Risiko portofolio tidak boleh dihitung dari penjumlahan semua risiko aset yang ada dalam portofolio, tetapi juga harus mempertimbangkan efek
keterkaitan antar return aset tersebut dalam pengestimasian risiko portofolio. Kontribusi portofolio akibat keberadaan hubungan antar return
aset, dapat diwakili oleh nilai kovarians atau koefisien korelasi yaitu ukuran statistik yang menunjukkan pergerakan relativ antar dua variabel
dengan kisar besaran koefisien minimum -1 hingga maksimum +1.
2.5 Return Portofolio
Tandelilin 2010:102, menyatakan bahwa return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas
keberanian investor menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya. Return Portofolio menurut Zubir 2011:10, merupakan selisih antara nilai pasar
portofolio pada akhir periode dan awal periode ditambah dividen dari saham- saham dalam portofolio yang diterima selama periode observasi, kemudian dibagi
dengan nilai investasi awal. Return menurut Jogiyanto 2010:205 adalah hasil yang diperoleh dari
investasi dapat berupa realisasi yang sudah terjadi atau return ekspektasi yang belum terjadi tetapi yang diharapkan akan terjadi dimasa mendatang, dimana
return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi yang berupa return realisasi realized return dan return ekspektasi expected return. Return realisasi
merupakan return yang telah terjadi yang dihitung berdasarkan data historis dan digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja perusahaan.
Return realisasi ini juga berguna sebagai dasar penentuan return ekspektasi expected return yang merupakan return yang diharapkan oleh
investor di masa yang akan datang. Return realisasi diukur dengan menggunakan return total total return, relative return return relative, kumulatif return
return comulative, dan return disesuaikan adjusted return. Return total merupakan return keseluruhan dari suatu investasi dalam suatu periode tertentu
yang terdiri dari capital gain loss dan yield. Capital gain loss merupakan selisih untung rugi dari harga investasi sekarang relative dengan harga periode
yang lalu dan dapat diartikan sebagai perubahan harga sekuritas.
2.6 Risiko Portofolio
Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara return actual yang diterima dengan return harapan Tandelilin 2010:102, ada beberapa sumber
risiko yang mempengaruhi besarnya suatu investasi yaitu: 1
Risiko suku bunga: Perubahan suku bunga bisa mempengaruhi variabilitas return suatu investasi. Perubahan suku bunga akan mempengaruhi harga
saham secara terbalik atau cateris parimbus, artinya jika suku bunga meningkat, maka harga saham akan turun. Demikian pula sebaliknya, jika
suku bunga turun harga saham naik. Kondisi seperti ini dapat menarik investor yang sebelumnya berinvestasi di saham untuk memindahkan
dananya dari saham ke dalam deposito. 2
Risiko pasar: Fluktuasi pasar secara keseluruhan yang mempengaruhi variabilitas return suatu investasi disebut sebagai risiko pasar. Fluktuasi
pasar biasanya ditunjukan oleh berubahnya indeks pasar saham secara keseluruhan.
3 Risiko inflasi: Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya
beli rupiah yang telah diinvestasikan. Oleh karenanya risiko inflasi bisa juga disebut risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor
biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi penurunnan daya beli yang dialaminya.
4 Risiko bisnis: Risiko dalam menjalankan bisnis dalam suatu jenis industry
disebut sebagai risiko bisnis. 5
Risiko financial: Risiko ini berkaitan dengan keputusan perusahaan untuk menggunakan hutang dalam pembiayaan modalnya. Semakin besar
proporsi hutang yang digunakan perusahaan, semakin besar risiko financial yang dihadapi perusahaan.
6 Risiko likuiditas: Risiko ini berkaitan dengan kecepatan suatu sekuritas
yang diterbitkan perusahaan bisa diperdagangkan di pasar sekunder. Semakin cepat suatu sekuritas diperdagangkan, semakin likuid perusahaan
tersebut demikian sebaliknya. Semakin tidak likuid suatu sekuritas semakin besar pula risiko likuiditas yang dihadapi perusahaan.
7 Risiko nilai tukar mata uang: Risiko ini berkaitan dengan fluktuasi nilai
tukar mata uang domestik Negara perusahaan tersebut dengan nilai mata uang Negara lainnya. Risiko ini juga dikenal sebagai risiko mata uang
currency risk atau risiko nilai tukar exchange rate risk.
8 Risiko Negara: Risiko ini juga disebut juga sebagai risiko politik, karena
sangat berkaitan dengan kondisi perpolitikan suatu Negara. Bagi perusahaan yang beroperasi diluar negeri, stabilitas politik dan ekonomi
Negara bersangkutan sangat penting diperhatikan untuk menghindari risiko Negara yang terlalu tinggi.
Risiko sering dihubungkan dengan penyimpangan atau deviasi dari outcome yang diterima dengan yang diekspektasi. Menurut Jogiyanto 2010:227 dalam
Van Horne dan Wachowics, Jr 1992 mendefinisikan risiko sebagai varaibilitas return terhadap return yang diharapkan. Untuk menghitung risiko, metode yang
banyak digunakan adalah deviasi standar yang mengukur absolute penyimpangan nilai-nilai yang sudah dengan nilai ekpektasinya.
Konsep pengurangan risiko sebagai akibat penambahan sekuritas ke dalam portofolio sangat penting dipahami, karena investor harus mampu
menghitung risiko dari suatu investasi. Tingkat risiko merupakan kemungkinan penyimpangan return aktual dari return harapan return rata-rata, secara statistik
tingat risiko ini dapat diwakili oleh ukuran penyimpangan atau ukuran penyebaran data.
Dua ukuran penyebaran yang sering digunakan untuk mewakilinya adalah nilai varians dan deviasi standar. Varians maupun deviasi standar
merupakan ukuran besar penyebaran data variabel random dari nilai rata-ratanya. Semakin besar penyebaran distribusi return suatu investasi, semakin tinggi tingkat
risiko investasi tersebut Tandelilin, 2010:109. Risiko portofolio mungkin dapat lebih kecil dari risiko rata-rata tertimbang masing-masing sekuritas tunnggal.
2.7 Single Index Model