksara.

(http:ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.html)

(http://id.shvoong.com/social-sciences/psychology/1837978-definisi-persepsi/) diterbitkan di:September 06,2008

Jihad, Asep & Abdul Haris. 2008.Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: PT Multi Pressindo.

Mudjiono & Dimyati. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nasution, A.S. 2007.Bacaan dan Kemajuan. Depdikbud

Pratiwi, Rosi. 2012.Pengaruh persepsi siswa tentang metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar di rumah dan kemampuan guru mengajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Pesisir Tengah Krui Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi FKIP Universitas Lampung


(6)

Riduwan. 2011.Metode dan Teknik Penyusunan Tesis. Alfabeta. Bandung.

Rusman,Tedi.2011.Aplikasi Statistik Penelitian Dengan SPSS. Bandar Lampung : Pendidikan Ekonomi Universitas Lampung

Slameto. 2010.Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Soemanto, Wasty. 2006.Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Sri Rahayu Yunus & Acep Yonny. 2011.Begini Cara Menjadi Guru Inspiratif

dan Disenangi Siswa. Yogyakarta: PT Pustaka Widyatama.

S. R., Soemarso. 2004.Akuntansi Suatu Pengantar, buku 1, edisi 5. Jakarta : Salemba Empat.

Sudarmanto, R.Gunawan. 2005.Analis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Sugiyono. 2012.Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodik. 2007.Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sumardi, dkk. 2004.Siklus Akuntansi. Bogor: Yudhistira

Suryana. 2010.Pengaruh metode mengajar guru, ketersediaan sarana belajar dan kompetensi guru terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi FKIP Universitas Lampung.

Suryosubroto. 2009.Proses Belajar Mengajar di sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Trianto. 2010.Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara

Walgito, Bimo. 2005.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Penerbit Andi Yoza, Desta. 2009.Hubungan antara kemampuan memahami isi bacaan dan

persepsi siswa terhadap kompetensi gurunya dengan hasil belajar akuntansi sub pokok bahasan ayat jurnal penyesuaian siswa kelas X akuntansi SMK Persada Bandar Lampung Tahun Ajaran 2008/2009. Skripsi FKIP


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AYAT JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA AKUNTANSI KELAS X SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2013/2014

1 8 17

ANALISIS PENYEBAB KESULITAN BELAJAR AYAT JURNAL PENYESUAIAN PADA SISWA AKUNTANSI KELAS X SMK NEGERI 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2013/2014

10 30 42

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU DAN KOMPETENSI PADAGOGIK GURU TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2010/2011

0 9 110

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DAN KEMAMPUAN GURU MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 13 1

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU, KETERSEDIAAN SARANA BELAJAR DI RUMAH DAN KEMAMPUAN GURU MENGAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PESISIR TENGAH KRUI LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 11 103

ENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 98

PENGARUH KEMAMPUAN MEMAHAMI SOAL AKUNTANSI DAN PERSEPSI SISWA TENTANG METODE MENGAJAR GURU TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI SUB POKOK BAHASAN AYAT JURNAL PENYESUAIAN SISWA KELAS X JURUSAN AKUNTANSI SMK NEGERI 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 70

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 81

PENGARUH SIKAP TERHADAP GURU DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS X AKUNTANSI SMK MUHAMADIYAH 1 METRO TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 19 75

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86