43 3. Berat
: 1400 – 2600 mg;
4. Kesehatanbebas penyakit : 80;
5. Keseragaman populasi : 80;
6. Daya tahan terhadap : penurunan salinitas 30 ke 0 ppt
: 80 penurunan suhu 30 ke 10oC
: 80 perendaman formalin 500 ppm : 80
7. Rangsangan terhadap cahaya dan aerasi : + positif
3.4 PERAWATANPEMELIHARAAN UDANG
Beberapa kegiatan perawatan dalam pemeliharaan pembesaran udang galah meliputi pemberianpengelolaan pakan, pengelolaan kualitas air, monitoring pertubuhan,
monitoring kesehatan, dan panen serta pasca panen.
3.4.1 Pengelolaan pakan
Pakan pellet komersial, dengan kandungan protein minimal 30. Dosis : tahap tokolan yaitu 10 dari berat biomasa, dan menurun pada tahap
selanjutnya hingga 3 dari berat total udang sesuai dengan umur udang yang dipelihara sampai panen ukuran udang konsumsi yaitu size 20-30 Tabel 6.
Tabel 7. Analisis Proksimat Pakan Udang Galah
Kandungan Kadar
Protein Min 30
Lemak Min 5
Serat Kasar Maks 4
Kadar Abu Maks 10
Kadar Air Maks 12
3.4.2 Pengelolaan kualitas air
Secara garis besar, pengelolaan kualitas air meliputi :
44 Sistim air mengalir selelu dipertahankan;
Dsilakukan pemupukan ulangan bila densitas plankton kurang optimal, yang
ditandai dengan semakin cerahnya air; Kualitas air yang perlu dimonitor adalah suhu, pH, dan DO;
Suhu yang baik berkisar antara 25-30
o
C, pH sekitar 6,5-8,5, dan DO antara 5 ppm.
3.4.3 Beberapa pedoman cara pengukuran dan pemeriksaan
1. Cara menentukan umur dan stadia : dihitung dari sejak telur menetas 2. Cara mengukur panjang badan total tokolan : dimulai dari rostrum hingga
uropoda dengan menggunakan jangka sorong atau penggaris dalam satuan mili meter mm.
3. Cara mengukur bobot tubuh tokolan : dilakukan dengan menggunakan timbangan analitis dalam satuan miligram mg;
4. Metoda pengambilan contoh. Metoda pengambilan contoh tokolan untuk pemeriksaan dan pengujian dilakukan secara acak dari populasi sebanyak 10
atau minimal 30 ekor. 5. Cara mengukur keseragaman benih udang : dilakukan dengan membandingkan
ukuran sampel benih. Benih udang dikategorikan berukuran seragam bila 80 dari populasi benih relatif sama, dan kurang dari 20 berukuran lebih kecil atau
lebih besar dari ukuran rataan. 6. Cara mengukur ketahanan dan kesehatan : dilakukan dengan cara memberikan
guncanganperubahan yang mendadak; seperti salinitas, suhu air dan pengentasan dengan menggunakan bahan kimia, seperti formalin, malachyte
green dan kalium pemanganat. Benur yang sehat mempunyai ketahanan tubuh yang kuat atau tahan terhadap guncanganperubahan tersebut.
a Cara menguji penurunan salinitas : dilakukan dengan cara memindahkan benur dari air media pemeliharaan 30 ppt -35 ppt ke salinitas 0 secara
mendadak. Selanjutnya dilakukan pengamatan selama 15 menit. Toleransi kematian benur kurang dari 20.
45 b Cara menguji penurunan suhu: dilakukan dengan memindahkan benur dari
media pemeliharaan suhu 28oC –32oC ke suhu air 10 oC secara
mendadak. Pengamatan dilakukan selama 1-2 jam, kemudian hitung persentase kematiannya. Toleransi kematian benur kurang dari 20 .
c Cara menguji dengan perendaman formalin: dilakukan dengan cara merendam benur ke dalam larutan formalin 500 ppm selama 15 menit,
kemudian dihitung persentase benur yang mati dan toleransi kematian benur kurang dari 20 .
7. Cara pemeriksaan kesehatan benih udang: a Pengamatan secara visual dilakukan untuk memeriksa ektoparasit dan
morfologi. b Pengamatan secara mikroskopis untuk menentukan adanya bakteri dan virus
pada udang dilakukan di laboratorium.
3.5 CARA PANEN DAN PENANGANAN PASCA PANEN 3.5.1 Pemanenan