Pengemasan CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN .1 Pemanenan

46

3.4.2 Pengemasan

Pengemasan dan pengangkutan udang hasil panen bisa dilakukan dalam keadaan mati maupun dalam keadaan hidup. Dalam pengemasan dalam keadaan hidup, perlu dilakukan penurunan suhu agar tingkat metabolisme menurun, dengan demikian menurunkan tingkat aktifvitas udang dan menurunkan pengeluaran kotoranfeses. Pengemasan udang dalam keadaan segar dilakukan dalam wadah dan dicampur es curah. Sebelum dikemas, udang terlebih dahulu dicuci bersih. Penangananpengemasan dalam suhu dingin prinsip rantai dingin dan bersih merupakan sebagian realisasi princip penjagaan mutu udang segar yang sangat penting guna menjada mutu udang segar yang tinggi. Pencucian dimaksudkan membersihkan kotoran dan lendir yang merupakan sumber penyakit. Demikian pula suhu dingin untuk menghambat tingkat kemunduran mutu baik secara mikrobiologis berkembangnya organisme pembusuk, maupun kemis perombakan senyawa secara mimiawi. Proses pengepakan udang galah dalam keadaan segarfresh diilustrasikan pada Gambar 22 dibawah ini. Gambar 22. Pemanenan udang. 47 Gambar 23. Pengemasan dan pengangkutan. Latihan 1. Sebutkan karakteristik kolam pembesaran udang galah yang baik. 2. Apa fungsi shelter dalam kolam tersebut? 3. Berapa padat tebar pad tahapan pembesaran, dan kisaran kualitas air yang baik? 4. Bagaimanakah pengelolaan pakannya? 5. Dalam pengemasan perlu diperhatikan prinsip bersih dan suhu dingin. Jelaskan manfaatnya. Rangkuman 1. Kolam yang baik dipergunakan untuk pembesaran udang galah adalah kolam tanah dengan ukuran relatif besar, karena menunjang untuk peneyediaan pakan alami, serta menunjang efektivitas kerja. 48 2. Pengelolaan kualitas air meliputi penjagaan aga berlangsung pergantian air secara terus menerus, dan kualitas air terjaga pada kisaran optimum yaitu : suhu 25-30 o C, pH 6,5-8,5 dan DO 5 ppm. 3. Penggunaan shelter atau fish apartemen sangat bermanfaat dalam menurunkan tingkat kanibalisme serta memungkinkan dilakukan padat tebar lebih tinggi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. 4. Pengelolaan pakan meliputi pemakaian pelet dengan protein cukup tinggi, dosis 6-10 berat biomas udang dengan frekuensi pemberian 5 kali per hari. 5. Pengemasan dapat dengan cara terbuka dan cara tertutup, baik dalam keadaan hidup ataupundalam keadaan segar mati. Dalam transportasi hidup, perlu dilakukan penurunan suhu agar menurunkan tingkat metabolisme udang galah. 49 MATERI PKOK 4. MENJAGA KESEHATAN UDANG GALAH 4.1 BIOSEKURITI Biosekuriti adalah sistem pencegahan penyakit dalam budidaya, meliputi sarana yang harus tersedia dan prosedur yang harus dipatuhi baik para pekerja maupun orang lain yang masuk ke areal budidaya. Beberapa sarana yang lazim ada untuk maksud tersebut antara lain:  Pagar areal budidaya;  Foot-bath fasilitas cuci kaki yaitu bak diisi larutan kaporit 50-100 ppm;  Hand-wash fasilias cuci tangan;  Dll. 4.2 MONITORING KESEHATAN UDANG 4.2.1 Tindakan diagnosa.