Tugas perkembangan Tahap Perkembangan Faktor yang mempengaruhi perkembangan

pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa, sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya Soetjiningsih, 2010.

2.1.2 Ciri-ciri anak usia prasekolah

Ciri-ciri anak usia prasekolah menurut Hurlock 2005 meliputi : 1 Secara fisik, otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan keras. 2 Secara motorik, anak mampu memanipulasi objek kecil menggunakan balok- balok dalam berbagai ukuran dan bentuk. 3 Secara intelektual, anak mempunyai rasa ingin tahu, rasa emosi, iri dan cemburu. Hal ini timbul karena anak memiliki hal-hal yang dimiliki oleh teman sebayanya. 4 Secara sosial, anak mampu menjalin kontak sosial dengan orang-orang yang ada di luar rumah, sehingga anak mempunyai minat yang lebih untuk bermain pada temannya, orang-orang dewasa, saudara kandung di dalam keluarga.

2.1.3 Tugas perkembangan

Tugas perkembangan yang harus dicapai anak usia prasekolah menurut Santrock 2007 adalah : 1 Belajar memperoleh keterampilan fisik untuk melakukan permainan. 2 Belajar membentuk sikap yang sehat terhadap dirinya sendiri sebagai makhluk biologis. 3 Belajar bergaul dengan teman sebaya. 4 Belajar memainkan peranannya sesuai jenis kelamin. 5 Belajar keterampilan dasar dalam membaca, menulis dan berhitung. 6 Belajar mengembangkan konsep-konsep sehari-hari. 7 Mengembangkan kata hati. 8 Belajar memperoleh kebebasan yang bersifat pribadi. 9 Mengembangkan sikap yang positif terhadap kelompok sosial.

2.1.4 Tahap Perkembangan

Menurut Supartini 2004, tahap perkembangan anak meliputi sebagai berikut: 1 Perkembangan psikososial Berdasarkan dengan tahap perkembangan psikososial, anak prasekolah berada pada tahap inisiatif melawan rasa bersalah. Perkembangan inisiatif anak dapat diperoleh dengan melakukan pengkajian lingkungan melalui kemampuan inderanya. 2 Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif dibahas berdasarkan tahap sensorik dan motorik praoperasional. Sesuai dengan tahap perkembangan kognitif, anak usia empat sampai lima tahun berada pada tahap praoperasional. Karakteristik utama perkembangan praoperasional didasari oleh adanya sifat egosentris. 3 Perkembangan fisik Perkembangan fisik meliputi perkembangan gerakan motorik kasar dan gerakan motorik halus.

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi perkembangan

Menurut Adriana 2011, secara umum terdapat dua factor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak, yaitu factor internal dan eksternal. Adapun faktor internal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain : 1 Ras Anak yang dilahirkan dari rasbangsa Amerika tidak memiliki faktor herediter rasbangsa Indonesia atau sebaliknya. 2 Keluarga Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk, atau kurus. 3 Umur Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan, dan masa remaja. 4 Jenis Kelamin Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Akan tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki- laki akan lebih cepat. 5 Genetik Genetik adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi ciri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak, contohnya seperti kerdil. 6 Kelainan Kromosom Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down’s dan sindroma Turner’s. Berikut adalah faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi pada tumbuh kembang anak : 1 Faktor Prenatal a. Gizi Nutrisi ibu hamil terutama pada trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin. b. Mekanis Posisi fetus yang abnormal dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti club foot. c. Toksinzat kimia Beberapa obat-obatan seperti Aminopetrin atau thalidomide dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis. d. Endokrin Diabetes mellitus dapat menyebabkan makrosomia, kardiomegali dan hyperplasia adrenal. e. Radiasi Paparan radiasi dan sinar rontgen dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retardasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan congenital mata, serta kelainan jantung. f. Infeksi Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH Toksoplasma, Rubella, Citomegalo virus, Herpes simpleks dapat menyebabkan kelainan pada janin seperti katarak, bisu tuli, mikrosefali, retardasi mental, dan kelainan jantung congenital. g. Kelainan Imunologi Eritoblastosis fetalis timbul akibat perbedaan golongan darah antara ibu dan janin sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel darah merah janin, kemudian melalui plasenta masuk ke dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kernikikterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak. h. Anoreksia Embrio Anoreksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu. i. Psikologi Ibu Kondisi seperti kehamilan yang tidak diinginkan serta perlakuan salah atau kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain. 2 Faktor Persalinan Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia, dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak. 3 Faktor Pasca Persalinan a. Gizi Untuk tumbuh kembang bayi, diperlukan zat makanan yang adekuat. b. Penyakit kronis atau kelainan congenital Penyakit seperti TBC, anemia, dan kelainan jantung bawaan dapat menyebabkan anak mengalami retardasi pertumbuhan anak secara jasmani. c. Lingkungan fisik dan kimia Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif dan zat kimia tertentu merkuri, rokok mempunyai dampak yang negative terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. d. Psikologis Anak yang selalu merasa tertekan secara psikologis, akan mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangan. e. Endokrin Gangguan hormone, misalnya pada penyakit hipotiroid, akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan. f. Sosio ekonomi Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan serta kesehatan lingkungan yang kurang baik dapat berkontribusi dalam menghambat pertumbuhan anak. g. Lingkungan pengasuhan Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. h. Stimulasi Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. i. Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.

2.2 Perilaku

Dokumen yang terkait

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Y

0 6 3

Cuci Tangan Pakai Sabun: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun?

0 1 4

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 1 51

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

0 3 6

Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP

0 0 8

GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DIDIK TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATFAL GENDINGAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DIDIK TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATFAL GENDINGAN YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE AUDIOVISUAL TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK ABA NOTOYUDAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan metode Audiovisual Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pada Anak P

1 1 12

PENGARUH CERITA BERGAMBAR TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Cerita Bergambar terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Pertiwi 55 Kasihan Bantul Yogyakarta

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak di Janturan Mlati Sleman Yogyakarta

0 1 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) ANAK DI TK ABA SILIRAN I KARANGSEWU GALUR KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAK

0 2 11