BAB III NEGARA HUKUM
A. Sejarah Negara Hukum
Negara Hukum rechts staat tidak asing lagi dalam ilmu pengetahuan ketatanegaraan sejak zaman purba hingga sekarang ini. Hanya di dalam praktek
ketatanegaraan orang masih menyangsikan apakah negara hukum itu sudah dilaksanakan sepenuhnya.
Hal ini dapat dimengerti karena dalam praktek, pengertian yang bersih menurut teori, masih perlu diperhitungkan dengan faktor-faktor yang nyata yang
hidup dalam masyarakat menurut waktu dan tempat. Karena itu tidaklah mengherankan, sebab cita-cita yang universal mengenai negara hukum yang
diletakkan dalam konstitusi sering dilanggar dalam praktek.
Jika keadaan semacam ini terus-menerus terjadi, maka negara hukum hanya bersifat formil, sedangkan kenyataan yang hidup sudah jauh menyimpang
daripada yang dituliskan dalam konstitusi seolah-olah negara hukum ini hanya suatu mitos saja yang belum pernah terbukti dalam sejarah ketatanegaraan.
Konsep Negara Hukum Indonesia menurut Prof. M. Yamin, sudah lama ada beribu-ribu tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, yang menjadi
sumber hukum secara tertulis dalam Republik Indonesia. Istilah negara hukum jauh lebih muda daripada pengertian negara hukum yang dikenal dalam Negara-
negara Indonesia, seperti Sriwijaya, Majapahit, Melayu Minangkabau dan Mataram. Hasil penyelidikan ini menolak pendapat seolah-olah pengertian negara
hukum semata-mata bersumber atau berasal dari hukum Eropa Barat.
21
Tidak demikian halnya, melainkan pengertian negara hukum telah dikenal dengan baik dalam perkembangan peradaban yang sesuai dengan kepribadian
bangsa Indonesia.
B. Pengertian Negara Hukum
Pengertian Negara Hukum Menurut Para Ahli
ARISTOTELES Negara yang berdiri di atas hukum yang menjamin keadilan kepada warga
negaranya.
HUGO KRABBE Bahwa Negara seharusnya Negara Hukum rechtsstaat dan setiap
tindakan Negara harus didasarkan pada hukum atau harus dapat dipertanggungjawabkan pada hukum.
F.R. Bothlingk
De staat, waarin de wilsvrijheid van gezagsdragers is beperkt door grenzen van echt” negara, dimana kebebasan kehendak pemegang kekuasaan
dibatasi oleh ketentuan hukum.
Wirjono Prodjodikoro 1. Semua alat-alat perlengkapan dari negara, khususnya alat-alat
perlengkapan dari pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam negara saling berhubungan masing-
masing, tidak boleh sewenang-wenang, melainkan harus memperhatikan peraturan-peraturan hukum yang berlaku;
2. Semua orang penduduk dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada peraturan-peraturan hukum yang berlaku.
Di Eropa dikenal dua tipe pokok Negara Hukum, yaitu: 1. Type Anglo Saxon Inggris, Amerika, berintikan Rule of Law
2. Type Eropa Kontinental Jerman, Belanda, Belgia, Skandinavia, yang
berdasarkan pada kedaulatan Hukum Rechtsouvereiniteit; jadi berintikan Rechstaat Negara Hukum
Pengertian Negara Hukum di Indonesia
Prof. R. Djokosutomo, SH Negara Hukum menurut UUD 1945 adalah berdasarkan pada kedaulatan
hukum.Hukumlah yang berdaulat. Negara adalah merupakan subjek hukum, dalam arti rechtstaat badan hukum republik. Karena negara itu
dipandang sebagai subjek hukum, maka jika ia bersalah dapat dituntut didepan pengadilan karena perbuatan melanggar hukum.
Prof. Dr. Ismail Suny, SH., M. CL dalam brosur beliau “Mekanisme
Demokrasi Pancasila” mengatakan, bahwa negara hukum Indonesia memuat unsur-unsur:
1. Menjunjung tinggi hukum 2. Adanya pembagian kekuasaan
3. Adanya perlinduungan terhadap hak-hak asasi manusia serta remedi-
remedi prosedural untuk mempertahankannya. 4. Dimungkinkan adanya peradilan administrasi
C. Ciri–ciri Negara Hukum