6. Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Semua iklan yang dibuat oleh pengiklan pasti memilki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu di tengah khalayak. Pesan iklan dapat efektif
bila sesuai dengan yang digambarkan oleh komunikator sehingga mampu dipersepsikan secara sama oleh khalayak. Melalui pesan efektif ini
diharapkan mampu memberikan dampak tertentu pada khalayak yang sesuai dengan yang dikehendaki komunikator.
2.1.1.1 Tujuan Iklan
Tujuan iklan dapat digolongkan berdasarkan sasarannya. Iklan untuk membujuk, menginformasikan, atau mengingatkan Kotler, 2002:659. Iklan
informatif biasanya dilakukan secara besar-besaran pada tahap awal suatu jenis produk. Tujuannya adalah membentuk permintaan pertama. Iklan persuasif
penting dilakukan pada tahap kompetitif. Tujuannya adalah membentuk permintaan selektif suatu merk.
Beberapa iklan persuasif telah beralih ke jenis iklan perbandingan atau comparative advertising, yang berusaha membentuk keunggulan merk melalui
perbandingan atribut spesifik dengan satu atau beberapa merk lain di jenis produk yang sama. Iklan pengingat sangat penting untuk produk yang sudah mapan.
Bentuk iklan ini adalah penguat reinforcement advertising, yang bertujuan meyakinkan pembeli.
2.1.1.2 Fungsi Iklan
Para pakar iklan memiliki sudut pandang masing-masing seputar fungsi iklan. Beberapa diantaranya adalah, Alo Liliweri 1998 yang merangkum
berbagai sumber tentang tujuan iklan menuliskan bahwa iklan mempunyai fungsi yang sangat luas. Fungsi-fungsi tersebut meliputi fungsi pemasaran, fungsi
komunikasi, fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, dan fungsi sosial. Fungsi pemasaran adalah fungsi iklan yang diharapkan untuk membantu
pemasaran atau menjual produk. Artinya, iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli, dan mengkonsumsi produk. Fungsi komunikasi, artinya
bahwa iklan sebenarnya merupakan sebentuk pesan dari komunikator kepada khalayaknya. Fungsi pendidikan mengandung arti bahwa iklan merupakan alat
yang dapat membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui dan mampu melakukan sesuatu. Fungsi selanjutnya adalah fungsi ekonomi,
maksudnya iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Fungsi yang terakhir adalah fungsi sosial, dalam fungsi ini
iklan ternyata telah mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar. Widyatama, 2007:144-146
Lain halnya dengan Dendi Sudiana 1997, ia menuliskan bahwa iklan mempunyai fungsi mengenalkan produk; membangkitkan kesadaran merk brand
awareness; citra merk brand image; citra perusahaan corporate image; membujuk khalayak untuk membeli produk yang ditawarkan; memberikan
informasi; dan lain-lain.
Fungsi memperkenalkan produk berarti berarti menyampaikan informasi kepada seseorang dari tidak kenal menjadi kenal terhadap produk. Fungsi
membangkitkan kesadaran merk brand awareness, berarti bahwa dengan menerpa iklan, masyarakat mampu terbangkitkan kesadarannya terhadap
keberadaan produk atau merk. Fungsi yang lainnya adalah membantu membentuk citra merk brand image sebuah produk. Melalui rekayasa pesan yang
diampaikan, iklan telah banyak digunakan untuk membantu membentuk, memelihara dan memperbaiki citra merk. Fungsi citra perusahaan artinya, citra
sebuah perusahaan mampu dibangun melalui iklan. Portofolio perusahaan tidak akan mampu mendogkrak citra sebuah perusahaan apabila tdak diimbangi dengan
membungkusnya melalui pesan-pesan iklan. Widyatama, 2007:147-149
2.1.1.3 Jenis-jenis Iklan