PERSYARATAN LOKASI SARANA PRASARANA

9

1.3. PERSYARATAN LOKASI

Beberapa kriteria lokasicalon lokasi yang baik untuk hatchery adalah :  Lokasi hendaknya mempunyai sumber air laut dan air tawar, karena untuk pemijahan dan larva stadia awal udang galah membutuhkan air payau;  Lingkungan sekitar bebas dari pencemaran, agar kualitas air pasok memenuhi syarat kebersihan dan bebas bahan pencemar.  Lokasi aman dari banjir dan bencana alam lain;  Tersedia sumber listrik;  Tersedia tenaga kerja;  Kebutuhan sarana budidaya terjamin;  Aksesibilitas baik;  Keamanan terjamin;  Pemasaran benih mudah. Air sumber harus memenuhi baik kuantitas maupun kualitasnya. Semakin tinggi kualitas unsur-unsur tersebut maka akan semakin kuat mendukung keberhasilan usaha. Kualitas air harus memenuhi syarat baik fisik, kimiawi maupun biologi. Harus dapat menyediakan air dengan salinitas 12 ppt. Nilai-nilai parameter kualitas air dijsaikain pada Tabel 1. Tabel 1. Parameter kualitas air untuk pasok unit Hatchery Udang Galah.: pH 7-8,5 Suhu o C 25-30 H 2 S ppm nil Chlorin nil Nitrat ppm 20 Nitrit ppm 0,1 Kesadahan total air tawar mgl setara CaCO3 100 Kekeruhan nil TDS ppm 217 Fe ppm 0.02 PO 4 ppm 0,15 CO 2 bebas nil 10

1.4. SARANA PRASARANA

Fasilitas yang Digunakan Untuk Usaha Pembenihan Dalam bisnis benih udang galah, ada dua macam unit produksi penghasil benih, yaitu Panti Benih atau yang dikenal dengan Hatchery, dan yang ke dua adalah panti benih skala pekarangan atau dikenal sebagai Backyard Hatchery. Fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk suatu hatchery udang galah adalah sebagaimana disajikan pada Tabel 1. Tabel 2. Fasilitas untuk suatu Panti Benih Udang Galah. No. Jenis FasilitasPeralatan Keterangan 1. Bangunan tempat bak-bak pemeliharaan, gudang, alat lab, ruang kerjaadministrasi, dll. Bangunan indoor menunjang untuk terciptanya suhu media budidaya relatif tinggi dan stabil. 2. Bak-bak pemeliharaan induk Bisa berupa kolam tanah. Ukuran bergantung pada banyaknya induk ukuran besar hingga 400-500 m2 3. Bak pemijahan Kolam tanah ukuran minimal 100 m2 dengan kedalam air sekitar 75 cm – 100 cm. 4. Bak penetasan Bak fibreglass ukuran 0,5 X 1 X 1 M 3 dengan volume 500 liter. 5. Bak pemeliharaan larva - Kolam tanah ukuran minimal 100 m2 dengan kedalam air sekitar 75 cm – 100 cm, atau - Bak beton kapasitas minimal 5- 10 m 3 . 6. Bak pemeliharaan yuwana - Bak fiberglass volume 500 liter – 1.000 liter, atau - Bak beton kapasita 5 –10 m 3 . 7. Bak pemeliharaan tokolan 1-2 - Bak beton volume 5 –15 m 3 , atau - Kolam tanah ukuran minimal 200 m – 400 m. 8. Bak penetasan Artemia salina, bak untuk pengobatan, dll. - Bak fibreglass, conical, ukuran bergantung banyaknya Artemia yang akan ditetaskan 10-500 ltr. 7. Tandon air laut, air tawar, dan bak pencampuran air Bak beton, kapasitas minimal 3x volume bak-bak larvabenih. 5. Pompa air laut, air tawar Kapasitas bergantung pada besar kecilnya unit prosuksi kapasitas 50 11 ltrdetik atau lebih besar No. Jenis FasilitasPeralatan Keterangan 6. Peralatan aerasi Blower sentral atau Hi-blow, sesuai unit produksinya. 7. Perlengkapan pengepakan Botol oksigen dan isinya, styrofoam, plastik packing, dan bahan lain. 8. Peralatan bantu kerja timbangan, ember, baskom, slang sipon, dll. 9. Peralatan lab kualitas air, mikroskop, timbangan obat, dll 10. Sumber listrik PLNGenset Daya sesuai kebutuhan. 11. Kendaraan angkutan 12. Peralatan adminsitrasi 13. Mess pekerja pos jaga, dll. 14. Dapur, dll. Untuk backyard hatchery, sudah barang tentu fasiltasperalatannya terbatas, yaitu :  bak-bak pemeliharaan larva yang umumnya dari tembok dan hanya ditutup dengan terpal;  peralatan-peralatan bantu kerja budidaya seperti pompa, slang, aerator, perlengkapan pengepakan, timbangan obat;  peralatan kualitas air yang sederhana.  dll. Ruang indoor : harus dapat mempertahankan suhu ruang agar cukup tinggi air media pemeliharaan larvabenih +-28-31 o C. Suhu cukup tinggioptimal tersebut akan menunjang 1 laju pertumbuhan lebih cepat, 2 konversi pakan lebih kecil, 3 serta resiko terserang penyakit lebih rendah. Untuk bak-bak larvabenih pada backyard hatchery umumnya cukup dengan menutupnya dengan terpal. Bak pemeliharaan larva bisa dari berbagai bentuk baik persegi maupun conical. Bak bentuk conical mempunyai keunggulan tersendiri yaitu lebih efektif dalam pengeluaran kotoran, dengan catatan dimensi, debit aliran air dan sirkulasinya menunjang. Untuk bak-bak yang 12 terbuat dari beton dan fibreglass atau sejenisnya, permukaannya harus benar-benar halus. Hal ini dimaksudkan agar pembersihan kotoran dan penyuci-hamaan dapat lebih efektif, karena kotoran dan permukaan yang tidak rata menjadi tempat hidup dan berkembangnya organisme penyakit. Beberapa contoh fasilitas hatchery disajikan pada Gambar 6. Salah satu sarana penting yang harus ada pada hatchery adalah sarana biosekuriti, berupa bak cuci kaki foobath, bak cuci tangan handwash, dan pagar keliling. Unit sarana budidaya yang umum ada di masyarakat adalah merupakan sistim air diam stagnant water system. Dalam perkembangannya, unit budidaya sistim resirkulasi sudah mulai diaplikasikan. Sistim ini mempunyai keunggulan yaitu dengan luasvolume yang sama, produksinya lebih besar tingkat produktivitasnya lebih tinggi. Namun demikian dalam unit sistim ini perlu pengontrolan yang ketat agar terhindar dari serangan penyakit. a 13 b,c Gambar 6. Contoh fasilitas unit pembenihan. a lay-out fasilitas hatchery; b bak-bak pemeliharaan larva tipe persegi; c bak tipe kerucut conical. Adapun instalasi air harus didesain seefektif mungkin agar kebutuhan air terpenuhi dan dengan biaya operasi yang minimal, serta longlife. Contoh lay-out jaringan distribusi air disajikan pada Gambar 7. Gambar 7. Contoh jaringan distribusi air untuk Hatchery Udang Galah. 14 Latihan 1. Mengapa lokasi untuk hatchery udang galah perlu ada sumber air laut dan air tawar? 2. Menurut Saudara, mengapa lingkungan calon lokasi hatchery harus bebas dari pencemaran? 3. Mengapa suatu calon lokasi dimana tidak tersedia indukcalon induk masih dapat dipertimbangkan sebagai lokasi hatchery? 4. Apa yang dimaksud dengan backyard hatchery? 5. Suhu yang baik untuk pemeliharaan larva udang galah cukup tinggi yaitu antara 28- 31 o C; bagaimana mengusahakan agar air media pemeliharaan larva bersuhu cukup tinggi seperti itu? Rangkuman 1. Kriteria lokasicalon lokasi hatchery sangat penting diketahui dalam merancang usaha produksi benih udang galah yang menguntungkan. Ketidakkekurang-sesuaian satu atau lebih kriteria akan dapat menyebabkan kendala atau berpengaruh kurang baik terhadap tingkat keberhasilan usaha budidaya. 2. Lokasi yang bebas dari pencemaran lingkungan sangat penting artinya karena sangat terkait akan erat dengan tingkat keberhasilan budidaya, kualitas benih yang dihasilkan, serta keberlanjtan usahanya. 3. Ruang indoor yang baik adalah yang memungkinkan suhu air media budidaya relatif stabil pada suhu cukup tinggi 29-31 o C. 4. Bak pemeliharaan induk, penggelondongan dan pembesaran udang galah bisa berupa kolam tanah, kolam tembok, dll.; sedang kolam pendederan larva dan pemijahan umumnya dari beton dan dari fibreglass. 5. Bak-bak penyiapan stok air sangat penting artinya, meliputi bak air laut, bak air tawar dan bak pencampuran atau air payau. 6. Selain sarana operasi budidaya, tidak kalah penting adalah adanya sarana untuk biosekuriti sebagai langkah awal pencegahan serangan penyakit pada biota budidaya. 15 MATERI POKOK 2. TEKNIK PRODUKSI BENIH 2.1 PERSYARATAN INDUK Induk yang baik menunjang dihasilkannya benih yang cukup banyak dan kualitasnya memenuhi syarat sebagai benih sebar.. Persyaratan kualitatif: a Induk berasal dari hasil pembesaran benih sebar yang berasal dari induk kelas induk dasar; b Warna kulit biru kehijau-hijauan, kadang ditemukan kulit agak kemerahan, warna kulit juga dipengaruhi oleh lingkungan. c Kesehatan baik, yaitu :anggota atau organ tubuh lengkap, tubuh tidak cacat dan tidak ada kelainan bentuk, alat kelamin tidak cacat rusak, tubuh tidak ditempeli oleh jasad patogen, tidak bercak hitam, tidak berlumut, insang bersih. d Gerakannya aktif. Persyaratan kuantitatif Kriteria kuantitatif sifat reproduksi disajikan pada Tabel 2. Tabel 3. Kriteria kuantitatif sifat reproduksi. Parameter Satuan Kriteria Jantan Betina 1. Umur bulan 8-20 8-20 2. Bobot tubuh g 50 40 3. Fekunditas butirgram bobot tubuh - 30.000-75.000 4. Diameter telur mm - 0,6-0,7 Dianjurkan memilih induk yang sedang mengandung telur untuk ke dua kalinya atau berikutnya. Apabila induk diambil dari satu populasi dalam kolam pembesaran, maka dipilih 16 induk yang pertumbuhannya cepat dan paling besar, selanjutnya dipelihara dalam kolam yang terpisah.

2.2 PENGELOLAAN INDUK