2 Indirect Investment : mereka yang memiliki kelebihan dana dapat
melakukan keputusan investasi dengan tidak terlibat secara langsung atau pembelian aktiva keuangan cukup hanya dengan memegang
dalam bentuk saham atau obligasi saja. Mereka yang melakukan kebijakan indirect investment umumnya cenderung tidak terlibat dalam
pengambilan keputusan penting pada suatu perusahaan.
2.2 Teori Portofolio
Portofolio merupakan kombinasi aset individu atau surat berharga Mary et al, 2015. Harry M. Markowitz mengembangkan suatu teori pada dekade 1950-
an yang disebut dengan Teori Portofolio Markowitz. Pemilihan portofolio investasi dengan menggunakan pendekatan Markowitz didasarkan pada preferensi
terhadap return harapan dan risiko masing-masing pilihan portofolio Tandelilin 2010:160.
Dasar dari model Markowitz adalah memberi suatu bahan masukan kepada para investment untuk menghindari risiko dan memberikan keuntungan
yang maksimal pada setiap keputusan investasi Fahmi, 2011:57. Asumsi pendekatan Markowitz untuk analisis portofolio adalah bahwa investor pada
dasarnya risk averse, ini berarti bahwa investor harus diberikan keuntungan yang lebih tinggi untuk menerima risiko yang lebih tinggi Gautam, 2014. Markowitz
menunjukkan cara
bagaimana mengukur
risiko dan
bagaimana menggabungkannya di sebuah portofolio untuk mendapatkan laba maksimum atas
risiko yang didapat. Hal ini menunjukkan bahwa risiko mungkin dapat dikurangi
dengan menggabungkan beberapa sekuritas dalam bentuk portofolio Khotim, 2014.
Banyak pakar finance merumuskan bahwa tujuan pembentukan portofolio secara umum ada dua. Dimana dua-duanya bertujuan untuk memberikan kepuasan
yang maksimum kepada para pemegang saham. Para pemegang saham selalu saja menuntut secara maksimal kepada pihak manajemen untuk bekerja dan mampu
meningkatkan keuntungan setiap tahunnya, dan jika pihak manajemen tidak mampu untuk meningkatkan keuntungan maka pihak pemegang saham khusunya
komisaris perusahaan bisa langsung mendapat teguran. Ini disebabkan komisaris perusahaan memiliki karakteristik sebagai para penghindar risiko: Adapun tujuan
pembentukan portofolio adalah Fahmi, 2011:3: 1
Berusaha untuk memberikan keuntungan yang maksimum sesuai dengan yang diharapkan atau adanya return yang diharapkan expected
return. 2
Menciptakan risiko yang minimum. 3
Menciptakan continuity dalam bisnis. Investor dapat memilih kombinasi dari aktiva-aktiva untuk membentuk
portofolionya. Seluruh set yang memberikan kemungkinna portofolio yang dapat dibentuk dari kombinasi aktiva yang tersedia disebut dengan opportunity set atau
attainable set. Semua titik di attainable set menyediakan semua kemungkinan portofolio baik yang efisien maupun yang tidak efisien yang dapat dipilih oleh
investor. Akan tetapi, investor yang rasional tidak akan memilih portofolio yang tidak efisien. Rasional investor hanya tertarik dengan portofolio yang efisien.
Kumpulan set dari portofolio yang efisien disebut dengan efficient set atau efficient frontier. Dua aktiva yang membentuk portofolio dapat berkorelasi secara
positif sempurna, negative sempurna atau tidak mempunyai korelasi sama sekali.
2.3 Portofolio Efisien dan Portofolio Optimal