Faktor- faktor yang mempengaruhi potensi peserta didik
Bahasa Inggris SMP KK A
27
c Minat Secara sederhana, minat interest berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber Syah, 2003, minat bukanlah istilah yang populer dalam
psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi,
dan kebutuhan. Namun lepas dari kepopulerannya, minat sama halnya dengan
kecerdasan dan motivasi, karena memberi pengaruh terhadap aktivitas belajar. Karena jika seseorang tidak memiliki minat untuk belajar, ia akan
tidak bersemangat atau bahkan tidak mau belajar. Oleh karena itu, dalam konteks belajar di kelas, seorang guru atau pendidik lainnya perlu
membangkitkan minat siswa agar tertarik terhadap materi pelajaran yang akan dipelajarinya.
Untuk membangkitkan minat belajar siswa tersebut, banyak cara yang bisa digunakan, antara lain; pertama, dengan membuat materi yang akan
dipelajari semenarik mungkin dan tidak membosankan, baik dari bentuk buku materi, desain pembelajaran yang membebaskan siswa untuk
mengeksplor apa yang dipelajari, melibatkan seluruh domain belajar siswa kognitif, afektif, psikomotorik sehingga siswa menjadi aktif,
maupun performansi guru yang menarik saat mengajar. Kedua, pemilihan jurusan atau bidang studi. Dalam hal ini, alangkah baiknya jika jurusan
atau bidang studi dipilih sendiri oleh siswa sesuai dengan minatnya. d Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat mempengaruhi keberhasilan proses belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespons dengan cara yang relatif tetap terhadap objek, orang, peristiwa dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif Syah, 2003. Sikap siswa dalam belajar dapat dipengaruhi oleh perasaan senang atau tidak senang pada
performan guru, pelajaran,
atau lingkungan
sekitarnya. Untuk
Kegiatan Pembelajaran 2
28
mengantisipasi munculnya sikap yang negatif dalam belajar, guru sebaiknya berusaha untuk menjadi guru yang profesional dan
bertanggung jawab terhadap profesi yang dipilihnya. Secara profesional, seorang guru akan berusaha memberikan yang
terbaik bagi siswanya; berusaha mengembangkan kepribadian sebagai seorang guru yang empatik, sabar, dan tulus kepada muridnya; berusaha
untuk menyajikan pelajaran yang diampunya dengan baik dan menarik sehingga membuat siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan
tidak menjemukan; meyakinkan siswa bahwa bidang studi yang dipelajari bermanfaat bagi diri siswa.
e Bakat Faktor psikologis lain yang memengaruhi proses belajar adalah bakat.
Secara umum, bakat aptitude didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada
masa yang akan datang Syah, 2003. Berkaitan dengan belajar, Slavin 1994 mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimiliki
seorang siswa untuk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang yang menjadi salah satu komponen yang diperlukan dalam
proses belajar seseorang. Apabila bakat seseorang sesuai dengan bidang yang sedang dipelajarinya, maka bakat itu akan mendukung
proses belajarnya sehingga kernungkinan besar ia akan berhasil. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai bakat atau potensi untuk
mencapai prestasi belajar sesuai dengan kemampuannya masing- masing. Karena itu, bakat juga diartikan sebagai kemampuan dasar
individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa tergantung upaya pendidikan dan latihan. Individu yang telah memiliki bakat tertentu, akan
lebih mudah menyerap segala informasi yang berhubungan dengan bakat yang dimilikinya. Misalnya, siswa yang berbakat di bidang bahasa akan
lebih mudah mempelajari bahasa-bahasa lain selain bahasanya sendiri.
Bahasa Inggris SMP KK A
29
b. Faktor eksternal 1 Lingkungan Sosial Masyarakat
Lingkungan sosial individu adalah lingkungan dimana seorang individu berinteraksi dengan individu lainnya dalam suatu ikatan norma dan
peraturan. Kondisi lingkungan yang sehat dan mendukung secara positif terhadap proses belajar peserta didik akan memberikan pengaruh yang
positif pada perkembangan potensi peserta didik. Lingkungan masyarakat yang kumuh, dan tidak mendukung secara positif seperti; banyaknya
pengangguran, dan anak terlantar akan memberikan pengaruh negatif pada aktivitas dan potensi peserta didik.
2 Lingkungan Sosial keluarga Keluarga adalah lingkungan sosial terkecil pada peserta didik. Peran
keluarga dalam menunjang potensi peserta didik sangat penting. Hal-hal seperti kedekatan dengan orang tua, dukungan, dan hubungan dengan
anggota keluarga yang harmonis akan memberikan dampak pada perkembangan potensi peserta didik.
3 Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah, seperti teman sekelas, guru, dan staf administrasi dapat
memberikan pengaruh terhadap proses belajar peserta didik. Hubungan baik dan harmonis diantara ketiganya memberikan pengaruh pada proses belajar.
Memberikan motivasi yang positif , dan kesempatan pada peserta didik untuk belajar dan berkembang akan sangat berpengaruh pada pencapaian
potensinya. Guru harus dapat mengamati dengan baik karakteristik dari peserta didik.
4 Perbedaan ras, suku, budaya, kelas sosial peserta didik Sekolah adalah wadah bagi seluruh peserta didik untuk mengembangkan
potensinya tanpa
memandang perbedaan.
Memahami perbedaan
karakteristik peserta didik adalah merupakan tantangan besar bagi pendidik dalam menunjang perkembangan potensi peserta didik. Bagaimana
menciptakan kondisi kelas yang mendukung aktivitas belajar yang dapat mewadahi seluruh peserta didik merupakan salah satu peran penting dari
Kegiatan Pembelajaran 2
30
pendidik. Perbedaan ras, dan etnik akan memunculkan perbedaan dialek bahasa, nilai dan keyakinan yang kesemuanya itu akan sangat membawa
pengaruh dalam proses pengembangan potensi peserta didik. Pendidik harus peka dan memiliki sikap positif terhadap perbedaan karakteristik peserta
didiknya. Mc. Graw Hill dalam bukunya Learning to Teach 2009 menyatakan bahwa ketika penggunaan dialek bahasa keluarga yang dipakai
oleh peserta didik di Amerika dipaksa untuk dihapuskan, maka kecenderungan prestasi akademik siswa tidak mengalami peningkatan, justru
memunculkan kondisi emosional yang negatif pada mereka. Pendidik sebaiknya senantiasa mampu memunculkan kondisi emosi positif pada
peserta didik dengan segala keberagaman karakteristik mereka.