10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anak Usia Prasekolah
2.1.1 Pengertian
Anak merupakan individu yang unik karena faktor bawaan dan lingkungan yang berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga
berbeda Soetjiningsih, 2010. Anak usia tiga sampai enam tahun digolongkan sebagai anak usia prasekolah. Usia prasekolah merupakan suatu fase yang sangat
penting dan berharga yang merupakan masa pembentukan dalam periode kehidupan manusia. Masa anak dipandang sebagai masa emas golden age bagi
penyelenggara pendidikan yang merupakan fase yang penting bagi perkembangan individu, karena fase ini terjadi peluang yang sangat besar untuk pembentukan
dan pengembangan pribadi seseorang Sembiring, 2012. Anak memiliki rentang usia yang sangat berharga dibandingkan usia-usia selanjutnya dan berada pada
masa proses perubahan berupa pertumbuhan, perkembangan, pematangan dan penyempurnaan, baik pada aspek jasmani maupun rohaninya yang berlangsung
seumur hidup, bertahap, dan berkesinambungan Mulyasa, 2012. Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran
atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat, ukuran panjang dan ukuran tulang Soetjningsih, 2010. Perkembangan
adalah bertambahnya kemampuan skill dalam struktur dan fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses
pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,
sehingga masing-masing
dapat memenuhi
fungsinya. Termasuk
juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya Soetjiningsih, 2010.
2.1.2 Ciri-ciri anak usia prasekolah
Ciri-ciri anak usia prasekolah menurut Hurlock 2005 meliputi : 1
Secara fisik, otot-otot lebih kuat dan pertumbuhan tulang menjadi besar dan keras.
2 Secara motorik, anak mampu memanipulasi objek kecil menggunakan balok-
balok dalam berbagai ukuran dan bentuk. 3
Secara intelektual, anak mempunyai rasa ingin tahu, rasa emosi, iri dan cemburu. Hal ini timbul karena anak memiliki hal-hal yang dimiliki oleh
teman sebayanya. 4
Secara sosial, anak mampu menjalin kontak sosial dengan orang-orang yang ada di luar rumah, sehingga anak mempunyai minat yang lebih untuk bermain
pada temannya, orang-orang dewasa, saudara kandung di dalam keluarga.
2.1.3 Tugas perkembangan