DASAR HUKUM ZAKAT PERTANIAN

BAB II PEMBAHASAN

A. TINJAUAN UMUM TENTANG ZAKAT PERTANIAN

1. DASAR HUKUM ZAKAT PERTANIAN

Di antara nikmat Allah yang dianugerahkan kepada hamba-Nya ialah dihamparkannya bumi yang dapat dimanfaatkan untuk menanam tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan, dan yang demikian itu merupakan karunia-Nya. 1 Zakat diwajibkan pada makanan pokok dari hasil pertanian dan buah-buahan karena dapat menguatkan badan, juga dapat memenuhi kebutuhan pokok. 2 Zakat hasil-hasil pertanian ditetapkan berdasarkan Al-Qur’an, yaitu: 1 Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas. 2010. Fiqh Ibadah: Thaharah, Shalat, Zakat, Puasa, dan Haji. Cet. 2. Jakarta: Amzah, halaman 365 2 Ibid., halaman 350 Kelompok 3 5 Q S . A l- A n ’a a m :1 4 1 Wahuwal-ladzii ansyaa jannaatin maruusyaatin waghaira maruusyaatin wannakhla wazzara mukhtalifan ukuluhu wazzaituuna warrummaana mutasyaabihan waghaira mutasyaabihin kuluu min tsamarihi idzaa atsmara waaatuu haqqahu yauma hashaadihi walaa tusrifuu innahu laa yuhibbul musrifiina ت ت َّاننججَ أجش ج ننأجَ ِيذذلناَ وجههوج رجينغجوجَ ت ت َّاش ج ورهعنمج ع ج رنزنلاوجَ ل ج خنننلاوجَ ت ت َّاش ج ورهعنمج ن ج وتهينزنلاوجَ ههلهكهأ ه َ َّافِفلذتجخنمه رجينغجوجَ َّاهِفبذَّاش ج تجمهَ نجَّامنررلاوج اذجإذَ هذرذمجثجَ ننمذَ اولهكهَ هتبذَّاش ج تجمه مجونيجَ ههقنحجَ اوتهَآوجَ رجمجثنأج لَ ههننإذَ اوفهرذس ن تهَ لوجَ هذدذَّاص ج حج ن ج يفذرذس ن مهلناَ ب ر ح ذ يه Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun, yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon kurma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa bentuk dan warnanya, dan tidak sama rasanya. Makanlah dari buahnya yang bermacam-macam itu, bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya, dengan dikeluarkan zakatnya; dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai, orang-orang yang berlebih-lebihan. – QS.6:141 Kelompok 3 6 Q S . A l- B a q a ra h :2 6 7 Yaa ai-yuhaal-ladziina aamanuu anfiquu min thai- yibaati maa kasabtum wamimmaa akhrajnaa lakum minal ardhi walaa tayammamuul khabiitsa minhu tunfiquuna walastum biaakhidziihi ilaa an tughmidhuu fiihi waalamuu annallaha ghanii-yun hamiidun اوقهفذننأجَ اونهمجَآَ ن ج يذذلناَ َّاهجيرأ ج َ َّايج م ن تهبنس ج ك ج َ َّامجَ تذَّابجييط ج َ ن ن مذ ن ج مذَ م ن ك ه لجَ َّانججنرجخنأجَ َّامنمذوج ث ج يبذخجلناَ اومهمنيجتجَ لوجَ ض ذ رنلا هذيذذخذِآبذَ منتهس ن لجوجَ ن ج وقهفذننتهَ ههننمذ اومهلجعناوجَ هذيفذَ اوض ه مذغنتهَ ن ن أجَ لإذ دديمذحجَ ي ي نذغجَ هجلنلاَ ن ن أج Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah di jalan Allah, sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik, dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi, untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk, lalu kamu nafkahkan darinya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya, melainkan dengan memicingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya, lagi Maha Terpuji. – QS.2:267 Selain ayat-ayat Al-Qur’an di atas, Hadist juga menyebutkan kewajiban zakat pertanian, antara lain: - Pada pertanian yang tadah hujan atau mata air atau yang menggunakan penyerapan akar atsariyan diambil sepersepuluh sepuluh persen dan yang disirami dengan penyiraman maka diambil seperduapuluh lima persen. [HR al-Bukhâri] - Semua yang diairi dengan sungai dan hujan maka diambil sepersepuluh dan yang diairi dengan disiram dengan pengairan maka diambil seperduapuluh. [HR Muslim] Kelompok 3 7 Berdasarkan nash-nash di atas, dapat dilihat bahwa penunaian zakat hasil pertanian adalah wajib.

2. SYARAT-SYARAT PENUNAIAN ZAKAT PERTANIAN