42 Ada delapan faktor yang berpengaruh terhadap validitas internal, yaitu:
a. Sejarah history
Kemungkinan adanya peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi di antara pengukuran yang pertama dan pengukuran yang kedua, seperti kontak antar
kelompok. Hal ini dapat disikapi dengan membuat jadwal yang berurutan antar kelompok satu dengan kelompok yang lain.
b. Kematangan maturation
Proses dalam suatu penelitian merupakan suatu fungsi waktu. Dalam hal ini individu selalu berkembang jadi jangan terlalu lama dalam melakukan
penelitian. Sebagai contoh adalah pertambahan usia, kelelahan, rasa lapar, malas, dan sebagainya.
c. Testing
Efek testing terhadap tes berikutnya, seperti pretest. Dalam hal ini kemngkinan siswa akan menghafalkan jawaban dari soal-soal yang telah
dibahas.
d. Instrumen
Kessalahan dalam peneltian mungkin disebabkan oleh kesalahan dalam kalibrasi instrumen yang digunakan, atau mungkn kesaslahan dalam
pengamatan atau penimbangan judge.
e. Regresi statistik
Kemungkinan gejala yang terjadi pada kelompok yang telah diseleksi terdapat suatu skor yang ekstrim.
43 r
11
=
1
² ²
f. Pemilihan sampel selection
Kesalahan dalam pemilihan subjek akan menghasilkan suatu kesimpulan yang bias. Maka dari itu perlu dilakukan matching agar mendapatkan
subjek yang tepat
g. Kematian sampel Experimental Mortality
Berkurangnya subjek atau sampel. Hal ini mukin disebabkan oleh keadaan fisik dari subjek atau sampel yang diteliti, misalkan sakit atau ada
sesuatu yang tidak dapat ditinggalkan. Salah satu cara menyikapinya adalah dengan tidak memakai semua subjek dalam kelompok yang diteliti.
h. Pemilihan kematangan interaksi
Terjadi interaksi antar kelompok sehingga dapat menyebabkan kesalahan terhadap kelompok eksperimen. Cara menyikapinya salah satunya
dengan melakukan kesepakatan antar kedua kelompok tidak berinteraksi selama proses penelitian masih berlangsung.
4. Uji Realibilitas