Break event point BEP

commit to user b Biaya Tidak TetapVariabel Va ria bel Cost Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan hanya jika melakukan proses produksi. Biaya variabel terdiri dari biaya tenaga kerja, biaya bahan baku dan bahan pembantu, biaya bahan bakar atau energi, biaya perawatan dan perbaikan Astawan, 1999.

2. Harga Pokok Penjualan

Harga pokok penjualan adalah harga terendah dari produk yang tidak mengakibatkan kerugian bagi produsen. Harga pokok penjualan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut Astawan, 1999. Harga Pokok Penjualan HPP = ln Pr ln Pr b oduksi Jumla h b oduksi Tota lBia ya

3. Kriteria Kelayakan Ekonomi

Kriteria kelayakan ekonomi yang digunakan adalah Brea k Event Point BEP, Benefit Cost BC, Pa yba ck period PP, Return of Investment ROI, Interna l Ra te Return IRR.

a. Break event point BEP

Brea k event point BEP digunakan untuk menentukan besarnya volume penjualan yaitu perusahaan tersebut sudah dapat menutup semua biaya-biaya tanpa mengalami kerugian maupun keuntungan. Brea k event point adalah suatu titik kesinambungan pada titik tersebut jumlah hasil penjualan sama dengan jumlah biaya yang dikeluarkan atau perusahaan tersebut tidak mengalami laba atau rugi. Jika penjualan berjumlah kurang daripada jumlah yang ditunjukkan oleh titik ini, maka akan diperoleh kerugian bersih Astawan, 1999. BEP unit = ú û ù ê ë é - ln Pr arg b oduksi Kapasitas Tetap BiayaTidak n aJ ualSatua H FC BiayaTetap b. Pay Out Time POT Pa y Out Time POT merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang ditanam pada proyek. Nilai tersebut dapat berupa persentase maupun baik tahun maupun bulan. Pa y Out 12 commit to user Time POT tersebut harus lebih dari nilai ekonomis proyek. Untuk industri pertanian diharapkan nilai tersebut lebih kecil 10 tahun atau sedapat mungkin kurang dari lima tahun. Rumus Pa y Out Time POT adalah sebagai berikut Sutanto, 1994. POT = Kotor Laba Produksi Biaya c. Benefit Cost Ratio BC Benefit Cost Ratio BCR adalah nilai perbandingan antara pendapatan dan biaya. Jika nilai BC lebih besar dari 1 maka perusahaan memenuhi salah satu kriteria untuk dikatakan layak. Jika nilai BC lebih kecil dari 1 maka perusahaan tidak layak berdiri rugi. Jika nilai BC = 1 maka perusahaan berada dalam keadaan impas Astawan, 2006. BC Ratio = oduksi Biaya Penjualan Pr d. Return of Investment ROI Return of Investment ROI merupakan perbandingan antara besarnya laba per tahun dengan besarnya modal yang dinyatakan persen per tahun. ROI dapat dihitung berdasarkan laba kotor yaitu selisih antara hasil penjualan dengan biaya produksi keseluruhan belum dikurangi pajak pendapatan atau berdasarkan laba bersih yaitu laba dikurangi pajak pendapatan. Demikian juga dengan besarnya modal dapat dinyatakan sebagai modal tetap atau modal keseluruhan modal tetap ditambah modal kerja Sutanto, 1994. ROI = 100 Pr X oduksi TotalBiaya Laba e. Internal Rate Return IRR Interna l Rate Return IRR adalah suatu tingkat discount rate yang menghasilkan net present va lue sama dengan 0 nol. Dengan demikian apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari Socia l Oportunity Cost of Ca pita l SOCC dikatakan proyek atau usaha tersebut dapat layak 13 commit to user dilaksanakan, bila sama dengan SOCC proyek akan mendapatkan modalnya kembali, tetapi apabila dibawah dari SOCC maka proyek tidak layak dilaksanakan dan dicari alternatif lain yang menguntungkan ibrahim, 2003. IRR = 1 2 2 1 1 1 DF DF x NPV NPV NPV DF - úû ù êë é - + 14 commit to user

BAB III METODE PELAKSANAAN