30
E. Keabsahan Data
Peneliti akan
menggunakan validitas
dan reliabilitas
untuk mendapatkan keabsahan data. Validitas untuk mengukur seberapa baik teknik
analisis yang digunakan dalam menyajikan informasi yang terkandung dalam data yang tersedia. Validitas data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengumpukan data dengan berbagai teknik yang sesuai dan tepat untuk menggali data yang sangat diperlukan bagi penelitian. Ketepatan data tersebut
tidak hanya tergantung dari ketepatan memiliki sumber data dan teknik pengumpulannya, tetapi juga diperlukan teknik
pengembangan validitas datanya. Data yang disajikan, dianalisis dengan validitas semantik dan
validitas referensial. Validitas semantik yakni, menafsirkan data verbal yang dapat
dimaknai sesuai konteksnya. Interpretasi data juga mempertimbangkan konteks wacana sehingga validitas semantik yang digunakan berdasar pada
dialog dan tindakan tokoh dalam bentuk narasi yang terdapat dalam Cerpen Indonesia. Adapun validitas referensial yakni, berupa rujukan-rujukan yang
memadai untuk
mengetahui permasalahan
yang diteliti dengan
cara pengamatan langsung melalui pembacaan buku-buku, jurnal, serta referensi
ilmiah yang lain. Reliabilitas merupakan ketepatan teknik pengukuran yakni pembacaan
berulang-ulang terhadap Cerpen Indonesia dengan pendekatan pascakolonial Edward W. Said. Oleh karena itu, data yang sudah diperoleh dilakukan kajian
perbandingan dengan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya
31
baik karya sastra atau karya ilmiah seperti skripsi, tesis dan disertasi. Masing- masing data tersebut akan di lakukan pengecekan ulang untuk menentukan
keabsahan datanya.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang diperoleh lewat pencatatan data, diidentifikasi dan
diklasifikasi sesuai kategori yang telah ditentukan kemudian ditafsirkan maknanya dengan menghubungkan antara data dan konteksnya. Dengan
demikian, diperoleh gambaran mengenai artefakta budaya yang berbau kolonial dan identitas budaya Madura pada tokoh dan relasinya yang diteliti.
1. Mendeskripsikan relasi antara penjajah kolonial dengan terjajah pribumi masyarakat Madura termasuk representasi-representasi
budaya sebagai wacana kolonial yang dicitrakan dalam Cerpen Indonesia.
2. Mengkaji semua tokoh yang dicitrakan, terkait dengan sifat-sifat imperialisme kolonial yang mempengaruhi kebudayaan dan interaksi
sosial masyarakat Madura, berikut juga relasi-relasi antartokoh yang lain. Gambaran mengenai sifat dan sikap tokoh dalam Cerpen
Indonesia dapat diperoleh dalam pergulatannya dengan benda-benda pascakolonialisme, serta kehadiran teks sastra orientalis sendiri yang
tidak sadar akan penghindaran ideologi kolonial. Ketidaksadaran ini
32
juga membuat
teks orientalis
tidak menemukan
upaya-upaya perlawanan antikolonial.
Selanjutnya kesimpulan dapat dilakukan dengan metode induktif, yaitu dengan cara melihat premis-premis yang sifatnya spesifik untuk
selanjutnya mencari premis mayor.
33
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian berikut pembahasan yang diteliti yaitu pada Cerpen Indonesia di antaranya cerpen “Arek Lancor” karya Muna
Masyari, “Eppak” karya Mahwi Air Tawar, “Carok” karya Fandrik Ahmad dan “Air Mata Raona” karya Budi Maryono.
Hasil penelitian ini menyajikan data-data yang diperoleh dari sumber data seperti buku, dan tulisan-tulisan lain yang memiliki relevansi, kemudian
dilakukan tafsir atau pandangan teoretis yang sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Data hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar tabel.
Berikutnya akan ditampilkan dalam bentuk pembahasan melalui analisis sesuai dengan teori yang dipakai dalam penelitian ini yakni pascakolonial.
A. Hasil Penelitian