Definisi Pajak Tinjauan Pustaka

commit to user 19

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Definisi Pajak

Pajak merupakan salah satu perwujudan atas kewajiban kenegaraan dan partisipasi anggota masyarakat dengan melakukan iuran masyarakat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan tanpa mendapat kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Berikut ini definisi pajak yang dikemukakan para ahli : Menurut Sommerfield Ray M., Anderson Herschel M., dan Brock Horace R, pajak adalah suatu pengalihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah, bukan akibat pelanggaran hukum, namun wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan terlebih dahulu, tanpa mendapat imbalan langsung dan proporsional, agar pemerintah dapat melaksanakan tugas-tugasnya untuk menjalankan pemerintahan. Menurut Prof. Dr. H. Rochmat Soemitro S.H., pajak adalah iuran rakyat kepada Kas Negara berdasarkan undang-undang dengan tiada mendapat jasa imbal yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut dikoreksinya sebagai berikut : Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada Kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan commit to user 20 untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment. Menurut Prof. Dr. P. J. A. Adriani, pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan. Selain itu pemahaman pajak dari kacamata hukum menurut Soemitro adalah suatu perikatan yang timbul karena adanya undang- undang yang menyebabkan timbulnya kewajiban warga negara, negara mempunyai kekuatan untuk penyelenggaraan pemerintahan. Dari pendekatan hukum ini memperlihatkan bahwa pajak yang dipungut harus berdasarkan undang-undang sehingga menjamin adanya kepastian hukum, baik fiskus sebagai pengumpul pajak maupun wajib pajak sebagai pembayar pajak.

2. Fungsi Pajak