8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kadar Kolesterol Total
Kolesterol merupakan substansi lemak yang secara normal dibentuk di dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati yang berasal dari lemak makanan. Kolesterol
berperan penting dalam fungsi sel tubuh, antara lain produksi hormon. Kolesterol darah dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu kolesterol LDL Low Density
Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol jahat dan kolesterol HDL High Density Lipoprotein yang dikenal sebagai kolesterol baik Guyton, AC. Hall, JC, 2006.
Kadar kolesterol total dikatakan normal jika 200, sedangkan dikatakan tinggi jika
≥ 200 Rifky, 2009.
2.2 Lemak
Lemak adalah sekelompok ikatan organik yang terdiri atas unsur-unsur Carbon C, Hidrogen H, dan Oksigen O seperti halnya karbohidrat. Fungsi utama lemak
adalah memberikan tenaga kepada tubuh. Disamping fungsinya sebagai sumber tenaga, lemak juga merupakan bahan pelarut dari beberapa vitamin yaitu vitamin A,
D, E, dan K. Bahan-bahan makanan yang mengandung lemak banyak akan memberi rasa kenyang yang lama, selain itu memberi rasa gurih pada makanan Soedarno, dkk,
1997 dalam Arimurti, 2010.
Tabel 2.1 Kandungan Lemak pada Makanan
Sumber : Daftar Komposisi Bahan Makanan 2005.
Salah satu faktor risiko utama kolesterol yang dapat dikendalikan adalah asupan lemak, terutama lemak jenuh. Lemak jenuh dalam jumlah yang berlebihan
berbahaya bagi tubuh karena merangsang hati untuk memproduksi banyak kolesterol. Kolesterol yang menumpuk dan mengendap lama kelamaan akan menghambat aliran
darah dan oksigen sehingga mengganggu metabolisme sel otot jantung. Untuk menghindari penimbunan lemak dalam pembuluh darah seseorang perlu mengurangi
konsumsi lemak jenuh, seperti jeroan paru, hati, ginjal dan jantung, lemak sapi, kambing, makanan bersantan dan gorengan karena dapat meningkatkan kadar
kolesterol darah Ayuandira, 2012. No
Nama Bahan Komposisi zat gizi makanan per 100 gram
Lemak 1.
Kacang tanah 38,1
2. Kacang
kedelai 37,7
3. Biji kelapa tua
34,7 4.
Biji kemiri 63,0
5. Alpukat
6,5 6.
Daging sapi 22,0
7. Daging babi
45,0 8.
Daging kambing
9,2
9. Daging domba
14,8 10.
Lemak babi 65
11. Hati babi
4,8 12.
Hati sapi 3,2
AKG Angka Kecukupan Gizi 2013, menganjurkan konsumsi lemak pada perempuan sebanyak 40-70 gram, sedangkan untuk laki-laki sebanyak 42-91 gram.
Setiap penurunan 1 kalori dari asam lemak jenuh pada diet akan menurunkan kolesterol darah hampir 3 mgdL dan setiap 1 kenaikan kalori dari asam lemak tidak
jenuh majemuk dalam diet menghasilkan pengurangan kolesterol darah ± 1,5 mgdl Soeharto, 2006. Ali 1996 dalam Ayuandira 2012 mengatakan lemak jenuh yang
ditemukan pada makanan hewani, seperti daging sapi, daging babi, jeroan dan produk lemak lainnya berkaitan dengan resiko meningkatnya kadar kolesterol darah. Lemak
jenuh dapat meningkatkan absorbsi kolesterol dalam diet atau mengurangi ekskresinya, merangsang produksi kolesterol secara berlebihan dalam hati atau
memudahkan penimbunan kolesterol dalam dinding pembuluh darah. Kebiasaan menggunakan minyak yang sama berulang kali dapat meningkatkan
kadar LDL dan menurunkan kadar HDL, karena asam lemak tidak jenuh berubah menjadi asam lemak trans. Untuk itu, konsumsi makanan yang mengandung asam
lemak omega-3 dan omega-6, seperti kacang-kacangan dan ikan harus ditingkatkan. Begitu juga dengan buah dan sayur yang mengandung serat, serat pada buah-buahan
dapat menurunkan kadar kolesterol HDL secara efektif Ayuandira, 2012.
2.3 Serat