37
perbedaan pendapat audit terhadap suatu kasus tertentu. Sedangkan independensi merupakan cerminan tekanaan politik, sosial dan ekonomi
yang dihadapi oleh seorang auditor dalam proses pengambilan keputusan dalam pemberian opini audit.
Berdasarkan keterangan tersebut, bahwa auditor harus mempunyai keahlian dan kompetensi terlebih dahulu sebelum ia dapat menjadi
independen, karena seorang auditor yang tidak kompeten maka ia tidak mungkin dapat bertindak independen dalam menyelesaikan tugas-tugas
auditnya. Auditor yang tidak kompeten cenderung bergantung pada pendapat orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas auditnya, karena
sangat terbatas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.
2.3. Kerangka Pikir
Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan penelitian sebelumnya, untuk memudahkan analisis, serta untuk pendukung hasil
penelitian, maka diajukan beberapa premis, sebagai berikut : Premis 1 : Proses pengambilan keputusan dalam bidang audit dipengaruhi
oleh faktor keahlian audit dan independensi Mayangsari, 2003. Premis 2 : Kompetensi dan Independensi terhadap Kualitas Audit Alim,
2007 Premis 3 : Kompetensi, Independensi dan Tingkat Pengetahuan Auditor
berpengaruh terhadap Kualitas Kinerja Auditor Rizki, 2008. Premis
4 : Kualitas audit, Kompetensi, dan Independensi berpengaruh
terhadap Opini Audit Setianingsih, 2009.
38
Untuk memudahkan analisis dan menguji hipotesis, maka dapat digambarkan dalam suatu bagan kerangka pikir, ynag disajikan pada gambar
1 sebagai berikut. Keahlian Audit
X1 Independensi
X2 Kompetensi
X3 Opini Audit
Y
Uji Statistik : Regresi Linier Berganda
Pengetahuan Auditor X4
Gambar 1 : Diagram Kerangka Pikir
2.4. Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Diduga keahlian audit berpengaruh terhadap opini audit
H2 : Diduga independensi berpengaruh terhadap opini audit
H3 : Diduga kompetensi berpengaruh terhadap opini audit
H4 : Diduga pengetahuan auditor berpengaruh terhadap opini audit
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Teknik Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti, atau
menspesifikasikan kegiatan ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur konstrak variabel tersebut Nazir, 2005 : 126
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 4 empat variabel bebas X yaitu Keahlian Audit X
1
, Independensi X
2
, Kompetensi X
3
, dan Pengetahuan Auditor X
4
, dan satu variabel terikat Y yaitu Opini Audit
Adapun definisi operasional dari masang – masing variabel tersebut, yaitu sebagai berikut :
1. Variabel bebas X, yang terdiri dari :
a. Keahlian Audit X
1
Merupakan keahlian pemeriksaan internal dalam menerapkan standar, prosedur dan teknik pemeriksaan yang
diperlukan dalam melaksanakan pemeriksaan.
b. Independensi X
2
Merupakan sikap mental yang bebas dari pengaruh, tidak dikendalikan oleh pihak lain dan tidak tergantung pada orang lain.