SYARAT-SYARAT PENUNAIAN ZAKAT PERTANIAN

Berdasarkan nash-nash di atas, dapat dilihat bahwa penunaian zakat hasil pertanian adalah wajib.

2. SYARAT-SYARAT PENUNAIAN ZAKAT PERTANIAN

Penunaian zakat pertanian memiliki syarat-syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti: a. Zakat diwajibkan pada jenis biji-bijian dan buah-buahan yang menjadi makanan pokok bagi manusia serta dapat disimpan. Makanan pokok itu pada umumnya makanan yang menguatkan badan manusia. Dapat dipahami juga bahwa tak ada zakat pada hasil pertanian yang tidak dapat disimpan, seperti semangka, delima dan lain sebagainya, kecuali untuk diperdagangkan maka si pedagang harus mengeluarkan zakat perdagangan. 3 b. Hasil pertanian tersebut ditanam oleh manusia. Jika hasil pertanian itu tumbuh sendiri karena perantaraan air atau udara maka tidak wajib dizakati. Oleh, karena itu, tidak ada kewajiban mengeluarkan zakat pada segala sesuatu yang tumbuh dengan sendirinya di lembah-lembah padang pasirpegunungan, atau yang terbawa oleh air dan udara dan tumbuh disana. Hasil-hasil tanaman ini tidak wajib dizakati karena ia tidak memiliki pemilik definitif. 4 c. Sudah mencapai nishab. Hasil pertanian tidak wajib dikeluarkan zakatnya sebelum mencapai nishab, yaitu 5 wasq 1 wasq adalah 60 sha’, sedangkan 1 sha’ sama dengan 2,2 kg, jadi 1 wasq kurang lebih sama dengan 132,6 kg. Jadi, kadar nishab hasil pertanian adalah 5 wasq × 132,6 kg = 663 kg. 5 3 Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz. 2003. Tuhfatul Ikhwan bi Ajwibatin Muhammatin Tata’allaqu bi Arkanil Islam Tanya Jawab Tentang Rukun Islam. Diterjemahkan oleh Mudzakir Muhammad Arif. Medan: IAIN Sumatera Utara, halaman 182 4 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. Op. Cit., halaman 370 5 Ibid., halaman 372 Kelompok 3 8 Kadar tersebut ditentukan berdasarkan Hadist, yaitu: “Tidak ada zakat pada hasil pertanian di bawah lima wasq.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim] d. Hasil pertanian tersebut telah sampai haul. Pembayaran zakat untuk tanaman tidak menggunakan penghitungan satu tahun seperti zakat emas dan perak, tetapi pada setiap kali panen. 6 Pemilik hasil pertanian tidak diperkenankan memakan dan memanfaatkan hasil panennya sebelum ia mengeluarkan zakat atas hasil pertanian tersebut. 7 Di beberapa daerah di Indonesia, setiap kali memanen padi, pemiliknya membersihkan padinya di sawah sebelum dibawa pulang, ditakari dan langsung dikeluarkan zakatnya dengan diberikan kepada fakir miskin yang ada di daerah itu Mereka takut akan termakan olehnya bagian yang harus dizakatkan itu. 8

3. KADAR ZAKAT PERTANIAN YANG WAJIB DIKELUARKAN