commit to user = 1,93
l
Internal Rate of Return
IRR Tabel 4.13 Perhitungan IRR
Interna l Ra te of Return
Th Cost
Benefit B B-C
10 NPV
35 NPV
Investasi Produksi
Total DF
DF 1
821.825.000
821825000 -821825000
0.909090909 -747113636.4
0.740740741 -608759259.
2
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.826446281 227737240
0.548696845 151200033.
3
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.751314801 207033854.5
0.406442107 112000024.
4
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.683013455 188212595
0.301068228 82962981.1
5
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.620921323 171102359.1
0.223013502 61454060.1
6
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.56447393 155547599.2
0.165195187 4552152
7
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.513158118 141406908.4
0.122366805 33719648.8
8
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.46650738 128551734.9
0.090642078 24977517.
9
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.424097618 116865213.5
0.06714228 18501864.9
10
1074437940 1074437940
1,350,000,000 275562060
0.385543289 106241103.2
0.049735022 13705085.1
TOTAL 695,584,971
-64,716,51
=
1 2
2 1
1 1
DF DF
x NPV
NPV NPV
DF -
úû ù
êë é
- +
= 10
35 518
. 716
. 64
971 .
584 .
695 971
. 584
. 695
10 -
- -
+
x
= 25
489 .
301 .
760 971
. 584
. 695
10
x
+ =
25 914880453
, 10
x +
= 32,87201133 = 33
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui bahwa analisis usaha Selai Apel adalah :
a. Biaya Produksi
Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan selama usaha
dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.
1 Biaya Tetap
Fixed Cost
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas
biaya usaha, amortisasi, biaya penyusutan alat, pajak usaha dan dana
sosial. Pada Tabel 4.5. dapat dilihat biaya tetap produksi Selai Apel setiap bulan sebesar Rp 14.282.699,34,-
35
commit to user 2
Biaya Tidak TetapVariabel
Va ria bel Cost
Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan proses produksi. Biaya variabel terdiri dari Biaya bahan
baku, pembantu dan kemasan, biaya bahan bakarenergi, biaya
tenaga kerja, serta biaya perawatan dan perbaikan. Pada Tabel 4.12.
dapat dilihat biaya tidak tetap
va ria bel cost
produksi Selai Apel
setiap bulan sebesar Rp 75.253.796,- b.
Kapasitas Produksi
Kapasitas produksi merupakan jumlah atau besarnya produk yang dapat dihasilkan oleh perusahaan selama kurun waktu tertentu.
Kapasitas produksi Selai Apel setiap bulan adalah 12.500 botol selaibulan dimana satu botol selai berisi 250 gr Selai Apel.
c. Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan harga minimal yang harus diberikan pada produk untuk menghindari kerugian. Harga pokok
berasal dari biaya produksi biaya tetap dan biaya variabel dibagi dengan jumlah produk yang dihasilkan kapasitas produksi. Harga
pokok penjualan Selai Apel adalah Rp 7.162,92 botol selai. d.
Harga Jual
Harga jual adalah harga yang diberikan pada produk setelah ditambah keuntungan sesuai yang diinginkan oleh perusahaan
berdasarkan harga pokok, sehingga untuk memperoleh keuntungan maka harga jual harus lebih tinggi dari harga pokok. Harga jual Selai
Apel adalah Rp 9.000,00 botol selai. e.
Laba Keuntungan
Laba keuntungan merupakan selisih antara pendapatan dan pengeluaran atau selisih antara harga jual dengan harga pokok. Laba
perusahaan meliputi laba kotor dan laba bersih. 1
Laba Kotor Laba kotor merupakan laba yang diperoleh dari selisih hasil
penjualan dengan biaya produksi sebelum dikurangi pajak usaha. 36
commit to user
Laba kotor produksi Selai Apel sebesar Rp 22.963.505,- dari 12.500
botol selai. 2
Laba Bersih Laba bersih merupakan laba yang diperoleh dari selisih laba kotor
dengan pajak kepemilikan usaha. Laba bersih produksi Selai Apel
setiap bulannya adalah Rp 9.747.505,- dari 12.500 botol selai. f.
BEP Break Even Point
Break Even Point merupakan titik keseimbangan dimana pada titik tersebut pendapatan sama dengan biaya yang dikeluarkan, artinya titik
impas dimana perusahaan tidak mengalami kerugian dan tidak mendapatkan keuntungan. Produksi Selai Apel mencapai titik impas
pada tingkat produksi 4.793,34 botol selai dari kapasitas produksi 12.500 botol selai setiap bulannya. Jadi selisih antara kapasitas
produksi dan titik impas merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan. Oleh karena itu produksi Selai Apel ini masih tetap dapat
berjalan.
g.
Pay Out Time
POT
Pa y Out Time
POT merupakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendapatkan pengembalian modal dan mendapatkan
keuntungan bersih. Produksi Selai Apel akan kembali modal dalam
jangka waktu 3,90 bulan. h.
BC
Benefit Cost Ratio
Benefit Cost Ratio
merupakan perbandingan antara pendapatan yang diperoleh dengan biaya produksi yang dikeluarkan. Jika nilai BC
lebih kecil dari 1, maka proses produksi tidak layak untuk dilakukan karena perusahaan mengalami kerugian. Sebaliknya jika BC lebih dari
1, maka proses produksi usaha tetap dapat dijalankan karena perusahaan mendapatkan keuntungan. Jika BC sama dengan 1 maka
perusahaan mengalami titik impas tidak untung dan tidak rugi, artinya perlu mempertimbangkan beberapa faktor untuk tetap
menjalankan usaha. BC ratio dari analisis ekonomi Selai Apel dengan 37
commit to user
MARR 10 adalah sebesar 1,93 sehingga usaha ini layak untuk
dijalankan.
i. ROI