Dasar Hukum Pajak Penerangan Jalan Obyek dan Subyek Pajak Penerangan Jalan Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Penerangan Jalan

commit to user 22 c. With Holding System With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang bersangkutan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak. Ciri-cirinya: wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

4. Asas Pemungutan

a. Asas Domisili Asal Tempat Tinggal Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri.Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri. b. Asas Sumber Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak. c. Asas Kebangsaan Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu negara.Misalnya pajak bangsa asing di Indonesia dikenakan pada setiap orang yang bukan berkebangsaan Indonesia yang bertempat tinggal di Indonesia.Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Luar Negeri.

5. Dasar Hukum Pajak Penerangan Jalan

Penarikan Pajak selanjutnya download dulu commit to user 23

6. Obyek dan Subyek Pajak Penerangan Jalan

Obyek pajak penerangan jalan adalah setiap penggunaan tenaga listrik baik berasal dari PLN maupun bukan dari PLN. Beberapa obyek yang menjadi pengecualian pajak penerangan jalan, meliputi: a. Penggunaan tenaga listrik oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah b. Penggunaan tenaga listrik pada tempat-tempat yang di Pusat dan Pemerintah Daerah yang digunakan oleh Kedutaan. Konsulat, Perwakilan Asing dan Lembaga-lembaga Internasional dengan asas timbale balik sebagaimana berlaku untuk pajak Negara. c. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari bukan PLN dengan kapasitas tertentu yang tidak memerlukan izin dari instansi teknis terkait. d. Penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan sebagai tempat ibadah. Subyek pajak penerangan jalan adalah oranf pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau penggunaan tenaga listrik.

7. Dasar Pengenaan dan Tarif Pajak Penerangan Jalan

Dasar pengenaan pajak penerangan jalan adalah nilai jual tenaga listrik. Nilai jual tenaga listrik ini ditetapkan: commit to user 24 a. Dalam hal tenaga listrik yang berasal dari PLN dan bukan PLN dengan pembayaran, nilai jual tenaga listri adalah besarnya tagihan biaya penggunaan listrik atau rekening listrik. b. Dalam hal tenaga listrik yang berasal dari PLN dan bukan PLN dengan tidak dipungut pembayaran, nilai jual tenaga listrik dihitung berdasarkan kapasitas dan penggunaan atau taksiran penggunaan listrik serta harga satuan listrik yang berlaku di Kabupaten Wonogiri. c. Khusus untuk kegiatan industrim pertambangan minyak bumi dan gas alam, nilai jual tenaga listrik ditetapkan sebesar tiga puluh persen. d. Harga satuan listrik adalah sama dengan harga satuan listrik dari PLN. Tarif pajak penerangan jalan ditetapkan sebagai berikut: a. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, bukan untuk industri sebesar 9 sembilan persen. b. Penggunaan tenaga listrik yang berasal dari PLN, untuk industry sebesar 4 empat persen. c. Penggunaan tenaga listrik yang bukan berasal dari PLN, bukan untuk industri sebesar 6 enam persen. d. Penggunaan tenaga listrik yang bukan berasal dari PLN, untuk industri sebesar 2 dua persen.

8. Penerangan Jalan Umum