g. Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu dan anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
h. Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan atau stimulasi, khususnya dalam keluarga, misalnya penyediaan mainan, sosialisasi anak, serta keterlibatan ibu
dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak. i.
Obat-obatan Pemakaian kortikosteroid jangka panjang dapat menghambat pertumbuhan,
demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf yang menyebabkan terhambatnya produksi hormon pertumbuhan.
2.2 Perilaku
2.2.1 Pengertian
Perilaku merupakan suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan Fitriani, 2011. Aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan
menjadi aktivitas yang dapat diamati oleh orang lain seperti : berjalan, tertawa, bernyanyi, dan aktivitas yang tidak dapat diamati orang lain seperti : berpikir,
berfantasi dan bersikap. Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar dan terdapat teori SOR Stimulus-
Organisme-Respon yang merupakan stimulus terhadap organism kemudian organism meresponnya Notoatmodjo, 2010.
Teori SOR dalam Notoatmodjo 2010, membagi perilaku menjadi dua jenis, yaitu:
1 Perilaku tertutupcovert behavior merupakan respon terhadap stimulus dimana
hanya dalam batas persepsi, perhatian, pengetahuankesadaran, tanpa dapat diamati.
2 Perilaku terbukaovert behavior yaitu respon terhadap stimulus dimana telah
ditunjukkan dalam bentuk nyata atau terbuka sehingga dapat diamati oleh orang lain.
Teori Skinner dalam Notoatmodjo 2010 menjelaskan ada dua jenis respon: a.
Respondent respons, yaitu respon yang timbul bersifat menetap akibat rangsangan yang disebut eleciting stimuli.
b. Operant respons, yaitu repson yang timbul dan berkembang kemudian diikuti
oleh rangsangan lain yang disebut reinforcing stimuli.
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Lawrence Green dalam Notoatmodjo 2010 menganalisis faktor-faktor utama yang mempengaruhi perilaku yaitu :
1 Faktor Predisposisi yaitu faktor yang mempermudah terjadinya perilaku
seseorang, antara lain pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, dan sebagainya. Seorang anak mau mencuci tangan dengan sabun
sebelum makan karena tahu bahwa cuci tangan dapat menghilangkan kuman sehingga dapat mencegah penyakit. Tanpa adanya pengetahuan, anak akan
malas mencuci tangan.
2 Faktor Pemungkin adalah faktor yang memungkinkan atau memfasilitasi
perilaku atau tindakan. Faktor pemungkin merupakan sarana dan prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan, misalnya penyediaan sabun
dan air yang bersih untuk mencuci tangan. 3
Faktor Penguat adalah faktor pendorong atau memperkuat terjadinya perilaku. Faktor pendorong ini mencakup sikap dan perilaku tokoh masyarakat, tokoh
agama, serta sikap dan perilaku petugas kesehatan. Contohnya adalah seorang anak akan terbiasa mencuci tangan apabila ibunya mempunyai kebiasaan
mencuci tangan.
2.2.3 Aspek perilaku