3
MATERI POKOK I. PRA-PRODUKSI 1.1.
MENGENAL UDANG GALAH
Sebelum mempelajari teknik budidayanya, marilah kita mengenal lebih jauh perihal udang ini, baik pengenalan species, karakteristik maupun sifat-sifatnya.
Klasifikasi udang galah Mudjiman, 1983 Phyllum
: Arthropoda Subphyllum
: Mandibulata Kelas
: Crustacea Subkelas
: Malacostraca Ordo
: Decapoda Famili
: Palamonidae Subfamil
: Palamoniae Genus
: Macrobrachium Species
: Macrobrachium rosenbergii, de Man
1.2. KARAKTERISTIK DAN SIFAT-SIFAT UDANG GALAH
1.2.1 Karakteristik Morfologis
Secara umum, udang galah mempunyai karakteristik morfologis sebagai berikut: Tubuh beruas–ruas sebanyak 5 ruas yang masing-masing dilengkapi sepasang kaki
renang; kulit keras dari chitin; pelura ke dua menutupi pleura pertama dan ke tiga; Badan terbagi tiga bagian : kepala+dada cephalothorax; badan abdomen; dan
ekor uropoda; Cephalothorax dibungkus karapas carapace;
Tonjolan seperti pedang pada carapace disebut rostrum dengan gigi atas sejumlah 11-15 buah dan gigi bawah 8-14 buah.;
Kaki jalan ke dua pada udang dewasa tumbuh sangat panjang dan besar, panjangnya bisa mencapai 1,5 kali panjang badan, sedang pada udang betina
pertumbuhan tidak begitu mencolok;
4 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Morfologi udang galah Macrobrachium rosenbergii, de Man. Keterangan: 1. Rostrum; 2. Kepala+dada cephalothorax; 3. Badan abdomen; 4. Ekor uropoda;
5. Mata; 6-7. Antena, antenula; 8. Capit ukuran besarpanjang pada jantan; 9. Kaki jalan pleopoda; 10. Kaki renang peripoda.
1.2.2 Karakteristik HabitatBiologis dan Sifat-sifatnya
Sedang karakteristik habitatbiologis udang galah adalah: Memiliki dua habitat yaitu air payau salinitas 5-20 ppt stadia larva-juvenil, dan air
tawar stadia juana-dewasa Gambar 3; Matang kelamin umur 5 – 6 bulan mendekati muara sungai untuk memijah lagi;
Mengalami beberapa kali ganti kulit molting yang diikuti dengan perubahan struktur morfologisnya, hingga akhirnya bermorfologis menjadi juvenil juana;
Selain morfologi, untuk membudidayakan ikanudang perlu diketahui sifat-sifatnya; beberapa sifat yang penting diketahui antara lain adalah :
Euryhalin, yaitu dpt hidup pada kisaran salinitas yg lebar 0-20 ppt; Omnivora, yaitu pemakan segala tumbuhan dan hewan;
Pada stadia larva, udang galah memakan plankton hewani zooplankton, seperti rotifera, protozoa, cladocera, dan copepoda;
5
Gambar 3. Daur hidup udang galah.
Stadia Post larva, juvenil, dan dewasa : memakan cacing, serangga air, udang renik, telur ikan, ganggang, potongan tumbuh
– tumbuhan air, potongan hewan, jasad penempel, hancuran biji
– bijian dan buah – buahan, siput, dan sebagainya, juga memakan jenisnya sendiri kanibal, khususnya ketika molting;
Nokturnal, yaitu aktif makan malam hari. Jika lingkungan hidupnya dapat dibuat relatif gelap udang akan aktif makan walaupun siang hari;
Larva bersifat planktonis, aktif berenang, tertarik oleh cahaya tetapi menjauhi sinar matahari;
Pada stadium pertama I, larva cenderung berkelompok dekat permukaan air dan semakin lanjut umurnya akan semakin menyebar dan individual serta suka mendekati
dasar. Di alam larva hidup pada salinitas 5 – 10
00
.
.
Perkembangan stadia udang galah secara garis besar disajikan pada Gambar 4.
6 Nauplius
Larva
Pasca Larvapost larva PL Mysis
Juvenil udang muda Dewasa
Gambar 4. Tahapan perkembangan stadia udang galah Macrobrachium rosenbergii 1.2.3 Tanda-tanda Udang Galah Jantan dan Betina
Perbedaan antara udang jantan dan udang betina adalah sebegai berikut: Bentuk badang udang jantan dibagian perut lebih ramping dan ukuran pleuron lebih pendek,
sedang pada betina bagian perut tumbuh melebar dan pleuron agak memanjang. Letak alat kelamin jantan pada pasangan kaki jalan ke lima, pada betina pada pasangan kaki jalan ke
tiga. Gambar 1.
Udang jantan Gambar 5:
Relatif lebih besar; Pasangan kaki jalan yang kedua relatif lebih besar dan panjang bahkan dapat
mencapai 1,5 kali panjang total tubuhnya; Bagian perut lebih ramping;
Ukuran pleuron lebih pendek;
7 Alat kelamin jantan terdapat pada di antara pasangan kaki jalan kelima;
Udang betina Gambar 5:
Tubuh lebih kecil, badan agak melebar, demikian pula kaki renangnya, membentuk ruang untuk mengerami telur broodchamber;
Pleuron memanjang; Pasangan kaki jalan kedua tetap tumbuh lebih besar, tetapi tidak sebesar dan
sepanjang udang jantan; Alat kelamin terletak pada pasangan kaki ke tiga, merupakan suatu
lubang yang disebut thelicum.
Gambar 5. Perbedaan udang galah jantan dan betina. Udang galah jantan a; betina b; alat kelamin jantan c, dan alat kelamin betina d
Khusus untuk ukuran kaki jalan pada udang galah yang dikenal berukuran panjangbesar, telah dihasilkan varietas yang bercapit lebih kecil yaitu yang disebut Gi-Makro seperti pada
Gambar 5a. Capit yang lebih kecil ini mempunyai keunggulan tersendiri.
8
Latihan
1. Sebutkan karakteristik morfologis udang galah. 2. Sebutkan karakteristik habitabiologis udang galah.
3. Apa yang dimaksud dengan euryhalin? 4. Apa yang dimaksud dengan omnivora?
5. Karakteristik apa yang paling mudah untuk membedakan udang galah jantan dan udang galah betina?
6. Sebutkan apa nama alat kelamin udang galah jantan dan udang galah betina. 7. Kaki renang udang galah betina agak melebar; apa fungsinya selain sebagai alat
berenang?
Rangkuman
1. Krakteristik morofologis udang galah perlu diketahui bila kita hendak mengusahakan budidaya udang galah, agar mempercepat kita memahami teknik budidayanya.
2. Meski digolongkan sebagai udang air tawar, sebagian masa hidupnya berlangsung di perairan payau; karena itulah udang ini mempunyai sifat euryhalin.
3. Adanya pergantian kulit menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam membudidayakan udang; ini terkait dengan kebutuhan unsur kalsium Ca.
4. Selain sifatnya yang omnivora pemakan segala, udang galah juga mempunyai sifat kanibal, hingga kita perlu mewaspadai agar tingkat kelangsungan hidup larvaudang
yang kita pelihara tidak jatuh. 5. Sifatnya yang nokturnal berarti pada dasarnya pakan yang dibutuhkan udang ini lebih
besar pada malam hari; meski demikian, suasana relatif gelap pada siang hari yang disebabkan oleh kondisi air media pemeliharaan green water ataupun karena
kekeruhan juga menunjang udang ini tetap bernafsu makan. 6. Perkembangan stadia sangat perlu kita pahami, karena pengelolaan budidaya
khususnya pakan sangat terkait dengan karakteristik tiap stadia.
9
1.3. PERSYARATAN LOKASI