Upaya Perubahan Perilaku Proses Adopsi Perilaku

3 Praktik atau tindakan Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan diperlukan fasilitas atau sarana dan prasarana. Praktik ini mempunyai beberapa tingkatan : a. Respon terpimpin Apabila subjek telah melakukan sesuatu tetapi masih tergantung pada tuntunan. Misalnya anak mencuci tangan masih harus diingatkan oleh ibunya. b. Mekanisme Apabila subjek telah melaksanakan sesuatu hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya anak mencuci tangan setelah buang air tanpa perlu diingatkan oleh ibunya. c. Adopsi Adopsi merupakan suatu tindakan yang sudah berkembang sehingga dilakukan tidak sekedar rutinitas tetapi sudah dilakukan modifikasi yang berkualitas. Misalnya anak dapat mencuci tangan sesuai langkah-langkah cuci tangan yang benar.

2.2.4 Upaya Perubahan Perilaku

Menurut Effendi dan Makhfudli 2009, beberapa strategi untuk memperoleh perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut: 1 Menggunakan kekuasaan atau dorongan Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga mau melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat. 2 Pemberian informasi Adanya informasi tentang cara mencapai hidup sehat, pemeliharaan kesehatan, cara menghindari penyakit akan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Selanjutnya dengan pengetahuan tersebut akan timbul kesadaran sehingga seseorang akan berperilaku sesuai pengetahuan yang dimilikinya. 3 Diskusi partisipatif Cara ini merupakan pengembangan dari cara kedua dimana penyampaian informasi kesehatan bukan hanya searah tetapi secara partisipatif. Hal ini berarti bahwa seseorang tidak hanya menerima secara pasif tetapi juga ikut aktif dalam diskusi tentang informasi yang diterima.

2.2.5 Proses Adopsi Perilaku

Menurut Rogers 1974 dalam Effendi dan Makhfudli 2009 mengungkapkan bahwa sebelum seseorang mengadopsi perilaku yang baru berperilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni sebagai berikut : 1 Timbul kesadaran awareness, yakni orang tersebut menyadari mengetahui stimulus terlebih dahulu. 2 Ketertarikan interest, yakni orang tersebut mulai tertarik kepada stimulus. 3 Mempertimbangkan baik tidaknya stimulus evaluation, yakni sikap orang tersebut sudah lebih baik lagi. 4 Mulai mencoba trial, yakni orang tersebut memutuskan untuk mulai mencoba perilaku baru. 5 Mengadaptasi adoption, yakni orang tersebut telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus. Untuk membuat seseorang mengadopsi perilaku yang baru, terlebih dahulu harus mengetahui arti maupun manfaat perilaku tersebut bagi dirinya dan keluarga. Dalam hal ini dapat dikelompokkan menjadi pengetahuan tentang sakit dan penyakit yang meliputi pengetahuan tentang sakit dan penyakit, pengetahuan tentang cara pemeliharaan kesehatan dan cara hidup sehat, dan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan. Setelah seseorang mengetahui stimulus atau objek, proses selanjutnya akan menilai atau bersikap terhadap stimulus atau objek kesehatan tersebut. Indikatornya antara lain sikap terhadap sakit dan penyakit, sikap cara pemeliharaan dan cara hidup sehat, dan sikap terhadap kesehatan lingkungan. Proses selanjutnya diharapkan akan melaksanakan atau mempraktikkan apa yang diketahui atau disikapinya antara lain tindakan sehubungan dengan penyakit, baik pencegahan maupun penyembuhan, tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan, dan tindakan kesehatan lingkungan Fitriani, 2011.

2.2.6 Cara mengukur perilaku kesehatan

Dokumen yang terkait

Cara Cuci Tangan 7 Langkah Pakai Sabun Y

0 6 3

Cuci Tangan Pakai Sabun: Kapan Waktu yang Tepat untuk Cuci Tangan Pakai Sabun?

0 1 4

Pengaruh Media Video dan Permainan Ular Tangga dalam Peningkatan Perilaku Anak Mengenai Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Dian Ekawati Medan tahun 2017

0 1 51

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN SIKAP CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA SISWA SD NEGERI 157 KOTA PALEMBANG TAHUN 2014

0 3 6

Faktor Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di SMP

0 0 8

GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DIDIK TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATFAL GENDINGAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - GAMBARAN PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DIDIK TK ‘AISYIYAH BUSTANUL ATFAL GENDINGAN YOGYAKARTA - DIGILIB UNISAYOGYA

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN METODE AUDIOVISUAL TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PADA ANAK PRA SEKOLAH DI TK ABA NOTOYUDAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan metode Audiovisual Terhadap Perilaku Cuci Tangan Pada Anak P

1 1 12

PENGARUH CERITA BERGAMBAR TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) DI TK PERTIWI 55 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Cerita Bergambar terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) di TK Pertiwi 55 Kasihan Bantul Yogyakarta

0 0 17

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN PADA ANAK DI JANTURAN MLATI SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun pada Anak di Janturan Mlati Sleman Yogyakarta

0 1 14

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAKAI SABUN (CTPS) ANAK DI TK ABA SILIRAN I KARANGSEWU GALUR KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP PERILAKU CUCI TANGAN PAK

0 2 11