BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
3 Persoalan kebangsaan sejak zaman
penjajahan hingga lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai saat ini mengalami
pasang surut sejalan dengan perubahan zaman.
A. Membaca Cepat 250 Kata Per Menit
Tujuan Pembelajaran
Dengan berlatih membaca cepat 250 kata per menit, kamu akan mampu mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman; meningkatkan
kecepatan membaca; meningkatkan konsentrasi; menjawab pertanyaan dengan peluang ketepatan 70.
Begitu banyak pengetahuan yang harus kamu kuasai setiap hari. Tanpa kemampuan membaca yang memadai, tidak semua hal dapat kamu pelajari. Kecepatan membaca sangat
berperan dalam menyerap pengetahuan. Makin cepat kamu membaca, makin banyak pengetahuan yang dapat kamu miliki.
1. Mengukur Kecepatan Membaca
Kecepatan membaca diukur dengan menggunakan rumus berikut. Kecepatan membaca kpm, kata per menit = Jumlah kata yang dibaca x 60 dibagi
lama waktu yang diperlukan untuk membaca kata tersebut dalam satuan detik
Andaikata kamu membaca 500 kata dalam delapan puluh detik, kecepatan kamu adalah sebagai berikut.
360 x 60 = 270 kpm
80
PELATIHAN 1
1. Bacalah teks berikut dengan cepat 2. Ukurlah lama waktu yang kamu perlukan untuk menyelesaikan teks tersebut
Waktu mulai : pukul . . . misalnya, 09.35
Waktu selesai : pukul . . . misalnya, 09.40
Lama membaca : . . . detik
3. Hitunglah kecepatan membacamu
Harkitnas : Kita Perkokoh Semangat dan Jiwa Kebangsaan
Di unduh dari : Bukupaket.com
4
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
Jika pada periode 1908 persoalannya lebih menitikberatkan pada upaya menggalang
persatuan dan kesatuan, maka pada masa sekarang ini persoalan lebih dihadapkan pada
bagaimana semangat dan jiwa kebangsaan tersebut dapat diterapkan untuk menyelesaikan
persoalan mendasar yang tengah dihadapi bangsa.
Hal tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia
dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Wakil Gubernur DIY Paku Alam IX selaku
inspektur upacara pada upacara bendera memperingati Hari Kebangkitan Nasional
Tingkat Provinsi DIY Senin, 215 di Stadion Mandala Krida Yogyakarta. Lebih lanjut
dikatakan bahwa Presiden RI dalam berbagai kesempatan telah menyampaikan persoalan
mendasar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia ini antara lain terkait dengan semakin tingginya
tingkat kemiskinan, tingginya tingkat pengangguran, besarnya hutang yang harus
dibayar, banyaknya praktikpraktik korupsi, lemahnya penegakan hukum, rapuhnya
perekonomian nasional akibat krisis, dan keadaan politik, serta keamanan yang juga
masih rentan.
Terkait dengan hal tersebut Menkominfo mengingatkan bahwa dengan Peringatan Hari
Kebangkitan Nasional ke99 yang bertema. “Dengan Semangat Jiwa dan Semangat
Kebangkitan Nasional Kita Perkokoh Indonesia Yang Adil, Damai, dan Sejahteraan,”
ini harus memiliki nuansa kejiwaan, semangat dan makna hakiki yang melatarbelakanginya,
yakni memperkokoh persatuan bangsa untuk membangun Indonesia ke depan yang lebih adil,
damai, sejahtera dan lebih bermartabat baik di mata bangsa sendiri maupun bangsabangsa
lain di dunia.
Menurut Menkominfo membangun Indonesia ke depan harus mengutamakan pola
pikir, pola sikap, dan pola tindak yang berdasarkan pada semangat dan jiwa
kebangsaan. Semangat dan jiwa kebangsaan yang dimaksud di sini adalah kebalikan dari cara
berpikir, bersikap dan berperilaku individual atau perorangan, kedaerahan, kepartaian,
golongan, aliran.
Menkominfo mengajak untuk memaknai Kebangkitan Nasional dan mewujudkan
Indonesia ke depan yang lebih adil, damai dan sejahtera, pola pikir, sikap, dan perilaku
kedaerahan harus dibuang jauhjauh dan diganti dengan pola pikir, sikap dan perilaku yang
mengutamakan kepentingan bangsa secara keseluruhan.
Menurut Menkominfo, peringataan Harkitnas tahun 2007 ini menjadi penting,
apabila nilainilai kebangsaan, persatuan, dan kesatuan yang dirintis oleh Boedi Oetomo
dapat dijadikan energi bagi langkahlangkah kita ke depan. Di samping itu, dijadikan
renungan dan evaluasi, sejauh mana nilainilai tersebut dapat diterapkan dalam ber
masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Usai upacara bendera semua peserta peringatan Harkitnas melanjutkan ziarah ke
Taman Makam Pahlawan Wahidin Soedirohoesodo di Mlati, Sleman.
Sumber: www.sub bid pemberitaan bid DIY.com
Gambar 1.2 Wahidin Soedirohoesodo dan Soetomo, keduanya
merupakan penggagas lahirnya organisasi Boedi Oetomo yang telah menjadi tonggak lahirnya Kebangkitan Nasional.
Di unduh dari : Bukupaket.com
BAHASA INDONESIA UNTUK KELAS VIII
5 Jumlah kata dalam teks
: .......... kata Lama membaca
: .......... detik Jadi, kecepatan membaca kamu : .......... kpm
Kecepatan membaca minimal yang harus dimiliki di tiap jenjang pendidikan adalah sebagai berikut.
SDSMP SMA
PT Pascasarjana
200 katamenit 250 katamenit
325 katamenit 400 katamenit lebih 400 katamenit
Kecepatan membaca tiap orang harus selalu ditingkatkan. John. F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat, mempunyai kecepatan membaca 1.000 kpm. Padahal, standar minimal bagi
orang seusianya adalah 200 kpm.
2. Mengaitkan Kecepatan Membaca dengan Gerak Mata