HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL

SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

ELOK MULIANI MUSA

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS semester ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012-2013 yang berjumlah 53 siswa.Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin.Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel dalam penelitian adalah ini adalah 47 siswa.

Metode yang digunakan di dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survei. Data yang terkumpul melalui angket, diolah dengan komputer melalui program SPSS versi 16. Untuk menguji hipotesis pertama, kedua, dan ketiga menggunakan korelasi parsial, sedangkan hipotesis keempat menggunakan regresi linier multiple. Berdasarkan analisis diperoleh hasil penelitian sebagai berikut.

1. Ada hubungan yang positif keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dikendalikan

2. Ada hubungan yang positif persepsi siswa tentang keterampilan guru


(2)

di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan cara belajar dikendalikan

3. Ada hubungan yang positif cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dikendalikan

4. Ada hubungan yang positif keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

Kata Kunci: keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi


(3)

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR

DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL

SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Oleh

ELOK MULIANI MUSA Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2013


(4)

Judul Skripsi : HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG

KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS

SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Nama Mahasiswa :

Elok Muliani Musa

Nomor Pokok Mahasiswa : 0913031083

Program Studi : Pendidikan Ekonomi Jurusan : Pendidikan IPS

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I, Pembimbing II,

Drs. Teddy Rusman, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19600826 198603 1001 NIP 19600817 198603 1 003

2. Mengetahui

Ketua Jurusan Ketua Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan Ekonomi,

Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si. Drs. Hi. Nurdin, M.Si. NIP 19560108 198503 1 002 NIP 19600817 198603 1 003


(5)

MENGESAHKAN

1.

Tim Penguji

Ketua : Drs. Teddy Rusman, M.Si. ...

Sekertaris : Drs. Hi. Nurdin, M.Si. ...

PengujiBukan

Pembimbing : Drs. Yon Rizal, M.Si. ...

2.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si. NIP. 196003151985031003


(6)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS LAMPUNG

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Jl. Soemantri Brojonegoro No. 01 Gedung Meneng Bandar Lampung 35145 Telp. (0721) 704624 Faximile (0721) 7046

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini, adalah:

1. Nama : Elok Muliani Musa 2. NPM : 0913031083

3. Program Studi : Pendidikan Ekonomi

4. Alamat : Jln. Kopi Asrama Anisa 2 Gedong Meneng Raja Basa Bandar Lampung

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Bandar Lampung, Mei 2013 Yang Membuat Pernyataan

Elok Muliani Musa NPM 0913031083


(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Jaya, pada 17 Desember 1990. Anak ketigat dari lima bersaudara, putri dari Bapak Musa Murtado dan Ibu Emalia.

Pendidikan formal yang pernah ditempuh penulis adalah Taman Kanak-Kanak ABA diselesaikan tahun 1997, Sekolah Dasar Negeri 1 Yukum Jaya diselesaikan tahun 2003, SMP Negeri 1 Terbanggi Besar diselesaikan tahun 2006, dan SMA Negeri I Terbanggi Besar diselesaikan tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis diterima sebagai mahasiswa Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung melalui jalur UM.


(8)

M otto

““Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu telah selsesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain”

~Al-I nsyirah, 6-7~

‘Jangan katakan: Wahai AL L OH masalahku sangat besar, tapi katakanlah Wahai masalah AL L OH itu M aha Besar!!!

~M otivasiku~

“Sukses itu penting, tapi bersyukur jauh lebih sukses” ~M otivasiku~

“2 Penyebab kegagalan : Beriman tanpa tanpa beramal (meyakini tanpa diiringi tindakan, dan Beramal tanpa beriman (bertindak tanpa diiringi keyakinan)”

~M otivasiku~

“Tiada 1 kekuatanpun yang dapat menolongmu selain Alloh SWT, jangan pernah jauh dari Nya… ..”

~M otivasiku~

“Jatuh itu biasa, bangkit itu luar biasa!!! Pelaut yang ulung tidak lahir dari laut yang tenang”

~APEL ~


(9)

SANWACANA

Puji syukur penulis ke hadirat Allah SWT karena dengan hidayah, nikmat dan pertolongan-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Kemudian sholawat serta salam penulis alamatkan kepada Uswatun Hasanah, Rasulullah Muhammad SAW.

Skripsi dengan judul “Hubungan Keterampilan Hitung, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar, dan Cara Belajar Dengan Hasil Belajar Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013” ini, penulis susun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana pendidikan di Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung. Penulis menyadari sepenuhnya akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Sehingga dalam

penulisan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bimbingan, saran, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si., selaku Dekan FKIP Univesitas Lampung.

2. Bapak Dr. M. Thoha BS. Jaya, M.Si., selaku Pembantu Dekan I FKIP Universitas Lampung.


(10)

3. Bapak Drs. Arwin Achmad, M.Si., selaku Pembantu Dekan II FKIP Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H., selaku Pembantu Dekan III FKIP Universitas Lampung.

5. Bapak Drs. Hi. Buchori Asyik, M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Hi. Nurdin, M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan

Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP Universitas Lampung sekaligus dosen Pembimbing II yang telah membimbing, memberikan saran dan motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Drs. Teddy Rusman, M.Si., selaku dosen Pembimbing I sekaligus Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, saran, dan bantuan kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.

8. Bapak Drs. Yon Rizal, M.Si., selaku dosen Pembahas yang memberikan banyak masukan demi kesempurnaan skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu dosen, khususnya dosen Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan IPS FKIP, Universitas Lampung yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

10.Bapak dan Ibu karyawan di lingkungan FKIP Universitas Lampung.

11.Emak dan Bapakku: Emalia dan Musa Murtado, atas kasih sayang, motivasi, kesabaran, dan do’a yang tulus kepada penulis, hanya Allah yang mampu membalas jasa kalian, semoga Alloh senantiasa menjaga kalian.


(11)

12.Keluargaku ,kakak dan adikku terimakasi untuk semua yang kalian berikan Ajo, adek iib, adek diah semoga Alloh senantiasa membimbing kita. Kiyai, rujungan, naken alya semoga Alloh memberikan hidayah kepada kita semua. 13.Kak Aples Ghaffarlin (eska) yang banyak memberikan pengalaman hidup.

Banyak belajar dari mu Monsterrrr. Demi Hidup Lebih Baik! Aku tunggu. “Gede siii ,tapi rela bagi-bagi?” ^_^

14. Seseorang yang kelak menjadi imamku, terimakasi untuk waktu dan do’anya. 15. Teman sebangku ku kettt “wanita bernada” alias dewi kartika terimakasi

untuk kebersamaannya, eda “Apri Yana Dewi Silalahi” SD, SMP, SMA sekarang Kuliah pun bareng,hahaaa terimakasi sayang paling tegar dengerin curhatku, ngah “Yuyun Yocepta Mi’raj” semangat juang ngah!!! Harus jadi wanita perkasa penerus papi ^^ , Meta, Tiwi, Eko, Puji, Engg, Anteng, Eta, Risa seluruh keluarga besar SOS One Community 09 semoga kita sukses semua dan terimakasi untuk kebersamaannya (Teman Bergosip,hahaa). Seven Beauty Sizta (ngah Mala “Wanita yang yang suka trabas lampu merah

UNILA”, Mbak sulis “Mirip artis korea lho mb,gimana enggak gawenya aja nonton korea gak pernah tinggal”, Qie “Wanita dari pulau seberang yang banyak penggemar di FB”, Ddew “Wanita yang susah ditebak sekarang misterius”, Mbak Eka dan Muji “2Wanita yang sama-sama punya bakat dagang dan pekerja keras”) semoga kita sukses semua. Kalian Semua adalah bagian yang indah dari cerita hidupku, Terimakasih.

16.Teman-teman seperjuanganku Pendidikan Ekonomi 2009 (Yulia, Rahma luv u sayanggg ^^”, Tantri, Lili, Mbak Vivi, Erni, Rita, Yika, Maz Bagus, Putri, Naesya, Mba Era, Dwi, Bunda, Mbak Merlyn, Hamer, Adon, Trisna, Tiffany


(12)

dan lain-lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu ), terimakasih atas do’a dan dukungannya;

17.Seluruh Kakak tingkat serta adik-adik tingkat 2008, 2010 dan 2011 yang sudah selesai studynya maupun yang belum selesai semoga sukses;

18.Om Herdi, Kak Wardani, Kak Haris terimakasih atas info dan bantuannya. 19.Saudara seperjuangan Forum Pembinaan dan Pengkajian Islam (UKMF FPPI)

FKIP Unila, semoga kita mampu istiqomah di jalan-Nya, aamiin.. 20.Teman-teman kelompok KKN Tematik Kec. Jati Agung, Kab. Lampung

Selatan: Feri, mb indah, fika, femi, vina, mita, dll atas ilmu, pengalaman, dan kebersamaannya.

21.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

Semoga segala doa, bantuan, bimbingan, dan motivasi yang diberikan kepada penulis mendapat ridho dan pahala dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, amin.

Bandar Lampung, Mei 2013 Penulis


(13)

DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Rumusan Masalah... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Kegunaan Penelitian ... 11

G. Ruang Lingkup Penelitian ... 12

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS A. Tinjauan Pustaka... 13

1. Pengertian Hasil Belajar ... 13

2. Keterampilan Hitung ... 16

3. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Dasar Guru ... 19

4. Cara Belajar Siswa ... 23

5. Hasil Belajar Akuntansi ... 26

6. Hubungan Antara keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi ... 27

B. Penelitian yang Relevan ... 29

C. Kerangka Pikir ... 30

D. Hipotesis ... 32

III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 34

B. Populasi dan Sampel ... 35


(14)

2. Sample ... 35

3. Teknik Sampling ... 37

C. Variabel Penelitian ... 38

1. Variabel Bebas ... 38

2. Variabel Terikat ... 38

D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel ... 39

E. Teknik Pengumpulan Data ... 42

1. Observasi ... 42

2. Wawancara ... 42

3. Dokumentasi ... 44

4. Angket ... 44

5. Tes ... 44

F. Uji Persyaratan Instrumen ... 44

1. Uji Validitas Angket ... 44

2. Uji Reliabilitas Angket ... 45

3. Tingkat Kesukaran ... 50

4. Daya Beda ... 51

G. Uji Persyaratan Statistik Parametrik (Analisis Data) ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Homogenitas ... 54

H. Pengujian Hipotesis ... 55

1. Korelasi Parsial ... 55

2. Regresi Linier Multiple ... 56

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Sekolah Tempat Penelitian ... 58

1. Sejarah Berdirinya SMA Bina Mulya Bandar Lampung ... 59

2. Situasi dan Kondisi SMA Bina Mulya Bandar Lampung ... 60

3. Visi dan Misi SMA Bina Mulya Bandar Lampung ... 61

4. Proses Belajar Mengajar di SMA Bina Mulya Bandar Lampung ... 61

5. Gambaran Umum Responden ... 61

6. Kegiatan Ekstrakulikuler SMA Negeri 1 Bandar Lampung ... 61

B. Deskripsi Data ... 62

1. Keterampilan Hitungan ... 63

2. Persepsi SiswaTentang Keterampilan Guru Mengajar ... 64

3. Cara Belajar ... 66

4. Hasil Belajar Akuntansi ... 68

C. Pengujian persyaratan analisis data ... 72

1. Uji normalitas ... 72

2. Uji homogenitas ... 73

D. Pengujian Hipotesis ... 75

1. Pengujian Hipotesis Pertama ... 75

2. Pengujian Hipotesis Kedua ... 77

3. Pengujian Hipotesis Ketiga ... 79


(15)

E. Pembahasan ... 82 1. Hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar

akuntansi apabila persepsi siswa tentang keterampilan guru

mengajar dan cara belajar dikendalikan ... 82 2. Hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru

mengajar dengan hasil belajar akuntansi apabila keterampilan

hitung dan cara belajar dikendalikan... 83 3. Hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi apabila

keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan

guru mengajar dikendalikan ... 84 4. Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang

keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan

hasil belajar akuntansi ... 85 V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 89 B. Saran ... 90 DAFTAR PUSTAKA


(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Hasil Ujian MID Semester Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar

Lampung Tahun 2012/1013 ... 2

2. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM Dan Tidak Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012/1013 ... 3

3. Hasil Ujian Mid Semester Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012/1013 ... 4

4. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM Dan Tidak Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012/1013 ... 4

5. Cara Belajar Siswa Kelas XII Semester Ganjil Di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/1013 ... 8

6. Keterampilan Guru Mengajar ... 21

7. Hasil Penelitian Yang Relevan ... 29

8. Data Jumlah Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 ... 35

9. Perhitungan Proporsi Sampel Setiap Kelas ... 37

10. Indikator Dan Sub Indikator Variabel ... 41

11. Hasil Analisis Uji Validitas Tes Keterampilan Hitung (X1) ... 46

12. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru (X2) ... 47

13. Hasil Analisis Uji Validitas Angket Cara Belajar (X3) ... 47

14. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X1 ... 49

15. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X2 ... 49

16. Hasil Analisis Uji Reliabilitas Angket Untuk Variabel X3 ... 50

17. Hasil Uji Coba Instrumen Tes Untuk Variabel X1 ... 52

18. Daftar Sarana Dan Prasarana Sma Bina Mulya Bandar Lampung .. 59

19. Distribusi Frekuensi Variabel Keterampilan Hitung (X1) ... 63

20. Kategori Keterampilan Hitung (X1) ... 64

21. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2) ... 65

22. Kategori Variabel Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru (X2) ... 66

23. Distribusi Frekuensi Variabel Cara Belajar (X3) ... 67


(17)

25. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 68 26. Kategori Variabel Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 69 27. Hasil Uji Normalitas Keterampilan Hitung (X1), Persepsi Siswa

Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2), Cara Belajar (X3),

Dan Hasil Belajar Akuntansi (Y) ... 72 28. Hasil Uji Homogenitas Dengan Menggunakan Spss ... 73 29. Korelasi Keterampilan Hitung Dengan Hasil Belajar Akuntansi

Apabila Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

Dan Cara Belajar Dikendalikan ... 74 30. Korelasi Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru

Dengan Hasil Belajar Akuntansi Apabila Keterampilan Hitung

Dan Cara Belajar Dikendalikan ... 76 31. Korelasi Cara Belajar Dengan Hasil Belajar Akuntansi Apabila

Keterampilan Hitung Dan Persepsi Siswa Tentang Keterampilan

Guru Mengajar Dikendalikan ... 78 32. Korelasi Keterampilan Hitung, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan


(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman


(19)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas pendidikan warga bangsa tersebut karena dengan pendidikan yang baik manusia dapat mencapai kesejahteraan hidup, mengembangkan potensi dirinya, mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan berpartisipasi secara lebih aktif dalam pembangunan. Dengan demikian pendidikan adalah usaha sadar dan bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkan untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat (Hamalik, 2004: 79).

Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi sebagai mitra kerja dengan keluarga dan masyarakat dalam melaksanakan tugas membentuk warga masyarakat dan warga negara seperti yang diinginkan. Salah satu usaha sekolah yang digunakan untuk mencapai tujuannya adalah dengan meningkatkan hasil belajar siswa.


(20)

2 SMA adalah jenjang sekolah menengah atas yang merupakan suatu lembaga pendidikan formal yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. SMA ada yang negeri dan ada yang swasta. SMA Bina Mulya merupakan sekolah swasta yang

kurikulum yang diterapkan sama dengan di SMA Negeri yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Dengan menerapkan sistem pengajaran yang

bernuansa islam.

Berdasarkan penelitian pendahuluan yang telah dilakukan pada siswa kelas XII IPS semester ganjil SMA Bina Mulya Bandar Lampung tahun pelajaran

2012/2013, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dan matematika rendah. Di bawah disajikan data hasil mid semester mata pelajaran akuntansi dan matematika.

Tabel 1. Hasil MID Semester Ganjil.Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012

No Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 ≥ 84 1 1,88%

2 74 – 83 10 18,87%

3 64 – 73 4 7,55%

4 54 – 63 9 16,98%

5 ≤53 29 54,72%

Jumlah 53 100%

Sumber: Guru Mata Pelajaran Akuntansi SMA Bina Mulya Bandar Lampung

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya dari 53 siswa yang mendapat nilai kurang dari 74 sebanyak 42 siswa atau sebesar 79,25%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMA Bina Mulya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar


(21)

3 yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk

menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMA Bina Mulya adalah 74. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum

mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru yang bersangkutan.

Tabel 2. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM dan Tidak Pada Mata Pelajaran Akuntansi Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012

No Tingkat Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 74 11 20,75%

2 < 74 42 79,25%

Jumlah 53 100%

Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA Bina Mulya Bandar Lampung

Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa hasil siswa yang menguasai mata pelajaran akuntansi tergolong rendah jika

dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran.

Akuntansi menurut Harahap (2001: 4), “akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan disajikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka-angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”. Karena akuntansi berhubungan dengan keterampilan hitung maka untuk mendapatkan hasil belajar akuntansi yang baik siswa perlu menguasai keterampilan hitung yang baik. Keterampilan hitung yang dipelajari siswa di sekolah terdapat dalam mata pelajaran matematika.


(22)

4 Tabel 3. Hasil MID Semester Ganjil.Mata Pelajaran Matematika Siswa

Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012

No Nilai Jumlah Siswa Persentase%

1 ≥ 84 1 1,88%

2 74 – 83 6 11,32%

3 64 – 73 4 7,54%

4 54 – 63 12 22,64%

5 ≤53 30 56,62%

Jumlah 53 100%

Sumber: Guru Mata Pelajaran Matematika SMA Bina Mulya Bandar Lampung

Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui hasil belajar siswa bervariasi dari nilai yang tinggi sampai dengan nilai yang rendah. Hasil belajar yang diperoleh siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya dari 53 siswa yang mendapat nilai kurang dari 74 sebanyak 46 siswa atau sebesar 86,79%. Hal ini berarti sebagian besar siswa memiliki hasil belajar yang masih tergolong rendah. Di SMA Bina Mulya terdapat Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu tingkat pencapaian kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa per-mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa. Dari penelitian pendahuluan yang dilakukan, diperoleh bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) siswa di SMA Bina Mulya adalah 74. Jika siswa telah mencapai kriteria tersebut maka siswa tidak perlu mengikuti pembelajaran remedial, sebaliknya jika siswa belum

mencapai kriteria yang diharapkan maka siswa tersebut harus mengikuti remedial yang diadakan oleh guru yang bersangkutan.

Tabel 4. Daftar Nilai Yang Mencapai KKM dan Tidak Pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar

Lampung Tahun 2012

No Tingkat Ketuntasan Frekuensi Persentase (%)

1 ≥ 74 7 13,21%

2 < 74 46 86,79%

Jumlah 53 100%


(23)

5 Berdasarkan tabel tersebut dapat dilihat hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya masih tergolong rendah, sehingga dapat dikategorikan bahwa hasil siswa yang menguasai mata pelajaran matematika tergolong rendah jika

dibandingkan dengan siswa yang belum menguasai bahan pelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa keterampilan hitungnya juga rendah.

Secara umum hal-hal yang mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar terbagi atas dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dijalankan secara professional. Hasil belajar menjadi sangat penting sebagai indikator keberhasilan belajar. Baik bagi guru maupun siswa. Bagi

seorang guru, hasil belajar siswa merupakan pedoman evaluasi bagi keberhasilan belajar siswa. Seorang guru dapat dikatakan berhasil apabila lebih dari separuh jumlah siswa (65%) telah mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan. Sedangkan bagi siswa, hasil belajar merupakan sarana informasi untuk mengukur tingkat kemampuan atau keberhasilan belajarnya, apakah mengalami perubahan yang bersifat positif maupun perubahan yang bersifat negatif. Hal ini senada dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006: 128) yang menyatakan: “Siswa dinyatakan berhasil dalam belajarnya apabila siswa tersebut menguasai bahan pelajaran minimal 65%”.

Faktor lain yang diduga berhubungan dengan hasil belajar akuntansi yang rendah adalah persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar siswa tersebut. Proses belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan nilai sikap dalam diri siswa.


(24)

6 Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah orang tua siswa di sekolah. Guru dan siswa adalah dua sosok manusia yang tidak dapat dipisahkan dari dunia pendidikan. Oleh karena itu, dalam pencapaian tujuan pendidikan guru harus memiliki keterampilan dalam mengajar.

Tenaga pengajar di SMA Bina Mulya masih kurang hal ini terlihat dari guru mata pelajaran akuntansi dan matematika masing-masing hanya satu orang. Guru-guru di SMA Bina Mulya juga bukan merupakan PNS kebanyakan dari mereka adalah tenaga honorer. Walaupun mereka adalah tenaga honorer diharapkan mereka dapat mengajar dengan baik dan professional.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 23

November 2012 dari 27 responden 23 diantaranya berpendapat keterampilan guru masih rendah. Hal itu mereka nilai dari banyaknya guru yang masih belum bisa mengoptimalkan waktu belajar dikelas, guru memberikan tugas kepada siswa kemudian ditinggal ke kantor atau ngobrol dengan guru di kelas sebelah. Hal lain guru hanya menjelaskan kemudian memberikan tugas dengan demikian dapat dikatakan variasi dalam mengajar masih kurang.

Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar yang baik dapat menunjang kegiatan belajar mengajar yang lebih menyenangkan, sehingga berdampak juga pada hasil belajar siswa yang dicapai. Hamzah B. Uno (2008: 7) menyatakan prinsip – prinsip umum yang harus dijadikan pegangan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:

1. Mengajar harus berdasarkan pengalaman yang sudah dimiliki siswa. 2. Pengetahuan dan keterampilan yang diajarkan harus bersifat praktis 3. Mengajar harus memperhatikan perbedaan individual setiap siswa. 4. Kesiapan (readiness) dalam mengajar sangat penting dijadikan landasan


(25)

7 5. Tujuan pengajaran harus diketahui siswa.

6. Mengajar harus mengukuti prinsip psikologis tentang belajar.

Siswa merupakan objek dalam pendidikan. Seseorang yang mencari ilmu

sebanyak mungkin dari gurunya namun, banyak siswa di SMA Bina Mulya yang dalam kegiatan belajar mengajar khususnya pelajaran akuntansi dan matematika mereka tidak memperhatikan guru yang sedang menjelaskan mereka malah mengerjakan pekerjaan rumah di kelas. Siswa tidak membagi waktu belajar sebagaimana mestinya yang seharusnya pekerjaan rumah itu dikerjakan di rumah namun mereka kerjakan di kelas pada saat pelajaran berlangsung. Ada pula siswa yang sudah sekuat tenaga belajar namun hasil yang mereka capai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Cara belajar setiap siswa berbeda-beda,dengan menggunakan suatu metode atau cara belajar yang efektif, praktis dan mudah untuk diterapkan siswa sehingga berdampak pula pada hasil belajar yang dicapai.

Berikut disajikan data mengenai cara belajar siswa yang peneliti dapat melalui hasil observasi dan wawancara yang dilaksanakan tanggal 23 November 2012 dari 27 responden.

Tabel 5. Cara Belajar Siswa Kelas XII Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/1013

No Cara Belajar Tidak

Melakukan

Melakukan Keterangan 1 Membuat jadwal dan

pelaksanaannya

10 17 Banyaknya

siswa yang 2 Membaca dan membuat

catatan

18 9 diwawancara

adalah 27 siswa 3 Mengulang bahan pelajaran 23 4

4 Konsentrasi dalam belajar 15 12

5 Mengerjakan tugas 17 10


(26)

8 Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa cara-cara belajar pada siswa kelas XII IPS dari 27 responden sebagian besar tidak melakukan cara-cara belajar yang seharusnya dilakukan sebagai seorang pelajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cara-cara belajar pada siswa kelas XII IPS di SMA Bina Mulya Bandar Lampung semester ganjil tahun pelajaran 2012/2013 tergolong tidak tepat. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006 : 44), yaitu

“Metode belajar adalah cara yang dilakukan dalam kegiatan belajar atau cara yang digunakan dalam memberikan pelajaran (mengajar) kepada orang yang mempelajarinya (belajar). Penentu cara belajar memiliki andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh kerelevansian penggunaan suatu cara atau metode yang tepat sesuai dengan standar yang telah ditetapkan”.

Untuk menjawab persoalan di atas maka penulis perlu mengadakan penelitian dengan judul: “Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar

Akuntansi siswa kelas XII IPS semester ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran matematika kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang masih rendah. 2. Keterampilan hitung siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar


(27)

9 3. Cara belajar siswa dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi kelas XII

IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang kurang efektif dan efisien.

4. Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar khususnya akuntansi masih kurang, karena sebagian besar guru-gurunya adalah tenaga honorer.

5. Hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar lampung tahun 2012 yang masih rendah.

6. Banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika guru mengajar mata pelajaran akuntansi dan matematika kelas XII IPS.

7. Banyak siswa yang masih mengerjakan pekerjaan rumah (PR) ketika pelajaran berlangsung.

8. Sebagian besar siswa masih menggunakan waktu belajar untuk hal-hal yang kurang berguna.

C. Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi pada keterampilan hitung (X1), persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X2), cara belajar (X3) dan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS di SMA Bina Mulya Bandar Lampung (Y).

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Apakah ada hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar


(28)

10 Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dikendalikan?

2. Apakah ada hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan cara belajar dikendalikan?

3. Apakah ada hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dikendalikan?

4. Apakah ada hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui.

1. Hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

2. Hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.


(29)

11 3. Hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS

Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

4. Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

F. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan berguna untuk hal-hal sebagai berikut: Kegunaan penelitian ada dua hal yaitu:

1. Kegunaan teoritis, memberikan informasi bagi peneliti dan untuk mengembangkan pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. 2. Kegunaan Praktis, penelitian ini berguna untuk:

a. Sebagai masukan dalam usaha meningkatkan keterampilan hitung, keterampilan guru dan cara belajar siswa.

b. Siswa : sebagai salah satu cara untuk mengetahui persentase hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru, dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi.

c. Guru : sebagai mediasi untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran mata pelajaran Akuntansi.


(30)

12 G. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Objek Penellitian

Keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar, cara belajar, dan hasil belajar akuntansi.

2. Subjek Penelitian

Siswa kelas XII IPS semester ganjil. 3. Tempat Penelitian

SMA Bina Mulya Bandar Lampung. 4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun ajaran 2012/2013. 5. Disiplin Ilmu


(31)

13

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pengertian Hasil Belajar

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagi interaksi dengan lingkungan dalam

memenuhi kebutuhan hidupnya (Slameto, 2003: 2).

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya (Oemar Hamalik, 2004: 28). Sedangkan Sardiman (2005: 21) berpendapat bahwa “belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa, raga, fisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seutuhnya yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa dan karsa, ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik”.

Belajar diperoleh seseorang melalui pengalamannya. Dalam proses belajar seseorang berinteraksi langsung dengan lingkungannya sehingga menghasilkan perubahan yaitu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Slameto (2003: 20) mengemukakan bahwa: “belajar merupakan usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku”.


(32)

14 Berdasarkan pendapat diatas, belajar merupakan proses untuk mendapatkan perubahan tingkah laku yang diperoleh dari interaksi sosial. Perubahan-perubahan tersebut bisa dalam hal pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap.

Hasil belajar merupakan hal yang tidak terpisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses yang nantinya berpengaruh terhadap hasil belajar.

Prinsip-prinsip belajar menurut Slameto (2003: 27-28) antara lain: 1. Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar

a. dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif, meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan instruksional

b. belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional

c. belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat mengembangkan kemampuan dan belajar dengan efektif d. belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya 2. Sesuai hakikat belajar

a. belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut perkembangannya

b. belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery c. belajar adalah proses kontinguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.

3. Sesuai materi/bahan yang harus dipelajari

a. belajar bersifat keseluruhan dan materi harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya

b. belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya

4. Syarat keberhasilan belajar

a. belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang

b. repetisi dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian/ketrampilan/sikap itu mendalam pada siswa

Prinsip-prinsip belajar tersebut diatas dapat membantu siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Dengan tujuan agar siswa mampu mengatur waktu,


(33)

15 membuat jadwal dan konsentrasi dalam mengikuti pelajaran sehingga akan

membuahkan hasil yang maksimal.

Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu yang relative menetap. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono (2002: 3), “hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar”.

Menurut Sudjana (2004: 22), “hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya”. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan (Oemar Hamalik, 2006: 155). Sedangkan Slameto (2003: 17) menyatakan “hasil belajar merupakan tolok ukur yang utama untuk mengetahui keberhasilan belajar seseorang.

Menurut Slameto (2003: 53), faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah :

1. Faktor intern meliputi : a. Faktor Jasmaniah

1. Faktor kesehatan 2. Faktor cacat tubuh b. Faktor-faktor Psikologis

1. Intelegensi 2. Perhatian 3. Minat 4. Bakat 5. Motif 6. Kematangan 7. Kesiapan


(34)

16 c. Faktor kelelahan

2. Faktor ekstern meliputi : a. Faktor keluarga

1. Cara orang tua mendidik 2. Relasi antar keluarga 3. Suasana rumah

4. Keadaan ekonomi keluarga 5. Pengertian orang tua 6. Latar belakang kebudayaan b. Faktor sekolah

1. Metode mengajar 2. Kurikulum

3. Relasi guru dengan siswa 4. Relasi siswa dengan siswa 5. Displin sekolah

6. Alat pengajaran 7. Waktu sekolah

8. Standar pelajaran diatas ukuran 9. Keadaan gedung

10.Metode belajar 11.Tugas rumah c. Faktor Masyarakat

1. Kegiatan siswa dalam masyarakat 2. Mass media

3. Teman bergaul

4. Bentuk kehidupan masyarakat.

Hasil belajar adalah suatu alat untuk megukur tingkat keberhasilan para siswa dalam proses belajar mengajar. Dengan mengetahui hasil belajar maka siswa maupun guru dapat mengukur kemampuan yang dimiliki. Sebagai seorang guru dapat mengevaluasi cara mengajar. Sedangkan siswa dapat mengukur sejauh mana dapat mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru.

2. Keterampilan Hitung

Kata keterampilan memiliki arti yang sama dengan kecekatan. Keterampilan atau kecekatan adalah kepandaian melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar. Hasan Alwi (2003: 140) berpendapat bahwa berhitung berasal dari kata hitung yang mempunyai makna keadaan, setelah mendapat awalan ber- akan berubah


(35)

17 menjadi makna yang menunjukkan suatu kegiatan menghitung (menjumlahkan, mengurangi, membagi, mengalikan dan sebagainya). Sementara itu menurut ahli lain, Raodatul Jannah (2011: 32) dalam http://www.scribd.com/doc/82616014/BAB-II-Proposal-2 Aritmatika yakni semua hal tentang penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Hal ini sependapat dengan Nurkhasanah dan Didik Turminto (2007: 243) dalam file:///G:/berhitung.htm, berhitung adalah

mengerjakan hitungan (menjumlahkan, mengurangi, dan sebagainya).

Keterampilan hitung di sekolah ada didalam mata pelajaran matematika. Matematika menurut. Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dipenyelesaian masalah mengenai bilangan.

Matematika adalah suatu sistem yang rumit tetapi tersusun sangat baik yang mempunyai banyak cabang. Pada suatu tingkat rendah ada ilmu hitung, aljabar dan ilmu ukur. Tetapi ini telah diperluas pada tingkat yang lebih tinggi dan banyak cabang baru yang bertambah. Ilmu ukur segitiga, topologi, mekanika, dinamika, statistika, peluang, analisis, logika dan masih banyak lagi. Masih banyak ketentuan yang mungkin dari matematika tetapi tidak diantaranya dapat menerangkan dengan tepat seperti suatu pokok yang kompleks. Matematika adalah ilmu tentang sesuatu yang memiliki pola keteraturan dan urutan yang logis. Matematika adalah kumpulan aturan yang harus dimengerti,

perhitungan-perhitungan aritmatika, persamaan aljabar yang misterius, dan bukti-bukti geometris (John A. Van de Walle, 2008: 12-13).


(36)

18 Matematika adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan lain, misalnya di bidang teknik, ekonomi, ilmu sosial serta

matematika dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sendiri (Yahya, 2000: 3). Beberapa definisi atau pengertian matematika menurut R. Soedjadi (2000: 11):

a. Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secara sistematik.

b. Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan dan kalkulasi. c. Matematika adalah pengetahuan tentangg penalaran logic dan

berhubungan dengan bilangan.

d. Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.

e. Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic. f. Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat. “Pada umumnya para siswa yang pandai dalam matematika tidak hanya pandai dalam bidang matematika saja tetapi juga dalam bidang-bidang yang lain. Sebuah kalkulator tidak bisa berfikir untuk kamu, kamu sendiri harus memahami apa yang kamu lakukan. Jika kamu tidak memahami matematika, kalkulator hanya sedikit membantu” (Handley, 2004: 11). Tanpa memahami matematika murni, tidak mungkin dapat mempelajari dan memahami matematika ekonomi dan bisnis (Bintang, 2002: 3).

Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, keterampilan hitung adalah kecakapan siswa dalam mempelajari operasi penjumlahan, operasi pengurangan, operasi perkalian, dan operasi pembagian yang merupakan bagian dari matematika. Hasil belajar ini dibatasi oleh aspek kognitif yang direpresentasikan dengan nilai tes yang dilihat dari nilai matematika. Metematika merupakan satu syarat untuk mempelajari bidang studi lain, termasuk akuntansi. Penguasaan siswa terhadap keterampilan hitung yang didapat dari penyelesaian matematika, lebih


(37)

19 memudahkan dalam mempelajari akuntansi yang juga menggunakan perhitungan angka.

3. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar

Kata persepsi berasal dari bahasa inggris “perception” yang berarti penglihatan atau tanggapan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia persepsi adalah suatu tanggapan (penerimaan langsung dari suatu serapan).

Slameto (2003: 102) mengemukakan bahwa “Persepsi adalah proses menyangkut masuknya pesan atau informasi yang masuk ke dalam otak manusia. Melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya, yaitu indera penglihatan, peraba, perasa,dan penciuman”.

Menurut Walgito (2004: 87), persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan yaitu merupakan proses yang berwujud diterimanya stimulus oleh individu melalui alat reseptornya.

Guru adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik. Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab untuk membimbing dan membina anak didik, baik secara individual maupun klasikal, di sekolah maupun di luar sekolah (Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 32).

Menjadi guru menurut Prof. Dr. Zakiah Darajat dan kawan-kawan (Dalam Syaiful Bahri Djamarah, 2000: 32-33) tidak sembarangan, tetapi harus memenuhi

beberapa persyaratan seperti: 1. Takwa kepada Alloh swt.


(38)

20 2. Berilmu

3. Sehat jasmani 4. Berkelakuan baik.

Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan Negara. Tugas guru tidak hanya sebagai suatu profesi, tetapi juga sebagai suatu tugas kemanusiaan dan kemasyarakatan. Tugas guru sebagai suatu profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dengan demikian seorang guru harus melengkapi dirinya dengan berbagai keterampilan yang diharapkan dapat membantu dalam menjalankan tugasnya dalam interaksi edukatif. Dengan keterampilan dasar dalam mengajar, guru dapat mengelola proses pembelajaran dengan baik yang berimplikasi pada peningkatan kualitas lulusan sekolah. Hal ini sesuai dengan pendapat Sunaryo (2009: 10-11).

“Keterampilan-keterampilan dasar mengajar guru menentukan keberhasilan proses belajar mengajar Jika guru dapat menguasai berbagai keterampilan mengajar maka ia dapat menjelaskan materi pelajaran dengan menarik sehingga siswa dapat lebih mudah dan cepat mengerti materi yang telah dijelaskan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik”.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2000: 99), keterampilan dasar mengajar guru adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki dalam menjalankan tugas

mengajarnya. Keterampilan guru mengajar dibagi menjadi delapan (8) yang dapat dilihat pada table di bawah ini:


(39)

21 Tabel 6. Keterampilan Guru Mengajar

No Jenis Keterampilan Pengertian Kategori Keterampilan 1. Keterampilan

Dalam Memberi Penguatan (Reinforcement)

Keterampilam yang

mempunyai pengaruh yang berupa sikap yang positif terhadap proses belajar siswa dan bertujuan untuk

meningkatkan motivasi dan minat siswa terhadap pelajaran dan membina tingkah laku yang produktif.

a. Penguatan Verbal b. Penguatan Non

Verbal

2. Keterampilan Bertanya

Keterampilam guru dalam mengajukan pertanyaan kepada siswa selama proses belajar pembelajaran, karena kualitas pertanyaan guru menentukan kualitas jawaban siswa.

a. Keterampilan bertanya dasar b. Keterampilan

bertanya lanjutan

3. Keterampilan Mengadakan Variasi

Keterampilan yang dilakukan dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi para siswa serta mengurangi kejenuhan dan kebosanan.

a. Variasi dalam gaya mengajar b. Variasi dalam

penggunaan media dan bahan

pembelajaran c. Variasi dalam pola

interaksi dan kegiatan siswa. 4. Keterampilan

Menjelaskan

Keterampilan dalam mengorganisasikan mata pelajaran dalam tata urutan yang berencana secara sistematis , sehingga mudah dipahami oleh siswa

a. Merencanakan penjelasan b. Penyajian suatu

penjelasan

5. Keterampilan Membuka Dan Menutup Pelajaran

Keterampilan yang dilakukan untuk menciptakan sikap mental dan penuh perhatian pada diri siswa sedangkan menutup pelajaran adalah ketrampilan untuk untuk mengakhiri inti pelajaran.

a. Membuka pelajaran


(40)

22 Lanjutan

Tabel 6. Keterampilan Guru Mengajar

No Jenis Keterampilan Pengertian Kategori Keterampilan 6. Keterampilan

Membina Diskusi Kelompok Kecil

Keterampilan dalam

membimbing kegiatan diskusi untuk membahas berbagai informasi, pengambilan keputusan dan pemecahan masalah.

a. Memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topic diskusi b. Memperjelas masalah dan urunan pendapat c. Menganalisis pandagan siswa d. Meningkatkan urunan siswa e. Menyebarkan kesempatan berpartisipasi f. Menutup diskusi. 7. Keterampilan

Mengelola Kelas

Keterampilan guru untuk memelihara kondisi belajar yang optimal dan

mengembalikan bila terjadi gangguan dalam proses pembelajaran.

a. Keterampilan yang berhubungan dengan penciptaan kondisi belajar yang optimal b. Ketrampilan yang

berhubungan dengan pengembalian kondisi belajar yang optimal.

Berbagai jenis keterampilan mengajar tersebut dapat dipelajari oleh guru dalam melakukan pembelajaran. Guru yang professional adalah guru yang dapat melakukan tugas mengajarnya dengan baik. Dalam mengajar diperlukan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan untuk kelancaran proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

Persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar dapat diartikan sebagai tanggapan atau pendapat seorang siswa tentang keterampilan dasar guru dalam mengajar yang diterapkan di kelas selama kegiatan belajar berlangsung. Pada saat


(41)

23 ini mungkin siswa belum mengetahui secara teoritis tentang yang berkaitan

dengan keterampilan guru dalam mengajar, namun pada prakteknya siswa tersebut sudah mampu memberikan penilaian terhadap keterampilan guru dalam mengajar. Tanggapan positif atau negatif yang terjadi merupakan perasaan yang dihasilkan dari pengamatan sehari-hari selama kegiatan belajar mengajar berlangsung di kelas.

Tanggapan siswa yang baik terhadap gurunya yang profesional dalam menguasai keterampilan mengajar, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap

siswa.untuk semangat belajar sehingga meningkatkan hasil belajarnya. Hal ini senada dengan pendapat Sardiman (2005: 218) yang menyatakan

“Tanggapan siswa terhadap hasil interaksi belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berkembang dalam tiga kemungkinan menerima, acuh tak acuh dan menolak. Kedua terakhir sama buruknya terhadap hasil proses dan hasil belajar, meskipun sebabnya mungkin berasal dari guru sendiri. Guru yang cakap dan bijaksana akan mampu membawa sebagian besar siswanya untuk menerima interaksi dengan senang dan penuh perhatian sehingga proses hasil belajar yang diperoleh optimal”.

4. Pengertian Cara Belajar

Dalam belajar siswa mengalami kesulitan walaupun ia telah mengerahkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk belajar, tetapi tidak memberikan hasil yang

diharapkan. Jelas hal ini telah terjadi keseimbangan antara usaha yang dikerahkan untuk belajar dengan hasil yang didapat, hal ini disebabkan karena siswa tidak mengetahui cara belajar yang tepat.

Cara belajar merupakan salah satu faktor penyebab keberhasilan studi murid yang berasal dari dalam diri (internal). Ada cara efisien, dan ada pula cara belajar yang tidak efisien. Cara belajar yang efisien menurut The Liang Gie adalah rangkaian


(42)

24 aktivitas belajar yang memberikan perbandingan terbaik antara usaha yang

dilakukan dengan hasil yang didapatkan.

Menurut Thursan Hakim (2005: 7) cara belajar yang efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Sedangkan menurut

Suhaenah Suparno (2001: 112) cara belajar yang efisien adalah sesuatu yang unik bagi dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan cara belajar orang lain.

Berdasarkan pendapat diatas, bahwa cara belajar yang efisien adalah suatu cara atau metode yang harus dilakukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Jadi, siswa dalam belajar haruslah mengetahui cara belajar yang efisien agar siswa tidak mengalami kesulitan dan hambatan-hambatan dalam proses belajar.

Teknik belajar yang digunakan dalam mempelajari mata pelajaran akuntansi berbeda dengan mata pelajaran lain, misalnya sejarah menggunakan metode menghafal. Metode menghapal tidak sesuai dengan bila digunakan dalam mempelajari akuntansi karena terdapat transaksi-transaksi berupa peristiwa financial, maka di butuhkan keterampilan menghitung.

Menurut Dalyono (2005: 58) “teknik-teknik belajar perlu diperhatikan bagaimana caranya membaca, mencatat, menggarisbawahi, membuat ringkasan/kesimpulan, dan apa yang harus dicatat”. Selain dari teknik-teknik tersebut, perlu juga

diperhatikan waktu belajar, tempat, fasilitas, penggunaan media pengajaran, dan penyesuaian bahan pelajaran.


(43)

25 Di samping mengetahui teknik-teknik belajar yang digunakan, menurut Dalyono (2005: 58) “belajar di sekolah memiliki teknik atau cara-cara tertentu, antara lain: harus sarapan pagi terlebih dahulu, hadir disekolah 15 menit sebelum masuk, dan duduk di tempat yang sesuai dengan kondisi tubuh. Belajar di rumah perlu memperhatikan kondisi dan lingkungan”.

Hakim (2000: 53-55) membedakan antara cara belajar dalam ilmu pasti dan ilmu social. Menurutnya cara belajar dalam ilmu social adalah:

1. Ringkaslah pelajaran yang diberikan guru atau dosen sejak awal semester atau catur wulan

2. Usahakanlah untuk membaca hasil ringkasan tersebut secukupnya saja, tidak perlu terlalu lama yang penting siswa membacanya secara

kontinu sejak awal semester atau catur wulan

3. Usahakan juga untuk membaca hasil ringkasan tersebut dengan cara membacanya dengan suara yang cukup keras untuk didengar sendiri 4. Rekamlah pelajaran yang telah diringkas itu, lalu putarlah kembali

hasil rekaman berulang-ulang sambil mendengarnya dengan seksama 5. Belajarlah dengan membuat soal-soal kemudian dijawab sendiri. Berdasarkan beberapa pendapat mengenai cara belajar tersebut, bahwa cara belajar dapat dilakukan dengan cara:

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya 2. Membaca dan membuat catatan 3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi

5. Mengerjakan tugas.

Cara belajar yang terencana, sistematis, dan tersusun rapi merupakan program yang cukup penting karena belajar merupakan suatu proses untuk mempertajam daya serap siswa terhadap materi yang telah dipelajari serta memudahkan siswa


(44)

26 untuk menerima materi selanjutnya. Siswa hendaknya menerapkan cara belajar yang baik dan teratur dalam kegiatan belajar, karena kesulitan belajar dialami oleh siswa akan dapat diatasi dengan menempuh langkah-langkah belajar efisien yang akhirnya akan menghasilkan hasil belajar sesuai dengan yang diharapkan.

5. Hasil Belajar Akuntansi (Y)

Akuntansi menurut Harahap (2001: 4), “akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan disajikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka-angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”. Soemarso (2004: 14), bahwa akuntansi adalah proses

mengindentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Akuntansi yang diajarkan pada siswa SMA merupakan pengetahuan yang relatif baru bagi siswanya. Mengenai sesuatu yang baru kepada pemula bukan suatu pekerjaan yang mudah, termasuk mengenal akuntansi kepada siswa. Akuntansi bukan hanya sekedar keterampilan teknis yang dapat diajarkan begitu saja seperti keterampilan pada suatu kursus. Akuntansi merupakan suatu pengetahuan yang luas dan kompleks, dari pemahaman yang selayaknya akan menjadikan perilaku tertentu bagi mereka yang belajar akuntansi. Kesalahan dalam pendekatan pembelajaran akuntansi tidak hanya menyebabkan adanya persepsi dan

pemahaman yang berlainan tentang akuntasi. Yang diinginkan adalah bahwa anak didik akan mempunyai pengetahuan yang layak dan mempunyai persepsi yang benar tentang akuntansi.


(45)

27 Berdasarkan pendapat diatas, bahwa akuntansi adalah suatu proses kegiatan yang bersifat financial yang saling berhubungan yang terjadi didalam perusahaan. Oleh karena itu dalam penyajian materi akuntansi tidak hanya melalui penjelasan tetapi perlu diperbanyak latihan sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti

pembelajaran akuntansi.

Sebelumnya telah dipaparkan bahwa hasil belajar adalah suatu alat untuk megukur tingkat keberhasilan para siswa dalam proses belajar mengajar. Maka, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar akuntansi adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa terhadap mata pelajaran akuntansi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai dan keterampilan menghitung.

6. Hubungan Antara Keterampilan Hitung, Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar Dan Cara Belajar Dengan Hasil Belajar Akuntansi

Faktor yang diduga mempengaruhi hasil belajar akuntansi dalam penelitian ini yaitu keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar.

Menurut Dalyono (2005: 55) faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar adalah:

1. Faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis, dan keadaan kultur.

2. Faktor eksternal, meliputi:

a. Faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, dan sarana belajar di rumah.

b. Faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid, dan aktivitas guru.

c. Faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada masyarakat sekitar.


(46)

28 d. Faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan

lalu lintas dan iklim tempat tersebut.

Keterampilan hitung di sekolah ada didalam mata pelajaran matematika.

Matematika adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan lain, misalnya di bidang teknik, ekonomi, ilmu sosial serta

matematika dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sendiri (Yahya, 2000: 3). Selanjutnya Slameto (2003: 102) menyatakan persepsi adalah proses yang

menyangkut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia. Setiap siswa memiliki persepsi yang berbada-bada terhadap gurunya. Tanggapan yang baik terhadap guru yang kompeten dalam menguasai keterampilan guru mengajar, secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap peserta didik dalam memotivasi dirinya untuk meningkatkan prestasi belajarnya.

Hal ini senada dengan pendapat Sardiman (2005: 218) bahwa,

“Tanggapan siswa terhadap hasil interaksi belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berkembang dalam tiga kemungkinan menerima, acuh tak acuh dan menolak. Kedua terakhir sama buruknya terhadap hasil proses dan hasil belajar, meskipun sebabnya mungkin berasal dari guru sendiri. Guru yang cakap dan bijaksana akan mampu membawa sebagian besar siswanya untuk menerima interaksi dengan senang dan penuh perhatian sehingga proses hasil belajar yang diperoleh optimal”.

Ada cara belajar yang efisien dan ada pula cara belajar yang tidak efisien. Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkan siswa tersebut lebih unggul mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibanding siswa yang tidak mempunyai cara belajar efisien. Menurut Thursan Hakim (2005: 7) cara belajar yang efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkan. Sedangkan menurut Suhaenah Suparno (2001: 112) cara belajar yang efisien adalah sesuatu yang unik bagi dirinya dan mungkin sangat berbeda dengan cara belajar orang lain.


(47)

29 B. Penelitian yang Relevan

Tabel 7. Penelitian Yang Relevan

Tahun Nama Judul Hasil

2009 Indah Permata Sari Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, pemanfaatan media pembelajaran, dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas IX semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun 2008/2009.

Ada pengaruh yang signifikan antara

keterampilan mengajar guru, pemanfaatan media

pembelajaran terhadap prestasi belajar dan lingkungan keluarga ekonomi/akuntansi siswa kelas IX semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun 2008/2009 yang dibuktikan dengan hasil perhitungan uji perhitungan uji F

dan diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu 45,958 > 2,745 2006 M. Harti

Ariandini

Pengaruh prestasi matematika dan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar

akuntansi siswa kelas XI SMA semester ganjil SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung Tahun Pelajaran

2005/2006.

Ada pengaruh yang positif dan signifikan prestasi matematika dan cara belajar siswa terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA semester ganjil SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006. Hal ini

ditunjukan dengan F hitung> F tabel yaitu 0,93 > 0,207 dengan koefisien

determinasi (R2) sebesar 0,86.

C. Kerangka Pikir

Kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi yang terjadi antara guru dan siswa untuk mencapai suatu tujuan. Kegiatan dua pihak tersebut memberikan umpan balik, baik bagi guru maupun siswa. Umpan balik yang diberikan oleh


(48)

30 anak didik selama pelajaran berlangsung ternyata sangat beragam, baik kualitas maupun kuantitasnya, tergantung rangsangan yang diberikan oleh guru.

Menurut Dalyono (2005: 55) faktor-faktor yang menentukan pencapaian hasil belajar adalah:

1. Faktor internal, meliputi cara belajar, kebiasaan belajar, aktivitas belajar, motivasi belajar, sikap, minat, kondisi psikis, dan keadaan kultur.

2. Faktor eksternal, meliputi:

a. Faktor keluarga seperti interaksi dengan orang tua, keadaan ekonomi, dan sarana belajar di rumah.

b. Faktor sekolah seperti disiplin belajar, fasilitas belajar, metode mengajar, interaksi guru dan murid, dan aktivitas guru.

c. Faktor masyarakat seperti tempat tinggal, pergaulan, interaksi kepada masyarakat sekitar.

d. Faktor lingkungan sekitar seperti keadaan sekitar tempat tinggal, keadaan lalu lintas dan iklim tempat tersebut.

Akuntansi menurut Harahap (2001: 4), “akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan disajikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka-angka itu menyangkut uang atau nilai moneter yang menggambarkan catatan dari transaksi perusahaan”. Karena akuntansi berhubungan dengan keterampilan hitung maka untuk mendapatkan hasil belajar akuntansi yang baik siswa perlu menguasai keterampilan hitung yang baik. Keterampilan hitung yang dipelajari siswa di sekolah merupakan bagian dari pelajaran matematika.

Matematika merupakan satu syarat untuk mempelajari bidang studi lain, termasuk akuntansi. Penguasaan siswa terhadap keterampilan hitung dapat dilihat dari hasil belajar matematika, akan lebih memudahkan siswa dalam mempelajari akuntansi. Hal ini disebabkan karena akuntansi menggunakan perhitungan angka yang didapat dari pelajaran matematika.


(49)

31 Cara belajar dan persepsi siswa mengenai keterampilan guru dalam mengajar merupakan faktor lain yang diduga menentukan keberhasilan siswa yang berasal dari dalam diri siswa (internal). Ada cara belajar yang efisien dan ada pula cara belajar yang tidak efisien. Seorang siswa yang mempunyai cara belajar yang efisien, memungkinkan siswa tersebut lebih unggul mencapai hasil belajar yang lebih tinggi dibanding siswa yang tidak mempunyai cara belajar efisien.

Sebagai seorang guru sebaiknya dapat melaksanakan perannya dengan baik. Guru dituntut untuk dapat membuat suasana belajar yang nyaman, agar kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. Oleh karena itu, seorang guru harus

memiliki keterampilan dalam mengajar.

Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar yang baik akan berdampak baik pula terhadap hasil belajar. Hal itu disebabkan karena persepsi positif yang dihasilkan oleh siswa akan memberikan hal yang positif juga terhadap

pembelajaran. Siswa yang berpersepsi positif akan berpikir positif terhadap apa yang diberikan oleh guru sehingga siswa mudah menerima dan mengerti tentang pelajaran yang diberikan. Dengan persepsi positif siswa tentang keterampilan dasar guru dalam mengajar yang baik akan dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa secara optimal. Sebagai seorang guru yang professional harus dapat menciptakan persepsi yang positif terhadap siswa sehingga siswa dapat tertarik dengan pelajaran dan akan berdampak terhadap hasil belajar siswa yang

meningkat.

Keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru dalam mengajar dan cara belajar diduga mempengaruhi hasil belajar akuntansi. Hasil belajar


(50)

32 merupakan suatu alat untuk megukur tingkat keberhasilan para siswa dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan uraian hubungan antara variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada paradigma berikut:

Gambar 1. Paradigma teoritis pengaruh peubah bebas X1, X2, dan X3 terhadap Y.

r 1 r 2 R

r 3

Paradigma penelitian (Sugiyono, 2010: 68)

D. Hipotesis

1. Ada hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dikendalikan.

2. Ada hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan cara belajar dikendalikan.

Keterampilan Hitung (X1)

Hasil Belajar Akuntansi (Y) Persepsi Siswa

Tentang Keterampilan Guru

(X2)


(51)

33 3. Ada hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII

IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dikendalikan.

4. Ada hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.


(52)

34

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS semester ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Penelitian deskriptif adalah

penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan keadaan objek atau subjek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2011: 57). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berdasarkan data yang ada di tempat penelitian sehingga menggunakan pendekatan ex post facto dan survey.

Pendekatan ex post facto adalah salah satu pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara mengambil data secara langsung di area

penelitian yang dapat menggambarkan data-data masa lalu dan kondisi lapangan sebelum dilaksanakannya penelitian lebih lanjut. Sedangkan yang dimaksud


(53)

35 dengan pendekatan survey adalah pendekatan yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur, dan sebagainya (Sugiyono, 2011 : 12).

B. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011: 117). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012 yang terdiri dari dua kelas dengan jumlah seluruhnya 53 siswa. Untuk perinciannya dapat dilihat pada Tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 8. Data Jumlah Siswa Kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012

No Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 XII IPS 1 16 10 26

2 XII IPS 2 18 9 27

Jumlah 24 19 53

Sumber: Data Sekunder (TU SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun 2012)

2. Sampel

Sampel adalah Sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2011:118). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberika peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2011:120). Teknik probability sampling yang


(54)

36 digunkan adalah simple random sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sample dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi dalam penelitian ini digunakan rumus Cochran yang didasarkan pada jenis kelamin, yaitu

Keterangan:

n = Jumlah sampel minimal N = Ukuran populasi

t = Tingkat kepercayaan (digunakan 0,95 sehingga nilai t = 1,96) d = Taraf kekeliruan (digunakan 0,05)

p = Proporsi dari karakteristik tertentu (golongan) q = 1 – p

1 = Bilangan konstan (Sudarmanto,2011).

Berdasarkan rumus Cochran, maka dapat dihitung besarnya jumlah sampel yang terdapat dalam penelitian ini yaitu,

p = = 0,4528; (Proporsi untuk siswa laki-laki)

q = 1 –0,4528= 0,5472; (Proporsi untuk siswa perempuan) x 0,4528x 0,5472=0,9518


(55)

37

Berdasarkan perhitungan di atas, maka besarnya sampel yang akan dijadikan objek pada penelitian ini adalah sebanyak 47 siswa. Dengan menggunakan rumus Cochran, besarnya jumlah sampel ditentukan dengan mempertimbangkan atau memasukkan semua karakter yang terdapat pada populasi sehingga penentuan besarnya sampel dapat mencerminkan kondisi populasi yang sebenarnya.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik probability sampling dengan menggunakan Simple random sampling. Untuk menentukan besarnya sampel pada setiap kelas dilakukan dengan alokasi proporsional agar sampel yang diambil lebih proporsional (Nazir, 2003: 82). hal ini dilakukan dengan cara:

Jumlah sampel tiap kelas = X jumlah tiap kelas

Tabel 9. Perhitungan Proporsi Sampel Setiap Kelas

No Kelas Perhitungan Jumlah Siswa (Sampel)

1 2

XI IPS 1 XI IPS 2

x 26= 23,05

x 27 = 23,94

23 24


(56)

38 Siswa yang dijadikan sampel berjumlah 47 orang siswa. Setelah jumlah sampel untuk tiap-tiap masing kelas diketahui, maka akan dilakukan pengundian untuk menentukan sampel. Hal ini dilakukan agar setiap anggota populasi memiliki pelung yang sama untuk dijadikan sampel.

C. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:61). Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas atau variabel independen dan satu variabel terikat atau variabel dependen.

1. Variabel Bebas (Independen)

Variabel bebas merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen atau terikat (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas adalah

keterampilan hitung (X1), persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X2), dan cara belajar (X3).

2. Variabel Terikat (Dependen)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2011:61). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah hasil belajar akuntansi (Y).


(57)

39 D. Definisi Konseptual dan Operasional Variabel

a. Definisi Konseptual Variabel 1. Keterampilan hitung (X1)

Keterampilan hitung adalah kecakapan siswa dalam ilmu

bilangan-bilangan dan prosedur operasional yang digunakan dipenyelesaian masalah mengenai bilangan yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran.

Matematika adalah suatu pengetahuan yang sangat penting dalam menunjang ilmu pengetahuan lain, misalnya di bidang teknik, ekonomi, ilmu sosial serta matematika dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sendiri (Yahya, 2000: 3).

2. Persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar (X2)

Keterampilan-keterampilan mengajar guru menentukan keberhasilan proses belajar mengajar Jika guru dapat menguasai berbagai keterampilan mengajar maka ia dapat menjelaskan materi pelajaran dengan menarik sehingga siswa dapat lebih mudah dan cepat mengerti materi yang telah dijelaskan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik (Sunaryo, 2009: 10-11)

3. Cara belajar (X3)

Cara belaja yang efisien adalah cara belajar yang memungkinkan siswa menguasai ilmu dengan lebih mudah dan lebih cepat sesuai dengan kapasitas tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya (Thursan Hakim, 2003: 7). Berdasarkan pendapat Hakim tentang cara belajar, maka dapat

disimpulkan bahwa cara belajar adalah suatu cara yang digunakan seseorang dalam belajar agar kegiatan belajar lebih terarah dan teratur sehingga lebih mudah dan cepat untuk menguasai ilmu .


(58)

40 4. Hasil belajar akuntansi (Y)

Hasil belajar akuntansi adalah tingkat keberhasilan yang dicapai siswa terhadap mata pelajaran akuntansi yang diterima ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dalam kegiatan pembelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk nilai dan keterampilan menghitung. b. Definisi Operasional Variabel

1. Keterampilan hitung

Keterampilan hitung yang didapat dalam pelajaran matematika meliputi: 1. Penjumlahan

2. Pengurangan 3. Perkalian 4. Pembagian 5. Persentase

2. Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru Mengajar (X2)

Persepsi siswa tentang keterampilan guru meliputi sebagai berikut. 1. Keterampilan bertanya

a. Mengembangkan keaktifan dan berfikir siswa b. Meningkatkan kemandirian siswa.

c. Merangsang siswa untuk bertanya materi yang belum jelas 2. Keterampilan memberikan variasi

a. Memberikan variasi pada bahan dan media pembelajaran b. Memberikan variasi gaya mengajar

3. Keterampilan membuka dan menutup pelajaran a. Memusatkan perhatian siswa


(59)

41 c. Memberikan kesimpulan materi pelajaran

4. Keterampilan mengelola kelas

a. Menciptakan suasana yang nyaman dalam belajar b. Menyampaikan materi pelajaran secara sistematis.

c. Sikap tanggap guru terhadap hal-hal yang terjadi di kelas. 3. Cara Belajar (X3)

Cara belajar yang baik meliputi:

1. Pembuatan jadwal dan pelaksanaanya 2. Membaca dan membuat catatan 3. Mengulangi bahan pelajaran 4. Konsentrasi

5. Mengerjakan tugas. 4. Hasil Belajar Akuntansi (Y)

Hasil ujian semester ganjil mata pelajaran akuntansi

Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Variabel

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran 1 Keterampilan

Hitung (X1)

Hasil ujian mid semester ganjil mata pelajaran matematika. 1. Penjumlahan 2. Pengurangan 3. Perkalian 4. Pembagian 5. Persentase Interval

2 Persepsi Siswa Tentang Keterampilan Guru

Mengajar (X2)

Keterampilan dasar guru dalam mengajar yang berhubungan dengan pencapaian kondisi belajar yang optimal. 1. Keterampilan bertanya

2. Keterampilan variasi 3. Keterampilan membuka dan menutup pembelajaran 4. Keterampilan mengelola kelas Ordinal dengan pendekatan rating scale


(60)

42 Lanjutan

Tabel 10. Indikator dan Sub Indikator Variabel

No Variabel Indikator Sub Indikator Skala Pengukuran 3 Cara Belajar

(X3)

Membuat jadwal dan pelaksanaannya Membaca dan membuat catatan Mengulang bahan pelajaran Konsentrasi dalam belajar Mengerjakan tugas

- Waktu belajar - Pelaksanaan jadwal - Kesesuain jadwal

- Metode membaca buku

- Waktu membaca - Rutinitas membaca - Membuat catatan - Mengulang

pelajaran di rumah - Waktu mengulang

pelajaran

- Mencari referensi pelajaran selain dari buku paket

- Konsentrasi dalam belajar

- Memperhatikan guru menerangkan pelajaran

- Kegiatan belajar - Mengerjakan tugas

yang diberikan - Mencoba soal-soal

baru

- Usaha perbaikan hasil belajar

Ordinal dengan pendekatan rating scale

4 Hasil Belajar Akuntansi (Y) Hasil ujian semester ganjil mata pelajaran akuntansi

Tingkat atau besarnya nilai yang diperoleh dari hasil mid

semester ganjil dalam mata pelajaran

akuntansi


(61)

43 E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah untuk mendapatkan data. Adapun teknik-tekni dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses tersusun dari berbagai proses biologis maupun psikologis. Teknik ini digunakan apabila penelitian berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar (Sugiyono, 2011: 310) Observasi digunakan untuk mendapatkan data secara langsung terhadap objek penelitian dengan cara mengamti dan melihat apa yang terjadi dilapangan. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang keadaan sekolah, kegiatan belajar mengajar di kelas, lingkungan sekolah, media pembelajaran yang digunkan di kelas, dan kegiatan siswa di sekolah. Dalam hal ini objek penelitian khusus siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung.

2. Interview (Wawancara)

Wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Sugiyono, 2011: 317). Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menentukan permasalahan yang akan diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterprestasikan situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan dengan observasi.


(62)

44 3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pengumpulan bukti-bukti dan keterangan-keterangan (KBBI). Dokumen ini berupa arsif-arsif atau surat tertulis yang disimpan sebagai bukti. Dalam penelitian sosial, fungsi data yang berasal dari dokumentasi lebih banyak digunakan sebagai data pendukung dan pelengkap bagi data primer yang diperoleh melalui observasi dan wawancara. Dokumentasi dalam penelitian ini berguna untuk mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan keadaan sekolah, jumlah siswa, dan hal-hal yang berhubungan dengan hasil belajar siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung.

4. Angket (Kuesioner)

Kuesioner (angket) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Dalam penelitian ini digunakan angket atau kuesioner sebagai alat pengumpulan data untuk mendapatkan data tentang persepsi siswa mengenai keterampilan mengajar guru dan cara belajar siswa kelas XII IPS SMA Bina Mulya Bandar Lampung.

5. Tes

Tes merupakan suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk tugas yang harus dikerjakan oleh anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang

tingkah laku atau pestasi anak tersebut yang dapat dibandingkan dengan nilai yang dicapai oleh anak-anak lain atau nilai standar yang telah ditetapkan. Digunakan untuk mendapatkan data tentang keterampiilan hitung.


(1)

89

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut.

1. Ada hubungan keterampilan hitung dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun

Pelajaran 2012/2013 apabila persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dikendalikan

2. Ada hubungan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan cara belajar dikendalikan

3. Ada hubungan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013 apabila keterampilan hitung dan persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dikendalikan

4. Ada hubungan yang positif dan signifikan antara keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil


(2)

90 belajar akuntansi siswa kelas XII IPS Semester Ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai “Hubungan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar dengan hasil belajar Akuntansi siswa kelas XII IPS semester ganjil di SMA Bina Mulya Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013” maka peneliti memberikan saran sebagai berikut.

1. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya memiliki keterampilan hitung yang baik. Hal itu dikarenakan, dengan memiliki keterampilan hitung yang baik, siswa akan mendapatkan hasil belajar akuntansi yang baik di dalam proses pembelajaran di sekolah. Sebaliknya, keterampilan hitung siswa rendah, maka hasil belajar akuntansi yang diperoleh siswa kurang maksimal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar akuntansi yang baik. Akuntansi adalah pelajaran yang menuntut kita untuk dapat menguasai keterampilan hitung dan analisis yang baik.

2. Guru hendaknya perlu memperhatikan dan meningkatkan kualitas

keterampilan dalam mengajar karena menyangkut keberhasilan dalam proses belajar mengajar di kelas, salah satunya dengan sertifikasi guru ataupun berbagai pelatihan dan seminar tentang pendidikan.

3. Siswa sebagai peserta didik, hendaknya mulai menerapkan cara belajar yang tepat. Hal itu dikarenakan, dengan memiliki cara belajar yang tepat, siswa


(3)

91 akan lebih mudah memahami materi pelajaran sehingga hasil belajar yang dicapai dapat maksimal. Sebaliknya, jika cara belajar yang digunakan siswa kurang tepat, maka hasil belajar yang diperoleh siswa tidak akan maksimal atau tidak akan mendapatkan hasil belajar yag baik.

4. Hasil belajar akuntansi tidak hanya berhubungan dengan keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar tetapi masih banyak faktor lain yang mempengaruhinya. Oleh sebab itu, peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji faktor lain selain keterampilan hitung, persepsi siswa tentang keterampilan guru mengajar dan cara belajar.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003.Tata Bahasa Bahasa Indonesia. Balai Pustaka. Jakarta. Ariandini, M. Harti. 2006. Pengaruh prestasi matematika dan cara belajar siswa

terhadap prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMA semester ganjil SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2005/2006. Skripsi. Universitas Lampung.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Pengelolaan Kelas dan Siswa Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta

Bintang, Yosep. 2002. Matematika Ekonomi dan Bisnis. Salemba Empat. Jakarta. Dalyono. 2005. Psikologi Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif.

Rineka cipta. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain,A. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Hakim, Thursan. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspa Sarana. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar Mengajar. Bumi aksara. Jakarta. Hamalik, Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan

System. Bumi Aksara. Jakarta.

Handley, Bill. 2004. Matematika Cepat. Pakar Raya. Bandung. Nazir, Moh, Ph.D.2003. Metode Penelitian. Ghalia Indonesia: Jakarta


(5)

Sardiman, 2005. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Sari, Indah Permata. 2009. Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru, pemanfaatan media pembelajaran, dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar ekonomi/akuntansi siswa kelas IX semester ganjil SMA Negeri 1 Pagelaran Tahun 2008/2009. Skripsi. Universitas Lampung.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

SR, Soemarso. 2004. Akuntansi Suatu Pengantar 2. Salemba Empat. Jakarta. Sudarmanto, R. Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS.

Graha Ilmu. Yogyakarta.

Sudarmanto, R. Gunawan. 2011. Penentuan Besarnya Sampel Penelitian Menggunakan Rumus Cochran. (Online).

(http://blog.unila.ac.id/radengunawans. diakses tanggal 13 Desember 2011).

Surdjana, Nana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru Algensido. Bandung.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bumi Aksara : Jakarta Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Alfabeta. Bandung:

Sunaryo. 2009. Strategi Belajar Mengajar. IKIP Malang. Malang

Suparno, Suhaenah. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Dirjen Depdiknas. Jakarta.


(6)

Universitas Lampung. 2010. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas Lampung.

Uno. B. hamzah. 2008. Model Pembelajaran. Bumi aksara. Jakarta. Walle, John A. Van de. 2008. Matematika Sekolah Dasar dan Menengah.

Erlangga. Jakarta

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Andi Offset. Yogyakarta. Yahya, Yusuf dkk. 2000. Matematika Dasar Untuk Perguruan Tinggi. Ghalia


Dokumen yang terkait

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 2 10

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 21 12

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU DALAM MENGELOLA KELAS DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 32 102

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR EKONOMI TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMA NEGERI 14 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2008/2009

0 5 12

PENGARUH MINAT DAN CARA BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 85

HUBUNGAN KETERAMPILAN HITUNG, PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN GURU MENGAJAR DAN CARA BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR AKUNTANSI SISWA KELAS XII IPS SEMESTER GANJIL SMA BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 11 81

PENGARUH CARA BELAJAR, MINAT BACA DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP BINA MULYA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 66

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SEMESTER GANJIL SMA NEGERI 1 SRAGI LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 7 86

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SEMESTER GANJIL SMP NEGERI 1 BUMI AGUNG LAMPUNG TIMUR TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 3 90

PENGARUH PERSEPSI SISWA TENTANG KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN MINAT BELAJAR MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 23 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 15 106